August 02, 2011

If Tomorrow Never Comes

Kenapa ya, setiap kamu lagi ada masalah, bertengkar denganku, atau apapun..kamu malah diam dan menghindar dari ku?
Buat kamu, hal-hal semacam itu mungkin mujarab untuk menenangnkan pikiran dan perasaan supaya ga kebawa emosi.
Tapi buat aku, justru itu memacu emosi karena aku merasa masalahnya dibiarkan mengambang begitu saja.
Kamu merasa tak tau apa yang harus dilakukan.
Sedangkan aku yakin,kamu pasti tau apa yang harus dilakukan. 

Aku yakin ketika kita bertengkar, atau ada masalah lain yang menimpamu, kepala kamu mendadak pusing, urat menjadi tegang dan dada menjadi sesak. Paling tidak, begitulah yang kurasakan.
Dan kemudian, kamu memilih untuk tidur dan berpikir besok semua akan baik” saja. Kita akan berbaikan kembali, atau masalahnya akan mendapat titik terang.
Mungkin, kamu menganggap setelah kamu tertidur, merasa gelisah dalam mimpi, atau ,meluangkan waktu panjang untuk berpikir semalaman, kemudian berdoa kepada Tuhan, maka esok, ketika kamu terbangun, Pagi akan menyelesaikan masalahnya.


Dulu, aku juga berpikir seperti itu.
Pagi Hari. Ada titik terang, seperti mentari pagi yang cerah bersinar.
Pagi hari. Seperti pertanda bahwa akan ada jawaban dari kegelisahan semalam.
Pagi Hari. Semua akan jauh lebih baik dari tadi malam. 

Itu dia kenapa kubilang, “I want to sleep on it,” ketika sedang bermasalah. “And hope for everything will be better in the morning after,” ketika suasana hatiku sedang kacau.


Tapi, sekarang…kalo keinget lagu If tomorrow Never Comes – Ronan Keating, langsung deh merasa kegampar.
Gimana kalo besok ga akan ada?
Gimana kalo Cuma ada hari ini?
Untuk setiap masalah, untuk sejumput gelisah, bahkan untuk setiap luka..
Masihkah aku harus menunggu keajaiban Pagi Hari?
Masihkah aku harus sleep on it first and wait for miracle in the morning after?


Nah, ..
Itulah kenapa aku ga mau kalau harus menunggu esok atau nanti untuk menyelesaikan masalah.
Aku ingin mulai menyelesaikannya sekarang juga. Right at this moment.
Masalah memang tidak selesai dengan segera kalau waktu yang tepat itu belum datang, dan masalah tidak akan selesai hanya dengan cara memikirannya sampai semalam suntuk; tapi, jika bisa dipikirkan hari ini, kenapa musti menjejali esok hari dengan permasalahan yang kemarin? Setiap hari, bisa jadi timbul masalah yang baru lagi. Bayangkan kalau masalah yang kemarin masih kita pikirkan hari ini.

Begitu juga..aku ga mau menunggu.

Untuk bilang cinta..atau maaf..


Karena buatku, Kenapa tak dibiarkan kata-kata maaf itu meluncur keluar tepat ketika rasa sesal datang menghampiri? Mengapa harus menunggu esok dan menghukum hatiku semalaman sampai tak bisa tidur untuk sesuatu yang bisa kulakukan sore tadi, misalnya? Dan terbayang, betapa jahatnya aku kalau sampai membuat kamu tidak tidur semalaman dan terbangun dengan perasaan tidak enak.
Karena sejujurnya, aku juga ga mau digituin, hehehe…


Itulah kenapa aku sering memaksa..dan bertanya, “kenapa ga sekarang aja?”
Because I wanna give the best shot in every moment in my life. I don’t wanna have a regret. I’ll try my best. And if today is not enough, I’ll hope for tomorrow to come..


@kosan
24.07.11

1 komentar:

baronisme said...

mengutip saja
"Aku yakin ketika kita bertengkar, atau ada masalah lain yang menimpamu, kepala kamu mendadak pusing, urat menjadi tegang dan dada menjadi sesak. Paling tidak, begitulah yang kurasakan.
Dan kemudian, kamu memilih untuk tidur dan berpikir besok semua akan baik” saja. Kita akan berbaikan kembali, atau masalahnya akan mendapat titik terang."

dan pembaca tidak pernah mendegar, menghapal atau menyanyikan "If tomorrow never comes"

 

tentangku © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates