April 07, 2012

First time: Unsatisfy

2komentar

I am forced to get out of my comfort zone.
You know how it feels?

To be honest, it feels like there’s a wave on my chest. Feels like I want to scream and yell to people around.  In addition, the situation is designed in under pressure atmosphere without knowing it before. And seems like it isn’t enough, I have to face a group of people and appear as brainy mature person with a face full of smile yet dignity.     

I though i have given the best of me. Well, in fact, I were not. And this dissatisfaction upset me. I do.  I never wish about turning back time, but this time...different. I want it badly.
But I realize that last night was my starting point of something new.
They said this is the point to upgrade my capacity.
I know that I am prepared to be someone better. Someone bigger. Someone stronger.

I know it’s hard. But I know it is worthy.


*02:20 am. w1

April 06, 2012

Menanti Subuh Datang

2komentar


Punggungku bergeretak. Sudah 24 jam lebih punggung ini menopang beban tubuh meskipun lima kali sehari tubuhku mencium tanah, merendahkan diri di hadapan Sang Pencipta.
Punggung ini sudah meminta untuk direbahkan. Mata juga sudah mengajak untuk segera dipejamkan. Tapi rasanya tanggung.
Sekarang sudah pukul  04.01.
Ditemani dingin pagi dan bersin-bersin. Juga bulan yang mulai meredup.
Menanti subuh datang.


April 03, 2012

In Between

0komentar

I’m trying to read your lines. In between.
When i stop for a moment. Figuring you out. 

April 02, 2012

1 Message Received: R

4komentar

Aku menatap layar handphone.
Menu. Message. Create Message. Ok.
Diam.
Kuletakkan lagi.
Kurobek kertas dari blocknote yang tergeletak di sudut meja. Kurogoh pena dalam Gucci hitam yang kuletakkan begitu saja di atas kasur sepulang kantor tadi.
Diam. Berfikir sejenak, lalu menggoreskan
“aku...kangen...”

Seketika kubuat silang besar di atas kalimat itu dan menyobek kertas baru.
Hmmmpph...
Mengalir saja, batinku. Satu kata. Dua kata.

“Malam ini, aku mau bilang, I miss you...”

Jeda.

“...Ketika kamu pilih untuk diam dan tidak mengungkapkan apa-apa. Mungkin itu yang nanti bakal bikin aku kepikiran kamu. Padahal saat sekarang pun aku suka kepikiran kamu, membayangkan kamu ada di dekat aku.
Berlama-lama. Ngobrol apa saja.
Lalu aku pikir-pikir lagi. Tentang kamu.
Kadang ada perasaan kita jauh banget. Merasa ketakutan: nggak cocok, nggak pas, nggak pantes, nggak seharusnya. Ada aja yang muncul ketika aku mengelupas tentang kamu. Dan tetiba bisa jadi nggak enak hati. Bersalah karena ngebiarin pikiran negatif merasuk.
Aku takut. Aku mau kamu. Aku suka kamu. Meski kebanyakan caraku mengatakan itu nggak selalu tepat. Aku tau, setiap pilihan memiliki resiko. Tapi hatiku telah memilih kamu.
Meski aku harus kecewa, sedih yang terlampau banyak.
Malam ini, kamu masih tetap jadi pacar aku kok.
Aku masih kangen kamu.
Kangen ngobrol malem-malem sambil muterin kota tanpa tujuan. Es krim, sate, sup buah, apa saja.
Janji, senin kita kan ketemu?
I miss u...”

Setelah melipatnya menjadi 4 bagian kuselipkan kertas tadi dalam blocknote tempatnya berasal. Lalu kulempar begitu saja keatas kasur, tepat jatuh diatas Gucci hitam pemberian Ray. Kuraih handphone seraya menekan-nekan tombol hurufnya. Merangkaikan kalimat:
       
Really Miss U. Call me... :*”
Send.
Diam. 5 menit.
I message received: R.
Open.
        “Jangan sekarang. Anakku lagi mainin hp yang ini”
-----

April 01, 2012

Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar

0komentar


Judul: Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar
Penulis: Alberthiene Indah
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
2011, 362 halaman

Kayaknya buku ini lebih pas kalau disebut biografi-motivasi deh. Karena cara transfer motivasi melalui kisah nyata sehingga pembaca bisa menyerap sendiri-sendiri nilai dan hikmah dari setiap potongan cerita Mery Riana. Berbeda dengan buku motivasi lainnya yang mungkin lebih menitikberatkan masalah strategi dan konsep, Mery Riana mengajak pembaca untuk mengikuti perjalanan hidupnya yang sulit dan penuh tantangan untuk membangun mental, yang merupakan modal awal untuk menjadi sukses. Kisah hidupnya luar biasa.
Sebenarnya mungkin banyak diantara masyarakat Indonesia, khususnya kalangan mahasiswa, yang mempunyai kisah hidup sperti itu, hanya saja perbedaan mungkin berada dalam mengatur pola hidup demi membangun karakter yang kuat. Once more, it’s because of she shares her life-story to people. And she’s not ashamed of that.
Thumbs up!

Words...:
Proses dalam ketekunan menjalankan pekerjaan demi pekerjaan itu kemudian secara alamiah mengajarkan aku tentang tiga hal penting dalam perjuangan: tekad yang kuat, strategi yang terarah, dan kedekatan pada Tuhan.
Hlm. 12
Di dalam hidup ini kita tidak bisa berharap segala uangkita dambakan bisa diraih dalam sekejap. Lakukan saja perjuangan dan terus berdoa, maka Tuhan akan menunjukkan jalan selangkah demi selangkah. 
 Hlm. 37
 Kebanyakn dari kita tak pernah menduga bahwa sesungguhnya kita memiliki ketangguhan yang amat luar biasa. Kita baru menyadari itu ketika terjepit dalam kondisi yang sangat sulit, dan tak ada jalan keluar selain bertahan, dan bertahan.
Hlm. 42-43
Ketika kita tidak bisa melakukan apapun kecuali bertahan maka yang harus digenjot dalam diri kita asalah keikhlasan dan kesabaran yang kuat.
Hlm. 75
Diri kita perlu dilatih dari tahap nol. Mental kita perlu dibentuk dari situasi yang sangat menguji ketabahan.
Hlm. 99
Kekuataniman sangat berpengaruh dalam membentuk ketabahan seseorang dan ini prinsip yang hakiki.
Hlm. 104
Kita tidak pernah bisa mengatakan bahwa diri kita yang terbaik. Setiap saat orang-orang mengalami kemajuan dan tidak tertutup kemungkinan kita sedang mengalami stagnasi.
Hlm. 143
Berani bertindak belum tentu menjamin keberhasilan. Namun tidak bertindak sudah pasti menjamin kegagalan.
Hlm. 158
Jangan pernah meremehkan arrti realsi yang harmonis dengan orang-orang sekitar kita. Sebab di sanalah berkumpul energi luar biasa yang bisa menerbangkan kita menuju cita-cita besar yang kita impikan.
Hlm. 203
Rasa iba itu harus ditahan karena buah dari kegigihan itu adalah pencapaian yang sangat diharapkan.
Hlm. 256
The Darkest Hour. Teori itu mengatakan bahwa di tahap akhir menjelang titik sukses, orang akan menghadapi tantangan yang luar biasa sulit.
Hlm. 260
Marketing bukan semata bagaimana kita bisa menjual sebanyak-banyaknya produk, melainkan membuat calon klien benar-benar dan yakin dan merasa telah melakukan satu keputusan yang tepat.
Hlm. 268
Kita tidak akan mengetahui seberapa besar kekuatan yang kita punya sebelum kita berani melakukan perjuangan yang maksimal untuk meraih impian besar.
Hlm. 280
Pada dasarnya nilai-nilai atau strategi suksesku muncul dari perjuangan nyata
Hlm. 303
Ketekunan dan terus-menerus merupakan kekuatan yang sangat powerful untuk mencapai target yang kita tuju.
Hlm. 311
 

tentangku © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates