July 30, 2013

Blogger Palanta Bubar 2013

4komentar

29 Juli 2013.
Tanggal keramat karena Blogger Palanta Bubar!!! alias BUka puasa BAReng.

Di dunia maya diramaikan dengan hestek #PalantaBubar. Kalau mau tau gimana ramenya silahkan cek TL dan tab mention nya @BloggerPalanta. Dan di dunia nyata, Alhamdulillah, yang ikutan #PalantaBubar ada 14 orang. Kalo Rian mah nggak usah disebut, dia pasti dateng. Trus ada Emen, Aul, Bg Hafiz, Ryan, Kak Nisa, Kak Rara, Amy, Awin, Titi, Lala, Rita dan Fisca.

 Tuuu kaaan...yang ngumpul yang muda semua J.
Me myself bela-belain dari Bukittinggi siangnya biar bisa ikut-ikutan buka puasa bersama *if you know what I mean*.

These are our happiness:







Mudah-mudahan tahun depan bia lebih rame ya.

July 28, 2013

[review] Kinanthi: Terlahir Kembali - Tasaro G.K.

0komentar

Cara Tasaro G.K membuat kalimat memang keren dan aku suka. Sama seperti di novel Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan dan Muhammad, Para Pengeja Hujan. Kekuatan bahasa dalam rangkaian cerita menjadikan cerita tentang Kinanthi, gadis yang ‘dijual’ ayahnya seharga 50 kg beras menjadi ‘hidup’.

Perjalanan hidup Kinanthi yang rumit dideskripsikan dalam alur pelan namun jelas. Masing-masing latar tempat juga dihidupkan melalui gambaran kehidupan sosial berikut paradigma masyarakatnya. Bagaimana Kinanthi memulai hidupnya dari daerah kecil di Gunung Kidul, berpindah ke Bandung, Arab, Kuwait, hingga ke Miami dikisahkan dengan penuh lika-liku, baik secara psikis maupun psikologis.

Iya, ceritanya panjang. Dan sempat sedikit membosankan di bagian TKW dan kekerasannya. Well, that’s my subjective point of view.  

Setiap tokoh punya peran masing-masing dalam porsi yang sesuai. Apalagi ketika Kinanthi memutuskan balik ke Indonesia, bebertapa tokoh lama muncul kembali. Sisi budaya sedikit ditonjolkan di titik ini. Bagaimana respon penduduk desa asal Kinanthi pada umumnya ketika kedatangan sosok dirinya yang ‘berbeda’ setelah lama tinggal di Amerika. Asyiknya, sisi realistis sama sekali nggak dilupain oleh penulis. Ada beberapa bagian yang memang menjadi reaksi wajar dan tidak terkesan dibuat-buat.

      Tidak hanya tentang cinta, Kinanthi: Terlahir Kembali, (atau juga Galaksi Kinanthi) juga memadukan nilai-nilai tentang perempuan, keyakinan akan sebuah cita-cita dan tauhid.

And what I like the most is:  Question Ending!
Begitulah Tasaro menutup novel ini.

July 27, 2013

Kalau Aja Nulis Skripsi Seasyik Nulis Blog

5komentar

WARNING: Bagi yang sedang berkutat dengan skripsi, postingan berikut tidak bermaksud mengiris hati anda.

Kalau kalian kira postingan kali ini berisi tentang tips dan trik buat cara bikin skripsi biar asyik, itu SALAH BESAR!! Sebagai eks-mahasiswa yang bikin skripsi nya juga lama banget aku terinspirasi buat mengungkapkan sedikit rasa (cieee...) dan cerita tentang skripsi.

Let me clarify something.
Masa studiku memang 5 tahun 7 bulan. Seluruh mata kuliah selesai selama 4 tahun. Maka 1 tahun 7 bulan dihabiskan untuk skripsi. Is it? The thruth is, aku mulai benar-benar berkutat dengan skripsi terhitung November 2012 sampai Februari 2013. So it takes only 4 months.  
But why it takes so long overall? 

Nah, inilah dia. Nulis skripsi itu banyak tantangannya. Orang-orang bilang Faktor X(es). Mulai dari judul yang gonta-ganti, pembimbing yang bisa jadi gonta-ganti juga, susah nemuin pembimbing, susah nyari bahan, nggak ngerti mau bikin apa, atau nggak bisa SPSS (buat yang pake SPSS). Pada saat itu juga kita mengenal yang namanya revisi, ganti metode penelitian, di-php-in sama dosbing, LDR-an sama dosbing. Apalagi kalau dosbingnya pejabat. Makin susah ketemuan.
Janji jam 2 bisa jadi jam 4. Dsuruh balik 3 hari lagi ternyata si dosen keluar kota. Bisa juga hasil revisi yang belum dibaca. Mahasiswa bimbingan tentunya pernah merasakan hal-hal itu.
Belum lagi mood yang ilang entah kemana, sampai pembimbing yang hilang entah kemana. Dan ujung-ujungnya kita yang hilang entah kemana. Kalau ada yang kurang silahkan ditambah di kolom komentar. *tetep*
Apalagi kalau ada dunia lain yang bikin kita lebih tertarik. Bisa kerja, organisasi, game online, atau cuma sibuk nggak jelas. Itulah awal mulanya folder skripsi bisa didiemin berlama-lama. 
Persamaan dengan ngeblog paling ada dua. Sama-sama bakal berdebu kalau ditinggal. Sama-sama nggak boleh plagiat. That’s it.
Bedanya, nulis blog itu memang jauh lebih seru. Kadang-kadang kita nggak pusing mikirin bentuk bahasa. Sepanjang orang lain mengerti, it’s ok. Sebagai sesuatu yang bersifat formal kita mestiu berkutat dengan tanda baca, bentuk bahsa, bentuk kalimat buat nulis skripsi. Apalagi peraturan sekarang, yang juga dijadikan jurnal on-line kalau skripsinya udah selesai. Nggak mungkin kan nulisnya sembarangan atau dengan bahasa 53P3RT1 1N1. Kemudian juga, silahkan bandingkan blogwalking dengan skripsiwalking.     

Beberapa hari lalu aku sempat nge-twit. And these are what they twit:

 

B.A.M.B.A.N.G (bukan nama sebenarnya) adalah salah satu korban kekejaman revisi lagi revisi lagi.


Mudah-mudahan ini nggak akan pernah ada. Jangan sampe deh kalau iya.



Naah...kalau doanya gitu kan asyik.

Tapi memang itu semua nggak bisa disamain sih. Setelah aku pikir-pikir, dengan skripsi kita bisa belajar menyelesaikan apa yang pernah dimulai. Juga belajar mennghadapi segala tantangan internal ataupun eksternal. Gimana mengontrol diri sendiri biar nggak tergoda sama yang lain daripada skripsi. Gimana juga melatih kesabaran dalam mengahadapi dosen pembimbing. (bisa jadi juga sih dosen pembimbing yang latihan kesabaran gara-gara kita)

Iya, nulis skripsi nggak selamanya sulit. Nggak selamanya juga makan waktu lama. Buktinya banyak juga yang bisa nyelesaiin tepat waktu. Intinya memang satu, dikerjain.
Well, buat yang belum merasakan sensasi nulis skripsi, jangan takut dulu, jangan gentar dulu. Ini cuma sekedar menupahkan isi pikiran. Setiap orang punya cerita seru tentang skripsinya.
Buat orang tuaku dan keluarga besar, terima kasih sudah mau menunggu lebih lama dari orang tua lain menunggu anaknya. tapi tenang, aku juga memang lain dari orang-orang itu.
Buat para dosen pembimbing, terima kasih telah membimbing dan membantu mahasiswanya dalam penyelesaian skripsi. Kalau nggak ada dosbing, aku nggak akan kenal sama yang namanya skripsi. Nggak akan juga merasakan sensasi seminar hasil.  

Sudah...sudah..ini bukan lembar ucapan terima kasih. 

July 21, 2013

Yang Baru (Harusnya) Bikin Semangat Baru

2komentar
Idealnya, semangat baru bisa dimunculkan lewat suasana yang baru.
Bisa interior design kamar yang baru, teman baru, dunia baru, komunitas baru, hobi baru, baju baru, bahkan sekedar hal kecil seperti tampilan blog baru. Keinginan yang sudah lama baru sebatas niat akhirnya direalisasikan juga. Dikerjain dari selesai tarawih sampe sahur, diem-diem di kamar biar nggak ketahuan begadang, nahan ngantuk karena koneksi yang anti lelet itu ternyata lumayan menguji kesabaran. Ya sih, tumben mau!
Perubahan sesimpel itu ternyata memang memberikan dampak yang ‘lumayan’. Kenapa cuma lumayan? Karena dari sejak tampilannya diganti, jadi semangat ngerjain beberapa tulisan, nuangin ide, dan nyelesaiin baca buku biar bisa langsung direview. Meski sedikit ternoda dengan ketakutan akan ‘angek-angek cik ayam’ alias semangatnya cuma pas di awal aja.
I must confess, kalo lagi males, nggak niat, dan sejenisnya, pasti bakal nyari-nyari excuse alias alasan buat nggak ngerjain sesuatu. Nyalahin kecepatan koneksi lah, capek, nggak ada ide, nggak sempat, dll, dsb, dsj. 
Padahal kondisi bakal bisa berbalik kalau memang lagi pengen banget. Tuh buktinya pas ganti template blog.
Makanya kadang-kadang buat menumbuhkan semangat kita sengaja memunculkan kondisi-kondisi baru di sekitar. Confess it. Teorinya, kita selalu tahu gimana caranya bikin hati dan fikiran jadi lebih fresh. Kita selalu ganti susunan kamar dengan harapan biar lebih rapi dan semakin rajin beresin kamar. Atau kita sering menyengajakan (atau bahkan tidak)  jalan-jalan.Kemana aja, baik yang punya tujuan tertentu atau sekedar ngider-ngider aja. Harapannya supaya otak bisa lebih segar.
Itu baru hal kecil, sih.
Is there something bigger? Absolutely.
For me, Status baru.
Setelah lulus ujian komprehensif  11 Maret lalu dan seremonial perpindahan kuncir toga 1 Juni, status mahasiswa resmi lepas dari pundak. Mau tidak mau aku memasuki sebuah dunia baru. Kata orang namanya Dunia Nyata.
Maka, akupun menyandang status baru; jobless jobseeker. Iya, sampai saat ini, masih dengan semangat baru. Demi orang tua, adek-adek, dan aku sendiri pastinya. Ah, tentang yang ini dibahas di postingan selanjutnya saja ya (udah beda tema soalnya J).
Back to topic. Berarti pada dasarnya emang kita bisa memunculkan semangat baru dengan mengkondisikan diri pada hal-hal baru. Memang di point ini, keberanian kita untuk memulai hal baru bisa saja dipertanyakan. Sanggupkah kita melangkah dari zona nyaman untuk mencari dan menemukan apapun yang mungkin selama ini belum pernah kita temui? Atau justru kita enggan menghadapi hal tak terduga jika saja kita melangkah keluar dari tepat kita berpijak sekarang? Nggak bosankah?    

Emang sih ada juga dari yang ‘baru’ itu nggak bikin semangat.
Eng ing eng......... Judul Baru.
*pernah jadi korban soalnya* #IfYouKnowWhatIMean
Lantas, kalau pacar baru?
Err...itu..hmm...have no idea.
#eaaa  #gagalmoveon.

Ok, Sekian dan terima pitih.  

July 15, 2013

[review] Oeroeg - Hella S. Haasse

0komentar
Oeroeg.
Buku tipis yang secara tidak sengaja dibeli saat bazaar buku murah. Seriously, tertarik beli karena dua hal. Pertama karena gambar covernya. Kedua karena tulisan ‘World Classic’ di covernya. Nggak nyangka aja ternyata penulisnya adalah seorang Sastrawan Belanda. *keplak Fia*
I have no idea what this novel about.
Setelah membaca beberapa halaman, gambaran awal yang muncul di otak adalah kisah tentang persahabatan dua anak yang berasal dari ras dan strata social berbeda. Eropa dan pribumi.
Semakin kebelakang, ada yang lain ternyata.
Novel ini tidak bertutur sebatas tentang kisah persahabatan tokoh ‘Aku’ dan Oeroeg, yang dianggap sebagai sahabat bahkan pelengkap kehidupan ‘Aku’. It’s more than that. Novel ini menyiratkan kisah perubahan-perubahan kehidupan yang dialami si dua tokoh, kemampuan menyikapi perbedaan asal-usul, hingga pencarian jati diri. Pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul dalam pikiran tokoh ‘Aku’ terhadap Oeroeg maupun keadaan sekitar terkadang membuat kita lupa bahwa sebenarnya ‘Aku’ terhitung masih belia secara usia.
Pembaca akan sampai pada bagian di mana perubahan yang terjadi dalam diri dua tokoh penting ini digambarkan dengan kuat. Sedikit dari bagian favoritku, di halaman 81-83, tertulis:
Kali ini Oeroeg dan aku menyadari dengan semacam perasaan kecewa yang mengejutkan bahwa mandi di sungai tidak lagi kami nikmati sepenuhnya. Mungkin ini agak berlebihan. Sebaiknya mungkin aku mengatakan ini: berenang ketika itu – dan sejak saat itu—tidak lebih dari sekedar membenamkan diri di air demi mencari kesegaran, tindakan yang timbul akibat kebutuhan mendinginkan tubuh. Begitu keinginan itu terpenuhi, sebetulnya tidak ada lagi alasan bagi kami berdua untuk tetap berada di air. Kendati kami berdua memang menyadari hal ini, kami tetap bermain air agak lama, karena kebiasaan, dan mungkin juga karena rasa malu terhadap satu sama lain. Perbedaannya adalah, kami memnadang berenang, sungai, aliran sungai yang berkelap-kelip dengan mata yang berbeda, dengan mata yang tak lagi bisa melihat dunia nyata sebagai dunia ajaib. ...
... Sesuatu telah berlalu. Kami bukan lagi anak-anak.
Sampai ke ujung buku ini, aku sedikit terkejut karena esensi nasionalisme Indonesia dimunculkan di akhir cerita. Bedanya, kali ini diceritakan oleh sudut pandang orang Belanda.

July 13, 2013

[review] Si Cantik dari Notre Dame - Victor Hugo

0komentar
Finally, i can finish this book!
Kali ini Victor Hugo memecahkan rekor terlama dalam nemenin aku kemana-mana. Sejak ke Solo, Padang, Payakumbuh, di tiap sela waktu. Entah kenapa Si Cantik dari Notre Dame nggak bisa menggoda aku buat nuntasin bacanya dengan waktu yang cepet. Atau emang dasarnya aku males? Mungkin, sih. Alhasil banyak buku tipis lain yang nyelip dan diselesaikan sementara Si Cantik ditinggalin dulu.  
I just don’t want to abandon this book. Buku pinjeman soalnya J
        Karya sastrawan besar Prancis yang berjudul The Hunchback of Notre Dame dalam Bahasa Inggris  memiliki beberapa tokoh penting seperti La Esmeralda, Quasimodo, Gringoire, Frollo, dan Phoebus. Seperti judulnya, tokoh utama dalam buku ini adalah si Cantik Esmeralda. Namun mungkin pembaca akan sedikit kebingungan dengan bebarapa potong cerita yang kita ‘pikir’ adalah pusat cerita padahal hanya penguatan karakter dari masing-masing tokoh penting.
That’s the plus point of Hugo. Hugo selalu mampu mendeskripsikan karakter dan kondisi emosi tokoh serta latar tempat dengan pas sehingga pembaca bisa langsung membayangkannya.
Cari aja bagaimana tokoh La Esmeralda dan Quasimodo digambarkan.
Sama seperti Les Miserables, Si Cantik dari Notre-Dame berakhir tragis. Bukan saja tentang kiash cinta La Esmeralda kepada Phoebus, atau Quasimodo dan Frollo kepada La Esmeralda tapi cinta lain yang hilang selama lima belas tahun kemudian bertemu kembali walau hanya semenit.  

 

tentangku © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates