July 20, 2016

Raindrops and Up & Up

0komentar
pict from here

We’re gonna get it, get it together right now,
Gonne get it, get it together somehow,

Coldplay suddenly comes up while I’m sitting here alone in my room. The raindrops falls by the light of the lamppost where my eyes are staring at. I’m busy with nothing but my minds busy with everything.
Well, live is confusing enough already.
And to live, is to be strong even when the universe seems to be against us.
And all that matters to feel alive.

We’re gonna get it, get it together, I know,
Gonna get it, get it togehther and flow,
Gonna get it, get it together and go.
Up and up and up.

When you’re in pain, when you think you’ve had enough.
Don’t ever give up.  

July 03, 2016

[review] 30 Paspor di Kelas Sang Profesor - J.S. Khairen (buku1)

1 komentar


Judul: 30 Paspor di Kelas Sang Profesor [buku 1]
Penyusun: J.S Khairen
Penerbit: Noura Books
Tahun terbit: Oktober 2014
Cetakan: Kelima, Juni 2015
Halaman: 328
Rating: 3 of 5

Bikin pengen jalan-jalan lagi, sumpah! 

Bercerita tentang cerita perjalanan sekaligus tugas kuliah sekumpulan mahasiswa Manajemen FE UI ke luar negri. Tugas kuliah yang berupa bikin paspor dan jalan-jalan. Dosennya emang kece! Meskipun sempat mendapat respon negatif dari berbagai pihak, programnya tetep jalan. Kerennya lagi, mahasiswa ini nggak boleh minta duit orang tua, minta bantuan siapapun untuk mempermudah urusan mereka. Yaa…walaupun pada akhirnya beberapa orang jujur dengan menceritakan pertolongan-pertolongan yang mereka minta.

Sama dengan pendapat beberapa orang lain yang baca buku ini, aku menyayangkan kurang gregetnya cerita-cerita perjalanan yang disampaikan. Mulai dari bagaimana mereka mendapatkan uang, proses di imigrasi, mengurus visa atau how to survive there. Namun aku sih maklum, kayaknya beberapa juga ada yang baru belajar menceritkan pengalaman mereka dalam bentuk tulisan. Bagusnya adalah, aku seperti blogwalking karena gaya penulisan yang santai dan apa adanya.

Kata pengantarnya lebih keren lagi. Eh, ya iyalah ya. Hahaha.

Di saat mahasiswa yang aku yakin nggak semuanya berasal dari golongan mampu secara finansial, mereka justru ‘ditugaskan’ ke luar negri buat sekedar ‘jalan-jalan’. To get lost. To get helped. To survive out there. Belajar menjadi burung rajawali alih-alih burung dara yang cantik. Pastinya sih butuh budget yang lumayan juga. Apalagi durasi perjalanan mereka berkisar 11-15 hari. But they’ve made it! Sumpah, aku penasaran gimana prosesnya.

Oya, sepertinya yang mau baca mesti tau deh, buku ini bukanlah buku panduan traveling. You won’t find any detail tips and tricks, cheaper hostel or dorm, most wanted spot, etc. This book is about going. Tentang jalan yang dipilih dan dialami bukan tentang kemana tujuannya. Makanya Prof Rhenald membebaskan mahasiswanya mau kemana aja asal bukan negara melayu. Aih, kalau aja banyak dosen yang berpikiran seterbuka ini dan mau mengambil resiko seberani ini.  

I must confess that, paspor yang aku buat dulu dengan amat sangat tergesa-gesa juga terdorong dari notes yang ditulis Rhenald kasali tentang meilhat dunia luar. Notes facebook yang di share salah satu temen blogger di grup whatsapp, yang akhirnya membawa aku berhasil mengumpulkan cap demi cap di lembaran paspor. One thing for sure, baca buku ini bikin aku makin bersyukur, karena akhirnya bisa jalan-jalan gembel dengan uang sendiri.  

Nggak sabar baca buku keduanya!



 

tentangku © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates