November 16, 2012

Sebenarnya Apakah Ada Batas Sabar?

6komentar

Nah, ada nggak?
Selama belajar dalam sebuah proses yang bernama kehidupan ini, bagi aku sabar adalah salah satu mata pelajaran hidup yang berat. Setelah proses yang berulang, aku menemukan sebuah kesimpulan sendiri tentang sabar:
Sejatinya, kesabaran itu tidak ada batasan. Hanya kemampuan manusia yang terbatas.
Bertahun-tahun kesimpulan ini melekat dalam diri, sehingga ini kerap menjadi sebuah pembenaran bahwa manusia punya hak untuk marah, menangis, atau melampiaskan emosi. Tapi hidup terus berjalan. Proses belajar terus berlanjut. Aku menyadari bahwa kesimpulan tadi belumlah kesimpulan akhir. Ternyata proses ini mengajarkan sesuatu yang kemudian sedikit demi sedikit merasuki pemikiran tadi:
Bahwa, sejatinya kesabaran itu tidak berbatas. Hanya kemampuan manusia yang terbatas. Tapi manusia juga dituntut untuk senantiasa ‘break the limit’ alias melakukan gebrakan atau terobosan dalam dirinya agar batasan-batasan itu tidak lagi menghambat potensi yang ada, apalagi mengkerdilkan kemampuan kita sebagai manusia.
I must confess: I’m still learning.
Yap, aku masih belajar. Selalu belajar. Belajar dalam level yang beda setiap saat. Iyalah, syarat belajar itu kan harus ada perubahan. Juga harus ada ujiannya. Pada ujian itulah kita akan melihat apakah kita sudah ‘layak’ buat ‘naik kelas’. Toh, orang besar itu melalui ujian yang besar juga.
And so am I.  
kadang berhasil, kadang kepeleset dan jatuh lagi. 
Akan selalu ada moment dimana kesabaran kita diuji. Dengan level yang berbeda. karena proses tidak akan berhenti sampai akhir hayat, maka ujian juga tidak akan berhenti. Mengutip kata seorang abang:
Pribadi yang matang adalah pribadi yang tau dengan apa ia mesti bertahan. Kadang diri kita perlu diuji, agar kita ngerti dan semakin kenal dengan kelebihan dan kekurangan diri.
Juga kata penulis Tere Liye:
Hidup tidak seperti novel, yang kalau halaman sekarangterasa sesak, sedih, menyakitkan, penuh masalah, maka dengan bersabar membaca 10, 20 halaman berikutnya semua selesai. Berubah menjadi kebahagiaan. Apalagi seperti film yang cukup beberapa menit jadi happy ending.Di kehidupan nyata, kita bahkan perlu 10, 20 bulan, bahkan tahun, harus BERSABAR agar semua selesai, berubah menjadi membahagiakan. Karena itu, menjadi sewasa oleh kehidupan, memiliki pemahaman baik karena proses kehidupan akan membuat seseorang lebih kuat.
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat, buat aku, juga buat siapapun yang sedang mengikuti ujian kesabaran. Tulisan ini bukanlah kesimpulan akhir, karena jalan hidup masih panjang. 


22:32 – Balkon Lantai 2
*tulisan ini tercipta gara-gara status fb seorang adik.

[review] Life of Pi

0komentar

Pindah dari India ke Kanada ternyata mengantarkan Piscine Patel dalam sebuah petualangan luar biasa. Bertahan hidup lebih kurang 6 bulan di atas sebuah sekoci bersama harimau, dan beberapa hewan yang akhirnya mati juga.
Di awal penulis menuturkan ini adalah cerita yang bisa membuat kita percaya pada Tuhan. Nggak berlebihan sepertinya. Berangkat dari kisah masa kecil Pi yang memeluk 3 agama berbeda, akan terasa unik dan mengusik sedikti sisi rohani pembaca. Ditambah kemampuan bertahan hidup Pi yang tentunya bnggak lepas dari kehendak Tuhan.
Martel mendeskripsikan semua yang dialami dengan sangat jelas. Makanya agak sedikit ngeri juga membayangkan beberapa kisah ‘berdarah’ disana. Meskipun latar tempatnya hanya satu: di atas sekoci yang mengarungi Samudra Pasifik, ternyata nggak bikin bosen karena pengalaman dan penemuan Pi selama bertahan hidup.  

Highlited on Life of Pi:
Kalau kita, para warga Negara, tidak memberikan dukungan kepada seniman-seniman kita, berarti kita telah mengorbankan imajinasi kita di altar realitas yag kejam, dan pada akhirnya kita jadi tidak percaya pada apapun, dan mimpi-mimpi kita tak lagi berarti.
` Yann Martel, p. 14
Sebab seperti itulah binatang: konservatif, malah bisa dibilang reaksioner. Perubahan-perubahan sekecil apapun akan mengganggu bagi mereka.
` Pi, p. 38
Memilih keraguan sebagai falsafah hidup sama halnya memilih kemandekan sebagai sarana transportasi.
`Pi, p. 55
Ingatan manusia bagaikan samudra dan dia timbul tenggelam naik-turun di permukaanya.
`Yann Martel p. 74
Kemajuan tidak bakal bisa dihentikan. Kita semua mesti berbaris mengikuti irama gendering. Teknologi akan berperan, dan gagasan-gagasan bagus akan menyebar – itulah hukum alam.
`Ayah Pi, p. 119
Orang berpindah karena berharap memperoleh kehidupan yang lebih baik
`Pi, p. 123
Kalau nyawa kita sendiri terancam, kemampuan kita berempati jadi tumpul oleh hasrat egois yang amat sangat untuk bertahan hidup.
`Pi, p. 178
Benar sekali bahwa kita jadi kreatif kalau terdesak oleh kebutuhan, amat sangat benar.
`Pi, p. 204
Rasa takut adalah satu-satunya lawan sejati kehidupan. Hanya rasa takut yang dapat mengalahkan kehidupan. Rasa takut sama sekali tak kenal malu, tak pedulihukum atau aturan apa pun, dan tak kenal ampun. Dengan mudah dia bisa menemukan kelemahan kita yang utama, dan menyerangnya. Dan yang mula-mula diserang selalu pikiran kita.
`Pi, p. 234
Harimau, bahkan semua binatang, tidak begitu senang dengan menggunakan kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan masalah. Kalu binatang sampai berkelahi, berarti dia memang berniat membunuh, atau merasa dirinya bakal terbunuh.
`Pi, p. 296
 Ada dua jenis rasa takkut yang tidak bisa kita buang dari dalam diri kita: reaksi terkejut karena mendengar suara berisik yang tidak disangka-sangka, dan vertigo
`Pi, p. 371
Kesulitan utama melatih binatang adalah mereka bertindak berdasarkan insting atau kebiasaan. Mereka cukup cerdas untuk memahami asosiasi-asosiasi baru yang bukan bersufat naluriah
`Pi, p. 385
Dunia bukan seperti yang kelihatan. Tapi sesuai cara kita memahaminya,bukan begitu? Dan dalam memahami sesuatu, kita memasukkan sesuatu kedalamnya, bukan begitu?
`Pi, p. 423

November 15, 2012

Teori Relativitas Waktu Itu Berlaku!

1 komentar

It’s a long weekend. . .
Biasanya jadi moment paling ditunggu-tunggu. Doing something else. Jalan-jalan, dating, piknik keluarga, pulkam, atau sekedar santai tanpa ngapa-ngapain. Tapi kalau di kondisi luar biasa, long weekend potensial untuk menimbulkan kebosanan.
Beruntung buat golongan yang ‘nggak terjadwal’. Bangun terserah jam berapa, nggak ada jam malem, nggak harus ini, itu, dll.

Lain hal buat mahasiswa akhir tahun dari tahun ke tahun yang jadwal kuliahnya sedikit, atau malah nggak ada sama sekali a.k.a mahasiswa skripsi aja. Libur atau nggak bakalan sama.
Buat kaum yang masih punya aktifitas lain, kayak organisasi, part-time job, jualan, kayaknya nggak bakaln terlalu terasa. They have something more than killing time. Buat kaum yang nggak ada apa-apa, maka selamt datang mono.
Ada masa-masa yang secara signifikan beda.
Nungguin setelah skripsi disetor ama setelah dikembalikan bakalan terasa banget bedaanya. Menjelang nunggu jadwal ketemuan selanjutnya pasca setor tulisan kayak pacran, LDR-an, trus nunggu kpan bakal ketemuan lagi. Meski ketemuan sblmnya juga nggak nyampe 5 menit. Cuman sampe kata-kata keramat keluar:
“oya, saya baca dulu ya. Nanti saya kabari”

That’s all. Nunggu lagi. Berharap lagi.

Dan setelah “nanti saya kabari” udah sepakat atau tidak disepakati bersama maka kemudian akan muncul reaksi kimia dalam hati. Seneng, deg-degan, penasaran, dan ngarep bakal campur aduk. Seneng, akhirnya bimbingan lagi. Deg-degan, jadi atau nggak, kemaren yang dibikin bener atau nggak. Penasaran, seberapa banyak coretan yang berarti mesti direvisi. Dan pastinya harapan udah bisa move on atau belum.
Biasanya sih pasca ketemuan itu waktu akan terasa lebih cepat. 15 – 30menit 'dating' alias bimbingan. Lalu pulang dengan semangat untuk segera mengerjakan apa yang mesti dikerjakan. Semangat ini yang biasanya bikin produktif. Apalagi buat kaum yang sudah dikejar waktu dan didesak orang tua.
Selanjutnya, setoran lagi. Menunggu lagi. Begitu terus.

Saat-saat kosong itulah yang rentan sama kebosanan, atau level teringgi: kemalasan. Kejadian apapun bakalan mempengaruhi rutinitas berikutnya. Kalau pagi udah ‘bergerak’, it’s gonna be productive for the rest of the day.

Meskipun kondisi diatas nggak akan berlaku buat golongan yang diluar itu semua. Yakni yang nggak bisa ngapa-ngapain, nggak bisa kemana-mana. Waktu akan terasa panjaaaaaaaang sekaliiiiiiii.

Maka bersyukurlah, karena ada internet. Such a great escape.
Bisa kemana-mana meski nggak kemana-mana.
*salam kecup buat penemu internet*

20:58 – Balkon lantai 2


November 14, 2012

Untuk yang Sedang (Tidak) Baik-Baik Saja

1 komentar

Hari kesekian berada di sini. Sepi masih dominan terasa. Cuma si putih, modem, buku tulis, dan Life of Pi yang baru akan dijelajahi setia menemani. Selain skripsi tentunya.

Pagi ini cerah. Siang panas. Malam juga belum terlihat tanda-tanda bakalan hujan.
Padahal beberapa waktu sebelumnya selalu saja hujan.

Apa ini pertanda?
Bahwa hujan di sini mestinya sudah berangsur reda seperti yang di sana.
Atau sekedar kamuflase, untuk terlihat seperti tidak ada apa-apa. Seperti semua baik-baik saja. Kemudian membiarkan perasaan tidak enak menumpuk di seperti gumpalan awan hitam yang mengumpulkan tetes demi tetes air yang akan dicurahkan ke bumi. Lalu jadi banjir, kayak kota Padang yang sekarang bisa dibilang langganan banjir juga.

Aih, mendadak jadi melankolis.

Lantas, kalau lagi tidak baik-baik saja memang kenapa? Nggak kenapa-kenapa kan? Tidak selalu berada dalam kondisi baik adalah kewajaran. Toh hati manusia itu mudah dibolak-balik.

Maroon five aja bilang:
it’s not always rainbow and butterflies. It compromise that move us along.
Pun kalau sedang tidak baik, nikmati saja rasanya, lalu berusaha untuk berubah jadi baik lagi. Kalau pengen.

Pun kalau ditanya kabar, tinggal di jawab.
Baik. Atau tidak.

Baik; pertanyaan selesai. Titik.
Tidak; pertanyaan turunan akan muncul. Kenapa? Ada masalah? Ada apa? Ceritalah. Dan berbagai jenis pertanyaan basa-basi penuh perhatian lainnya.

Pilihan ada pada kita: yang jujur atau yang baik.
Jujur sehingga menjadi orang yang sedang tidak baik. Atau berbohong dan menjadi orang yang baik.

Ah, tapi kenapa harus berbohong kalau mau jadi baik? Itu kan tidak baik. Juga kalau kemudian jujur, apakah semuanya akan baik-baik saja?

Pusing, yes?
Sama.

20:17. Balkon lantai 2.    

November 11, 2012

Ngeliatin Ujan

0komentar

Ngeliatin hujan.
Sekedar melihat kumpulan air yang jatuh dari awan gelap, lalu menyentuh bumi. Aspal, tanah, genteng rumah, mobil yang lewat, payung, bahkan badan manusia yang nekat melewatinya. Lihat deh, saat satu tetes itu menyentuh bumi. Kadang pengen tau, rasanya gimana ya? Sakit? Atau lega?  

Akhir-akhir ini Padang memang musim hujan. Otomatis aktifitas ini jadi sering asuk agenda.
Mulai dari melihat berbagai ekspresi manusia menyambut datangnya hujan. Kebanyakan kesal, mengeluh, memilih berteduh daripada basah. Ada juga yang mengeluh tapi tetap berlari, memasrahkan diri basah dan kedinginan. Buat yang bermobil, bersyukurlah karena tidak harus mengeluh, tidak harus kedinginan apalagi kuyup. Lalau kalau masih saja ada yang mengeluh, itu urusan anda. Cuma, ingat saja, nggak semua orang merasakan kenyamanan yang anda rasakan.
Bagi yang bermotor atau pejalan kaki yang tidak berpayung dan tidak mau basah, mesti bersabar dulu. Berteduh di depan-depan emperan ruko, kedai, atau rumah yang punya pelindung (lupa namanya) Sampai entah kapan.
buat orang-orang seperti aku?

Kalau kata utopia,
Aku selalu bahagia, saat hujan turun…
Sudah, stop sampai disana. Karena memang hanya satu kalimat itu yang pas.
Memang ga setiap hujan itu bikin bahagia. Apalagi kalau ada janji keluar, ketemuan, pacaran, dsj yang bisa bikin orang yang udah terlanjur janji itu lantas urung dengan janji nya.
Buatku, Perasaan kesal yang kemudian muncul toh akhirnya bukan menyalahkan hujannya. Lha kok Cuma gara-gara ujan jadi batal. Hehe… J

Herannya ada manusia yang membenci hujan. Sayang sekali. Padahal ini berkah yang Tuhan kasih. Bahkan salah satu moment berdoa yang dikabulkan Tuhan bukankah saat hujan turun. Ya sudah, kalau hujan turun, berdoa saja banyak-banyak.

Kalau banjir? Itu lain cerita. Kapan-kapanlah ceritanya.
Dan hujan pun masi turun. Ternyata salah satu hikmah beberapa hari berada di sini adalah bisa menikmati hujan lebih leluasa. Dari balkon lantai dua ini semua terlihat jelas:
Lalu lalang kendaraan, motor dengan segala jenis cara pemakaian mantel, sampai berbagai warna payung, bahkan yang pengendara motor yang berpayung (itu payungnya nggak diterbangin angina apa yak?).
Yang paling penting, ceileeh, ya bisa ngoceh ga karuan sama keyboard. Mau sama siapa lagi, ya toh? Kalau hujan semua orang mendadak malas. Malas kemana-mana, malas ngapa-ngapain, bahkan males mandi.

Sudahlah, semakin lama semakin tak jelas. Disudahi aja.
Selamat menikmati turunnya hujan. Hujannya makin lebat lo…

18:02 – Balkon lantai 2 

August 05, 2012

Buka Puasa Bersama pengurus BPL 2012

3komentar
05 agustus 2012.
Buka Bersama Pengurus Badan Pengelola Latihan HMI Cabang Padang.
All Together
Jangan bosan kalau postingan hari ini masih seputar Buka Puasa Bersama. Toh, kesempatan Buka Puasa bersama itu juga datangnya sekali setahun. Meskipun kadang ‘sekali’ itu menghabiskan ‘beberapa kali’ tetap saja hitungannya menjadi sekali kalau ‘atas nama’-nya berbeda.
Bertempat di AyamQu, Jl. Veteran. And what a surprise ternyata buka bersamanya dihadiri oleh 2 sesepuh yang tak bisa dipisahkan karena punya hubungan yang tidak jelas.   






 Yang menarik dari moment ini adalah menunya. Kurang lebih penampakannya seperti ini:
Burung Goreng
Burung Goreng-Tampak Belakang
Dikahiri dengan rapat kecil-kecilan ucapan terima kasih telah datang oleh Bg Yohan selaku Dirut. Yak, dan sepertinya ini adalah rapat dengan kedok buka bareng  -_-“
L: Dirut BPL 2011 - R: Dirut BPL 2012

*Have no comment about this place but space for shalat is too small. 

Cerita Tentang Buka Bareng Blogger Palanta - 2012

3komentar

4 agustus 2012.

Adalah jadwal yang ditetapkan sebagai hari buka puasa bersama Blogger Palanta.
To be honest, ini adalah buka puasa bersama ‘whoever it is’, selain keluarga dan dia-yang-namanya-tak-usah-disebut-disini. And I’m so glad of that.
Selain karena yang daftar rame juga karena udah lama banget nggak ikutan gathering.
dan yang bikin asik lagi adalah: tahu-tempenya enaaaaaaakk 
dan ternyata yang hadir memang banyak, ssampe kita butuh kursi tambahan. saking ramenya pun, kata sambutan *ceileee* baru dimulai pas udah mau pulang. itupun lama nunggu momentnya karena pada keasikan ngobrol semua. 
Ah, speechless deh.
Just let me tell the story by picture:








All Together #1
all together
All Together #2
Pictures are from my camera and Bg Bernard's
   p.s: nggak semua foto yang di upload di sisni, biar nggak ‘berat’. 


August 02, 2012

Hayuuk...Ikutan Berbagi Buku

1 komentar
Pas baca TL dari beberapa penulis [@radityadika dan @Firabasuki] dan beberapa temen yang rajin di berbagai socmed dengan hashtag #BerbagiBuku, akhirnya penasaran juga deh. Acara yang diadain CSR Djarum kerjasama dengan Kaskus dan Classy Fm --buat yang di Padang-- ternyata juga dilaksanakan di 5 kota lainnya. 
Buat yang hobi baca dan ngoleksi buku, emang biasanya paling ogah kalo disuruh nyumbangin bukunya ke orang [hayo ngakuuu]. Paling banter yah nyumbangin buku pelajaran yang nggak kepake lagi. Well, I did it. Sempat bingung mau kasi buku yang mana karena ‘penyakit’ tadi. Yah, mungkin karena hikmah puasa juga akhirnya tergerak deh buat ngubek-ngubek kardus buku *asiiik*. Dan akhirnya pilihan itu jatuh pada sebuah novel ‘The Footprints of God’, komik Gober Bebek dan beberapa novel anak yang udah dimiliki sejak SD dulu. 





Take Ur Pict Here
Berhubung dari rumah, langsung turun di Basko Grand Mall. Ternyata, kakak-kakak di stand nya ramah. Mana cakep-cakep pula. Untung perempuan *apasih*.
Nah, abis ngasih buku ke panitianya, activity kita bakal langsung di share via facebook/twitter. Disuruh foto juga di depan rak buku buat gaya-gayaan dokumentasi dan update info di Hikmah Puasa. Yak, berhubung kemaren adalah hari pertama, jadi bukunya masih dikit. Eh, abis ngasi buku, malah dikasi merchandise juga *plak*

           
Karena katanya buku yang terkumpul mau disebar oleh Komunitas Padang Membaca, yah dipercayakan saja mudah-mudahan bisa disalurkan dengan tepat.
In my opinion, kalo kita yang berada di posisi penerima, pastinya berharap bisa dapet buku yang layak dibaca. Sama kayak ke perpustakaan, pasti males kan kalo isinya nggak update atau cuma buku-buku ‘berat’ aja. Padahal niatnya mau menumbuhkan semangat baca sejak dini. Buku-bukunya mesti yang menarik minat mereka.  Yah biar anak-anak pada rajin ke perpustakaan.
Hayuuuk, ikutan juga… 

*postingan ini dibikin untuk berbagi cerita dan pengalaman. mudah-mudahan siapapun yang baca juga terketuk pintu hatinya J

July 29, 2012

21 Facts About [Book and] Me

3komentar
 foto diambil dari The Book Connections
1.    Sangat ingin punya waktu banyak hanya buat baca buku.
2.    Tetap mencintai paperbook ketimbang ebook.
3.    Suka bepergian membawa minimal satu buku.
4.    Paling hobi beli buku baru disaat masih ada yang belum selesai dibaca, bahkan masih belum dibuka plastiknya.
5.    Lebih memilih beli buku ketimbang beli baju.
6.    Janji: Benda pertama yang akan dibeli dengan gaji sendiri  adalah lemari buku.
7.    Suka males nyampulin buku.
8.    Selalu pakai pembatas buku atau sticky-note karena nggak suka melipat halaman buku.
9.    Selalu highlight pake stabilo kalimat yang dirasa penting, bagus, dan bermakna.
10. Termasuk orang yang: Judge the book by it’s cover  J
11. Bukan tipe orang yang bisa baca buku diatas kendaraan yang sedang berjalan
12. Tidak pernah baca buku untuk kedua kali, apalagi ngulang baca kalau udah selesai dibaca.
13. Suka bingung milih buku yang mau dibeli kalau budget terbatas.
14. Lebih suka belanja di toko buku ketimbang online.
15. Lebih menyukai genre fiksi ketimbang nonfiksi J
16. Paling anti beli buku tipis.
17. Memilih dikasi kado buku.
18. Termasuk yang ‘pelit’ dan ‘cerewet’ kalo minjemin buku ke orang.
19. Berharap  punya banyak lemari buku.
20. Impian terbesar adalah punya perpusatakaan pribadi.
21. Selalu memberi stempel dan tanda tangan di halaman depan dan 21.

*Terinspirasi setelah blogwalking di salah satu blog buku indonesia.

July 27, 2012

My Confession

1 komentar

It’s been a year. I hear the people outside whispered: I didn’t make any change.
Did I?
Well then they do not know what I’ve been through. I have many parts of my life. I did many things, but Not about this thesis writing. Others. Yes, I did.
They do not have any idea about the path that I walk, about the conflict that I face, even my achievement. Anything. My life is not only about these campus things. Yet, I’ll finish this thesis no matter what!
I didn’t know what was waiting for me. But, I‘ve made up my mind, nothing going to stop me. Even fears. Sometimes we have to face our fears, rite?
I choose this way, I choose my dreams. And I will go for it. I will commit with this.

July, 22 2012  

July 26, 2012

Postingan Tidak Begitu Penting Di Awal Ramadhan

0komentar
Terinspirasi dari tipi-yipi yang punya program special bulan Ramadhan, sebenernya pengen juga punya tulisan special sebulan ini yang ada kaitannya tentang Ramadhan. Meski agak  pesimis karena sekarang fokus dan prioritas adalah mendapatkan gelar sarjana jadi rutinitas blogging dan tulis-menulis *selain skripsi* rada dikesampingkan dulu. Dan kayaknya di-Amin-kan malaikat waktu di rumah nggak bisa ol karena pulsa modem abis dan nunggu sambil berharap diisiin Papa kebetulan weekend jadi provider center-nya tutup. Begitulah nasib pasca speedy dirumah dicabut karena mau pindahan [mudah-mudahan tidak lama lagi, Amin]. Ah sudah sudah, fokuuus!
Mau posting apa selama Ramadhan, me myself got confused K
Nggak mungkin tentang event yang sebagus di tipi-tipi gitu kan. Itu mah se-Indonesia. Makanya let it flow saja. Ini aja udah hari…Ramdahan [silahkan isi sendiri]
Diawali dengan perbedaan jatuhnya 1 Ramadhan, yang sebenarnya udah biasa terjadi di Indonesia, sepertinya seluruh warga muslim Indonesia menyambut bulan ini dengan penuh sukacita. Setiap daerah punya tradisi masing-masin, buat menyambut Ramadhan.  
Nah, kalau di rumah, ini dia…
Masak rendang J


Mama selalu masak rendang di tungku
my confession: pertama kali masak kwetiaw
Es Cincau+Rumput laut sebelum puasa J


Tidak ada cerita khusus tentang rendang ini.
Begitulah, postingan tidak begitu penting yang mengawali bulan Ramadhan tahun ini. 


July 24, 2012

Bertemu Bapak 'Jalan Kaki Keliling Indonesia'

5komentar

What a day!!
19 juli 2012, 3:43 p.m
Ga sengaja aja ketemu Bapak ini di daerah Khatib Sulaiman. Awalnya cuma tertarik karena baju yang si Bapak pakai karena bertuliskan:
‘Jalan Kaki Keliling Indonesia’
Dan ternyata betapa nggak update nya, karena pas cerita, Papa tau orang ini karena pernah keluar di berita TV. And I need to goggle to figure this out.
“Udah satu setengah tahun, Nak.” Cuma itu yang bisa ditanya saking bodohnya speechless nya ketemu orang yang segitu nekad nya jalan kaki cuma buat ketemu Presiden.  Yep, everybody has their own dreams.
I can’t deny to think about how’ his family? Anak istrinya gimana? Makan pake apa mereka dirumah? Dan banyak pertanyaan yang mengapung tanpa jawaban.
Entah mau kemana lagi si Bapak abis ini. Dan entah apakah niatnya ketemu SBY tercapai atau tidak, kita lihat aja nanti. However, kebulatan tekad dan usahanya meraih mimpi patutlah untuk ditiru. 


July 23, 2012

Diskusi Komisariat Ekonomi Menjelang Ramadhan

0komentar
bg Rusheryadi Abbas, bg Nanda Firdausy, Dwinda Rahman (Ketum Komisariat Ekonomi Unand)
Rabu, 18 Juni 2012.
Komisariat ngadain acara temu ramah jelang bulan Ramadhan. Alhamdulillah, dihadiri oleh Bg Nanda Firdausy dan Bg Rusheryadi Abbas. Acara ketawa-ketawa ini juga ga lepas dari diskusi ternyata *kebiasaan*. Diawali dengan ta’aruf  *lagi-lagi kebiasaan* kemudian abis shalat maghrib berjamaah, baru deh mulai diskusi yang agak serius oleh bg Rusheryadi Abbas.

Dihantarkan dengan statement:
Jangan gelisah. Mau dimanapun kita semua sama. Cintai saja apa kamu punya, karena dengan mencintai kita akan lebih mudah bersyukur. Ingat saja janji Allah kalau kita bersyukur, Allah akan menambah nikmatnya.
Abang yang sangat menikmati masa-masa saat dirinya menjadi konsultan pemberdayaan sebelum bekerja di BI ini mengingatkan akan 4 hal:
   1.   Sempurnakan ikhtiar.
Bagi Allah, yang penting itu perubahan. Makanya hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
    2.   Sertakan dengan doa.
Sesungguhnya setiap manusia adalah musafir, yang sedang melakukan perjalanan kehidupan. Suatu saat pasti berpulang.
    3.   Sabar.
    4.   Tawakal.
Karena terkadang apa yang diberikan Allah tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kita juga memiliki keterbatasan untuk mengetahui apa yang terbaik untuk diri kita karena yang tahu segala sesuatu tentang kita adalah Yang Menciptakan kita – Allah SWT.

Menurut yang beliau baca dari bukunya Koentjaraningrat, Capacity Building bangsa Indonesia tidak terbangun dengan baik. Sebagian besar memiliki mental lembek. Salah satu penyebabnya adalah sejak kecil kita tidak dibiasakan dengan tantangan, melainkan seringnya dimanjakan. Jadi ketika dewasa kita butuh proses adaptasi yang jauh lebih tinggi. Maka, semakin keras proses, semakin matang diri yang terbentuk.
Inilah yang menjadi kesalahan ketika melakukan studi banding. Orang hanya actual-seeing instead of process-seeing. Orang-orang hanya melihat bagaimana yang terjadi saat itu, padahal itu adalah dampak dari beberapa tindakan terus-menerus yang dilakukan sebelumnya.

Nah, keuntungannya berorganisasi biasanya adalah melatih kemampuan merespon, mengemukakan pendapat, bahkan berdebat. Namun yang paling krusial sebenarnya adalah mengasah sensitifitas terhadap sekitar. Hal penting lainnya yang dilatih dalam berorganisasi dan dibutuhkan sebagai bekal saat memasuku dunia nyata [dunia kerja] adalah penempatan diri dan penguasaan masalah.  
Dianalogikan dengan kunci inggris ketimbang kunci pas, Bg Rusheryadi mengingatkan tentang kreatifitas. Jadi, selayaknya kita selaku mahasiswa bahkan sarjana membawa kunci Inggris kemana-mana, bukan kunci pas. Melakukan analisis SWOT terhadap diri sendiri juga penting. Tujuannya untuk mencari jati diri. Gali potensi, minimalisir kelemahan. Kelemahan bukan untuk disembunyikan tetapi untuk diangkat ke permukaan dan dicari cara mengatasinya.  

Diskusi ini diakhiri dengan beberapa pesan:
~~ Jadilah seperti itik. Diatas kelihatan tenang tapi sebenarnya di bawah bekerja.
~~ Yang hebat adalah bukan bicara dalam waktu yang cukup, tapi dalam waktu singkat (efektif).

Beliau juga memberi penekanan bahwa yang sebenarnya pelupa adalah yang muda. Mudah-mudahan diskusi seperti ini tidak terhenti begitu saja, sehingga hubungan anatara pengurus, anggota, dan alumni tetap terjalin. Sebagaimana yang beliau sampaikan:
Tugas nan tuo: kok lupo-lupo mangingekan, takalok kalok manjagoan.

July 17, 2012

Movie: New Year's Eve - edisi telat nonton

1 komentar
Okey, bilang aku blegug karena 2012 udah setengah jalan, dan aku baru nonton film ini J
Salahkan folder Film karena isinya nggak pernah dibuka karena takut mengganggu deadline akhir tahun [if ypu know what I mean]. Salahkan juga mood yang lagi ogah-ogahan dibawa noton gara-gara non-stop nonton Big Bang Theory dan akhirnya sejenis eneg nonton movie menyerang.
Setelah folder diubrak abrik, akhirnya nemu beberapa judul seperti How I Meet Your Mother (session 1-7), The Green Lantern, Larva, The Owl [1-52], Iron Lady, NYE, de el el.
Dan mata akhirnya tertuju sama NYE. Sambil mikir, film romance ini pasti enteng, dan nggak perlu banyak mikir. 

Nggak banyak komentar deh buat review New Year's Eve Movie ini. Takut nggak objektif Karen ditonton saat hasrat pengen nonton lagi tinggi. Jadi ya bilang bagus dan meaningful deh.
Terkesan dengan speech yang disampaikan …. *lupa siapa* waktu ada kendala ama bola tahun baruny. [mudah-mudahan nggak salah denger waktu nyatet kata-kata ini]:
“It is suspended to reminds us before we pop the champagne and celebrate the new year, to stop and reflect on the year that has gone by. To remember both out triumphs and our missteps.  Our  promise, made and broken. The time we open ourselves up great adventures or close ourselves down for fear and getting hurt. ‘Coz that’s what new years is all about – to get another chance.A chance to forgive, to do better, to do more, to give more, to love more. And stop worrying about what if and start embracing what will be.
So when the ball drops and it will drop,let’s remember to be nice each other, and kind each other. Not just tonight but all year long.”

Sayangnya, for me, kata-kata ini berlaku bukan di malam tahun baru [hijriah ataupun masehi]. Oya, sangat suka dengan scene di balkon Rumah Sakit *nonton sendiri aja deh bagi yang belum*.
Satu lagi its closing statement:
Sometimes it feels there’s so many things we can’t control. Earthquake, flood, reality shows. But it’s important to remember the things that we can. Like forgiveness, second chance, fresh start.
Because the one thing that turns the world from the lonely place to a beautiful place is love. Love in any of its forms. Love gives us hope. Hope of a new year.
*silahkan koreksi kalo ada speech atau closing statement yang salah J


July 15, 2012

International Dragon Boat Festival - Padang, West Sumatra

0komentar

Waktu itu masih tanggal 12 Juli 2012. Niat awal ngider-ngider cuma buat cari makan siang akhirnya nyasar nyampe di GOR Agus Salim. Selesai makan, iseng buat liat-liat kedalem. Baru inget kalo katanya hari ini mulai turnamen International Dragon Boat Festival. Sebelumnya aku nggak pernah nonton langsung acara ini, begitu juga sekarang, meskipun ternyata ini udah 10th alias yang kesepuluh *kemane aje looooh?* 

Akhirnya waktu itu dengan niat nyari tebu panggang *halah* disambi juga buat liat-liat kondisi TKP. Dan sayangnya aku nggak memperhatikan event ini sebelumnya, jadinya kurang informasi deh. Ada Expo yang udah dimulai sejak tanggal 6 Juli. Termasuk salah satu event tahunan Kota Padang yang tercatat sebagai event nasional. Pesertanya juga banyak dari luar negri. Pastinya silahkan googling aja ^_^. Hasil pantauan TL twitter sih katanya ada jadwal malemnya juga. Tapi yang ini nggak tau jadi atau nggaknya. Karena waktu malemnya [tanggal 12 juli] liat lagi, nggak ada apa-apa.
Dan inilah hasil huntingan nggak sengaja. Enjoy!

Welcoming Gate


Supporter


Participant



Accidentally found this! Guess, What?

nggak lupa potopoto juga

 

tentangku © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates