February 14, 2016

[review] The Coffee Memory - Riawani Elyta


Judul: The Coffee Memory
Pengarang: Riawani Elyta
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun terbit: Maret 2013
Halaman: 232
Rating: 3 of 5

Bukan, aku bukan pecinta kopi dan tau banyak tentang per-kopi-an. Jadi bukan karena itu aku mengambil buku ini. Aku hanya penyuka kopi hitam biasa, yang sampai hari ini baru menemukan kopi terenak itu adalah buatan Pak Agus, assistant-man di kantor. Bahkan kopi buatanku nggak seenak itu, eeaaa. Hal menarik yang membuatku mengambil buku ini di leretan buku diskon gramedia adalah sampulnya yang unik. Kayak bungkus kopi. Menarik hati eh mata.

Cerita ringan dan sederhana dari sepasang suami istri pemilik coffee shop ternama di daerah Batam, Nia dan Andro, dimulai dengan klimaks; Andro meninggal. Dibayang-bayangi aroma kopi yang selalu mengingatkan Nia tentang Andro dan kecintaannya dengan kopi, membuat Nia kesulitan melepaskan diri dari kenangan bersama Andro. Di saat yang sama, Nia harus meneruskan usaha coffee shop yang sebelumnya lebih dominan dikelola oleh Andro. Masalah demi masalah muncul, mulai dari loyalitas pegawainya, adanya pesaing baru yang ternyata milik ‘teman’ lama Nia, sampai masalah hati. Tiba-tiba ada pria lain yang mendekat dan ingin menggantikan sosok Andro dalam hidup Nia, padahal Nia belum siap. Meskipun begitu, buatku konflik-konflik baru yang dimunculkan nggak terlalu kerasa gregetnya. Penyelesaian konflik barunya juga kecepetan sih. Coba dibikin lebih dramatis #anaknyalagipenuhdrama

Hmm…satu hal lagi yang aku kurang suka adalah karakter Ratih yang secara langsung disebut plegmatis oleh penulis. Kenapa dia nggak menggambarkan kecenderungan orang-orang plegmatis itu bagaimana dalam cerita ini, instead of langsung nyebutin Ratih adalah orang yang plegmatis. Lantas, kenapa yang lain nggak disebut sebagai orang sanguine atau koleris sekalian? *kemudian ditabok*

Trus…apa lagi yaa..

Cukup menghibur.

Happy ending, off course.

Buat para penikmat kopi dan ingin tau banyak tentang kopi, atau pengen buka usaha kedai kopi, The Coffee Memory bisa deh jadi alternatif bacaan yang ringan dan menarik.  

0 komentar:

 

tentangku © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates