Ada satu hal penting yang terasa sangat manusiawi dan benar-benar
membumi. Kehadiran.
Bahwa kemudian aku lebih memilih berbohong
atau dibohongi asal ia tidak pergi. Selalu mencari-cari alsan agar bisa
bersama. Karena kehadiran adalah segalanya. Bisa berupa apa saja. Sekedar sms,
misscall, atau benda-benda pemberian pengingat momen bersama. Seperti kata
Sheryl Crow, lie to me, I promise I’ll
believe. Lie to me, but please don’t leave.
Namun untuk beberapa hubungan yang harus
dijalani tanpa kehadiran memang merupakan hal yang sangat menantang. Ada jarak
yang memisahkan. Kehadiran menjadi hal yang sangat sulit untuk diberikan. Namun
dengan berbagai upaya ditambah modal kepercayaan tadi, toh masih banyak yang
berhasil menjaga hubungannya. Dengan alasan tidak ingin ditinggalkan. Karena sendiri
adalah hal yang paling ditakutkan dari orang yang sudah terbiasa bersama. Dan mungkin saja masih ada harapan untuk memberikan kehadiran sebagai
hadiah terindah. Tergantung sekuat apakah kita menjalaninya.
God, I feel like hell tonight
Tears of rage I cannot fight
I’d be the last to help you understand
Are you strong enough to be my man?
Nothing’s true and nothing’s right
So let me be alone tonight
Cause you can’t change the way I am
Are you strong enough to be my man?
Lie to me
I promise I’ll believe
Lie to me
But please don’t leave
I have a face I cannot show
I make the rules up as I go
It’s try and love me if you can
Are you strong enough to be my man?
When I’ve shown you that I just don’t care
When I’m throwing punches in the air
When I’m broken down and I can’t stand
Will you be strong enough to be my man?
Lie to me
I promise I’ll believe
Lie to me
But please don’t leave
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment