April 29, 2014

Waktu Itu, Komunitas Blogger Palanta Ulang Tahun ke-6

1 komentar
Birthday Cake

Ini yang dateng



Yang cakep-cakep di Palanta
Seperti janji aku di beberapa postingan sebelumnya, beberapa live event yang udah ga live lagi dan catatan penting bakalan tetep di post. Meskipun itu udah telat banget. Kayak postingan yang ini.
Ceritanya waktu itu 28 Desember 2013.
H-2 Ulang Tahun Palanta.
Sengaja dipercepat karena takut pada punya acara buat tahun baru, akhirnya diputuskan secara mendadak kalau kita bakalan ngumpul hari itu. alhasil, ya emang dikit yang dateng. Buat aku pribadi kopdar plus perayaan ulang tahun Palanta jadi moment buat ngumpul setelah sekian lama nggak ketemu. Beneran nggak ketemu online dan offline,lho! Kan waktu itu abis ikutan Latihan Bela Negara di Rindam I Secata B Padang Panjang selama bulan Oktober. Back to topic, ketemu lagi sama Rian dan Titi, yang ternyata udah jadian. Ada Lala dan Awin, Ada Kak Ferdi juga. Berbekal brownies dan lilin, ya udah deh, dari jam 5 sore kita cerita-cerita sampe malem ditemenin hujan.
Berarti, udah 2 tahun aku disini J

April 22, 2014

[review] Bumi - Tere Liye

0komentar

Bumi.
Apapun yang terlihat boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apapun yang hilang tidak selalu lenyap seperti yang kita duga.
Nggak nyangka kalo ternyata Bumi adalah Novel Fantasi karangan Tere Liye. Dari beberapa karangan Tere Liye yang udah aku baca, memang semua tentang kehidupan sehari-hari yang dibalut dengan pemahaman dalam ruang hikmah yang mendalam. Tapi yang ini beda. Seolah Tere Liye menyuguhkan warna baru dalam tiap karangannya. Mungkin supaya nggak monoton juga. Kan keren ada berbagai genre jadinya. Oiya, aku belum baca yang Sang Penandai sih, jadi nggak tau kalau Tere Liye juga bikin fantasi gini.
          
  Tentang seorang remaja 15 tahun yang memiliki kemampuan menghilang. Plus teman-teman yang masing-masing punya kekuatan berbeda dan dari asal alias klan yang berbeda pula. Diceritakan juga bahwa ada beberapa kehidupan lain yang berjalan dalam waktu yang bersamaan selain Bumi. Hanya saja karena dimensi yang berbeda maka tidak terjadi benturan satu sama lain.  

Awalnya rada ngeri sih. Karena ada makhluk-makhluk apa gitu suka muncul dalam cerminnya Raib. Tapi bikin penasaran juga, karena nggak percaya masa sih Tere Liye cerita tentang hantu-hantuan. Eh, emang beneran bukan sih J.

Yang suka novel fantasi, bolehlah dimasukin dalam daftar bacaannya. Tapi jangan bandingin sama novel fantasi terjemahan ya. Ya jangan bandingin aja deh pokoknya.   
Sumber kekuatan terbaikmanusia dalah yang kalian sering sebut tekad, kehendak. (hlm. 137)

April 15, 2014

[review] Memang Jodoh - Marah Rusli

1 komentar

Adalah hadiah ulang tahun ke 24 dari seorang adik di himpunan yang juga seorang teman di kantor. Termasuk dalam daftar buku yang pengen dibeli sebenarnya. Eh, malah dikasih. Alhamdulillah, rejeki anak shaleh J

Bagi yang nggak tau Marah Rusli, mungkin masih inget sama Siti Nurbaya. Tahun 1920-an (lupa tahun berapa pastinya) Siti Nurbaya merupakan novel roman yang member warna baru dalam dunia sastra Indonesia. Pasalnya, Siti Nurbaya berkisah tentang pertentangan mengenai adat istiadat Minang dalam hal perkawinan. Novel ini merupakan bentuk protes dan perlawanan dari seorang Marah Rusli terhadap adat istiadatnya sendiri. Hebatnya gitu sih, cara melawannya elegan; menulis dan menghasilkan karya.

Nggak berlebihan deh kalau akhirnya beliau dikenal sebagai bapak Roman Modern Indonesia.

Bingung dan kaget karena tiba-tiba ada novel baru dari Marah Rusli. Toh, Beliau udah almarhum. Ternyata, Memang Jodoh udah rampung sejak tahun 1961. Sengaja dirilis tahun 2013, 50 tahun lebih setelah novel ini diselesaikan. Alasannya, buku ini baru boleh diterbitkan setelah orang-orang yang terlibat dalam kisah di dalamnya meninggal dunia.

Dari judulnya aja, kita udah bisa nebak kalau Memang Jodoh lagi-lagi bercerita tentang adat-istiadat perkawinan di Minang. Yang nggak nyangka, ternyata kisahnya adalah kisah pribadi dari Marah Rusli. Maka wajar lah ya, buku ini baru terbit setelah nunggu semua yang terkait udah nggak ada dulu meskipun nama-nama tokoh udah disamarkan.

Dan masih sama seperti karya sastra Indonesia lainnya. Gaya bahasa Indonesia yang masih menggunakan tatanan lama selalu jadi favorit aku.

Memang Jodoh membukakan cakrawala kita dalam melihat kembali nilai historis di Minangkabau. Tentang gaya hidup masyarakat dahulu yang menjaga adat-istiadat dengan tidak megizinkan pernikahan dengan suku lain selain Minang. Meskipun seiring perubahan zaman, kemudian sudah ada kelonggaran dalam banyak hal. Termasuk adaik babuhua sintak kali ya? *sok iyes inih, padahal lupa pelajaran BAM* *yang nggak tau BAM itu apa, silahkan googling*.

Mungkin ‘Memang Jodoh’ sudah kita maklumi dengan celetukan: Ya kalau jodoh, mau gimana lagi?’ 


Tentu saja tiap hidup akan mati dan tiap perjumpaan akan berpisah; tapi bukan itu pint akita. Kita masih muda, baru hendak dewasa. Galibnya, perjalanan kita masih panjang dan masih banyak cobaan yang akan kita tanggung (hlm. 35)
Tetapi janganlah tak kita percayai bahwa Tuhan tidak berbuat sia-sia. Segala perbuatan-Nya niscaya ada juga faedahnya. Apabila kita tak dapat menyelami faedah ini dengan sedalam-dalamnya, bukanlah karena tak ada faedah itu, melainkan semata-mata karena kita yang tak dapat mengetahuinya dengan pancaindra dan pikiran kita.  (hlm. 404)
Bukankah ilmu pengetahuan pun mengakui bahwa pancaindra kita tak sempurna, untuk menyandarkan sekalian yang ada dalam semesta alam ini; karena ia terbatas. (hlm. 404)
Tuhan tidak berbuat sesuatu yang tak baik, atau sesuatu yang sia-sia. Segala perbuatan-Nya semata-mata menuju kepada kebaikan juga, walaupun tidak selamanya dapat kita rasakan dan kita pikirkan. (hlm. 407)

April 13, 2014

Blogger Palanta On Air - SIPPFeMale FM

1 komentar
Bersama Mutia, sayang yang dateng cuma segini


Setelah setahun yang lalu On Air, kita diundang lagi oleh radio, yeay!!
Tapi kali ini di SIPPFeMale 105,8.

Berawal dari sms Ora, aku dan temen-temen Palanta berembuk buat nentuin jadwal. Kami boleh milih mau tanggal 13 atau 20. Long story short, kami milih hari ini buat dijadikan hari jadian D-Day nya.  
Nyampe disana setengah jam sebelum On Air ternyata jadi prestasi tersendiri. Cerita punya cerita kita adalah komunitas pertama yang datengnya lebih cepet sebelum On Air. Jadi kayak well-prepared gitu, *assiiik*. Jadilah kami dikasi kue J

kue karena kami nggak terlambat

Satu jam mengudara, banyak yang ditanya tentang kami. Biasalah, sejarah terbentuk , siapa yang mendirikan, sejarah nama Palanta. Semua dijawab dengan baik oleh Rian. Cuman waktu ditanya berapa jumlah member, kami nggak tau berapa. Iya, suer (^_^)V. Soalnya di Blogger Palanta, kami kumpul dan meluangkan waktu berbagi ilmu dan cerita dengan cara menyenangkan. Sama sekali nggak pakai beban ataupun keterikatan. Yang penting punya blog, ikut kalo kami Kopdar kapan bisa, pasang banner di blognya, udah. So simple, rite? Karena ternyata yang seperti itu untuk sebuah komunitas lebih mampu membentuk sense of belonging, lho.

Udah ah. Kepanjangan ceritanya.
Yang mention di twitter @BloggerPalanta juga rame. Mungkin karena kami udah lama nggak ngumpul juga.  On Air inilah yang bikin kami ngumpul lagi setelah acara ulang tahun.
Sepanjang ditanya-tanyain, kami menjawab semampunya. Kami kan jadi deg-degan gitu ditanya-tanyain, jadilah ngejawabnya sambil becanda. Jadi buat penyiarnya dan siapapun yang mendengar tadi kami minta maaf ya, kami emang gitu orangnya. Penuh canda tawa.

April 12, 2014

Blogger Palanta On Air - Boos FM

0komentar
Penyerahan Merchandise dari Boos FM ke Palanta
21 April 2013.

Iya. 2013.
Iya, hampir setahun lalu. Kurang beberapa hari.
Blogger Palanta On Air di Boos 104,2 FM.

Ini bukan yang pertama. Sebelumnya pernah di Star Radio dan Sushi. Mudah-mudahan ini bukan yang terakhir juga. Aaamiin. Tapi kenapa baru sekarang di posting, jangan tanyakan kenapa. Karena sejujurnya itu pertanyaan yang sama yang terlintas.
To be honest, postingan ini dibuat supaya moment ini dan foto-fotonya ga hilang dan terlupakan begitu aja. Juga karena besok mau On Air lagi, yeay!
Kenapa bisa kami diundang, silahkan tanya sama Rian. Tapi intinya sih setiap Minggu ada program untuk mengenal lebih dekat komunitas-komunitas yang ada di Sumatra Barat. 

We're On Air


Ladies of Palanta

Sepanjang acara ya ceritanya seputaran tentang dunia blogging. Somehow, masih banyak yang belum kenal sama blog. Jadilah kami cerita blog itu apa, apa manfaat punya blog, sejarah Palanta bagaimana, cara join Palanta, sampai track-record Palanta.
Begitulah.
Tunggu aja postingan selanjutnya.
Sekian dan terima kasih sayang.

April 11, 2014

So, This Is Nyarai Waterfall - Lubuk Alung

0komentar






Akhirnya kesini juga!
Iya, yang lagi in sekarang. Nyarai Waterfall alias Air Terjun Nyarai yang ada di Lubuk Alung.

15 Maret 2014.
Bersama Vandra, Shanty, Robi, Iza Andika, dan Ara. Modal nekat karena masih musim kabut asap akibat kebakaran hutan di Riau, kita tetep aja pergi. Padahal adek-adek lain udah banyak yang batal karena nggak ada izin orang tua. Meskipun hasil foto-foto nanti diyakini nggak akan sebagus semestinya [karena efek kabut asap] we don’t care. Yang penting pergi.

Lubuk Alung memang cuma 1 jam dari Padang, atau Bukittinggi. Tapi, spot air terjunnya itu masi jauuuh. Terletak di Hutan Gamaran, Jorong Gamaran, Korong Salibutan. Masih butuh 2-3 jam lagi untuk menempuh 3,5 km dengan JALAN KAKI kesana.

Jangan bayangkan jalan kaki di pinggir kota, men! Medan tempuhnya lumayan. Ralat: buat yang jarang *ga pernah* olahraga seperti aku itu lumayan berat. Iya, aku sampe puyeng dan sesak nafas. Dan...yaa...gitu deh. Untung ada Vandra. Berat karena memang butuh istirahat beberapa kali. Tapi nggak berbahaya kok. Kami sendiri berhenti sekali untuk istirahat dan makan siang. Selama perjalanan kita bakal melewati beberapa ‘lubuak’ yang airnya masih berwarna biru kehijauan.  Beberapa spot sebelum sampai te.ka.pe juga bagus buat difoto.      

Nyampe disana? Iya...bagus.
Ada spot yang dijadiin tempat terjun. Yang uniknya ada batu yang berlubang besar. I don’t know how. Subhanallah deh.
Sayangnya, tempat ini jadi terlalu ramai. Bahkan untuk berfoto aja mesti gantian. Mungkin karena baru terekspos dan masih naik daun. Mungkin karena kami yang berangkatnya kesiangan.
Ah, yang penting udah kesana.  

Sedikit Cerita Sebelum Pulang Kerja

0komentar
Tuh kan udah sebulan lebih dicuekin lagi blognya. Masa-masa saat ini memang nggak bisa disamain lagi dengan masa kuliah dulu. Yaiyalah! *dikeplak*. Dulu mungkin sesibuk apapun pagi siang sore, malamnya masih punya tenaga untuk begadang dan ngerjain apapun. Iya, di masa itu jam-jam pintar memang dimulai setelah jam 11 malam sampai subuh. Tapi sekarang, meskipun cuma duduk di kantor sampe sore atau habis magrib, nyampe di kos langsung kerasa capeknya. Paling banter cuma sanggup buat baca beberapa halaman buku. Atau nyicil nontonin film yang udah dikumpulin pasca kompre [which is setahun lalu]. Selanjutnya ngantuk dan tidur. Ah, tenagaku tidak seperti dulu lagi.

Yang agak special memang Jumat malam, Sabtu dan Minggu. Apapun itu, mesti ada kegiatan lain. Pulang ke rumah, kumpul sama adek-adek Komisariat Ekonomi, atau anak Palanta, baralek, whatever it is. Yang penting nggak terbuang begitu saja.  Mumpung, masih muda dan belum merit.

Lalu beberapa kejadian lewat begitu saja tanpa sempat diabadikan disini. Cumin diketik, save as draft. Lalu lupa kapan mau di posting. Menunggu foto lah, jaringan internet lah, pulang kerja lah. Akhirnya yah, kayak sekarang. Draft tinggal draft. Jannji tinggal janji.

 Sepintas mungkin terlihat membosankan kan pemirsah? Hoho, Fortunately, Not at all.
Kenapa?

Well, as human, we gotta keep moving on in our live, rite? Mesti upgrade diri, naik kelas dari yang sebelumnya. Dan jangan liat ini gampang. Namanya naik kelas pasti ada ujian kan?

I’ve been on the top. Several top(s). And it’s time for me to find another top. Sudah saatnya mencari puncak lain. Dalam bentuk, ukuran dan hakikat yang lain.

Maybe  this is not the way I want to, but this is the way I need.
And it’s worthed.

Sudah. mari kita pulang.
-Lt.4 18.16
 

tentangku © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates