March 08, 2012

The Ghost: Sang Penulis Bayangan

Judul: The Ghost: Sang Penulis Bayangan
Pengarang: Robert Harris
Alih Bahasa: Siska Yuanita
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
November 2008 – 320 hlm


Berawal dari hunting buku diskon di Gramedia, secara nggak sengaja ngeliat buku ini. And suddenly something cross my mind; Hey, I recognize this book. Yang ternyata setelah beberapa menit mikir baca synopsis di cover belakang akhirnya aku baru inget kalau ada film yang diangkat dari novel ini: The Ghostwriter.
Ada semangat yang berbeda saat akan membaca novel ini. Semangat untuk membuktikan: Ah, pasti bukunya jauh lebih bagus dari filmnya. Pasti kecewa nih nanti.
Halaman demi halaman terlewati sembari mengingat gambaran-gambaran seperti yang disajikan di filmnya. Semakin menuju ke akhr cerita, ada sebentuk kesadaran muncul: ‘ceritanya persis seperti yang di film. Persis.’
Somehow, I feel relief.

Novel ini mengangkat sesuatu yang uncommon alias nggak biasa di Indonesia. Seorang penulis bayangan yang bekerja untuk menulis autobiografi seorang tokoh. Yang berarti, nggak autobografi lagi donk, karena yang bikin adalah orang lain. Si penulis bayangan ini –yang sampe akhir cerita nggak diketahui namanya siapa (atau mungkin aku yang nggak nemu?)—adalah penulis pengganti karena penulis sebelumnya, Mc Ara yang juga merupakan ajudan si tokoh, tewas secara mendadak dan tidak wajar. Alhasil, sembari menulis autobiografi Adam Lang, mantan perdana mentri Inggris yang menghadapi tuduhan penjahat perang, ghostwriter ini juga secara nggak sengaja tergiring untuk mengungkap realita tentang bagaimana sebenarnya Mc Ara tewas.     

Alur ceritanya bagus. Dan aku sangat berterima kasih buat sang alih bahasa karena hasilnya tetap bisa membuat pembaca mengikuti cerita dengan penuh gejolak rasa penasaran sehingga pengen cepet-cepet menyelesaikannya. I must confess that it had kept me turning the pages. Meskipun ada sedikit kekecewaan tentang bagaimana pengarang mengakhiri cerita yang membuatnya menjadi sedikit anti-klimaks.     


Tetep saja, aku tetap pilih buku ketimbang filmnya.
Sensasinya beda.

Words on The Ghost: Sang Penulis Bayangan

Penulis bayangan yang hanya memiliki pengetahuan awam mengenai subjek akan dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin juga akan diajukan pembaca awam, dan oleh karenanya membuka day abaca potensial buku tersebut kepada audiens yang lebih luas.
~ Hlm 26

Faktanya, nama besar saja tidak bisa menjual buku. Kita sudah mengetahuinya dengan cara yang tidak enak. Yang bisa membuat terjualnya buku itu—atau film, atau lagu—adalah hati.
~ hlm 29

Kesamaan di antara buku-buku jelek ini, entah itu novel atau memoir, adalah tidak terasa kebenarannya. Bukan maksudku mengatakan bahwa buku yang bagus harus benar, hanya saja buku itu harus terasa benar pada saat kita membacanya.
~ hlm 64

Memori manusia adalah rumah harta karun. Yang diperlkan hanya menemukan kunci yang pas.
~ hlm 97

Dan tidakkah Anda mendapati dengan cara yang aneh, di antara kesediahn itu, Anda menjadi kebih kuat. Tahu bahwa hal terburuk yang dapat terjadi sudah terjadi, dan Anda sanggup bertahan melaluinya. Bahwa Anda bisa tetap berfungsi meskpun seorang diri.
 ~ hlm 105

Dari semua aktifitas manusia, menulis adalah salah satu kegiatan yang paling mudah dicarikan dalih untuk tidak dimulai.
~hlm 151


3 komentar:

Bintang Dandelion - Widie said...

jadi penasaran nyari bukunya..
:)

rian said...

waaaah sama.. rian juga beli buku ini. tapi baru selese setengahnya. bukunya keren :D

Fhia said...

@widie: cari aja di Gramed, mudah"an masih ada

@rian: buruan selesaikan..bukunya tipis ini -_-"

 

tentangku © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates