The Godfather
adalah salah satu buku yang dari dulu ingin kubaca. Mengingat harganya yang
sangat mahal (bagi kantong mahasiswa yg belom punya penghasilan sendiri) dan
nggak ada orang yang bisa dijadikan tempat minjem, alhasil selama
bertahun-tahun keinginan ini terendap begitu saja dalam hati *eeaaa
Sampai beberapa
waktu lalu sahabat saya @nienieanen akhirnya beli buku ini dengan harga 15,000
di bazaar nya gramedia, akulangsung ambil antrian pertama buat pinjem buku ini.
Mafia. Adalah
kata pertama yang terlintas ketika seseorang menyebutkan film atau buku The
Godfather. Dan kata-kata selanjutnya yang muncul mungkin saja pembunuhan,
oragnisasi rahasia, bos, gangster, bisnis gelap, senjata, narkoba, dan
kata-kata sejenis itu.
Ternyata,
berdasarkan buku ini, Mafia berarti: tempat pengungsian.
Kemudian kata ini
menjadi nama organisasi rahasia yang muncul untuk berjuang melawan penguasa
yang menghancurkan negri dan penduduk Sisilia (kampong halaman Vito Corleone)
selama berabad-abad. Sisilia adalah wilayah dengan tingkat penindasan dan
kekejaman teringgi. Menghadapi kondisi ini, rakyat yang menderita belajar untuk
menyimpan rasa marah dan benci karena takut dihancurkan. Mereka belajar untuk
tidak menjadikan diri merekalemah dengan mengucapakan ancaman karena akan ada
balasan yang cepat. Maka, untuk mencari keadilan rakyat yang tertindas ini
pergi ke dunia bawah tanah pemberontak, Mafia.
Para mafia ini
memastikan kekuasaanya dengan menciptakan hukum tutup mulut yang dikenal dengan
istilah ‘omerta’. Karena keadilan
tidak pernah datang dari para penguasa, rakyat kerap mendatangi Mafia. Kayak
Robin Hood gitu deh... Seiring berjalannya waktu para Mafia ini mulai merekrut
anggota dan berkembang menjadi organisasi. Sindikat kejahatan yang terorganisir
ini biasanya ditutupi oleh bisnis-bisnis lain yang merupakan sumber penghasil
kekayaan.
Mario Puzo
menggambarkan Don Vito sebagai tokoh yang sebenarnya licik, ambisius, namun
memiliki caranya sendiri dalam mendapatkan apa yang dia inginkan Don Vito terkenal punya teknik negosiasi yang sangat licin sehingga
jarang ada orang yang bisa menolak permintaannya. Salah satu ucapan Don Vito
yang sering keluat dari mulutnya:
"I'm gonna make him an offer he
can't refuse."
Namun Don Vito punya kode kehormatan pribadi yang selalu dipenuhinya. Ia dikenal sebagai seorang pria dermawan
yang hidup oleh
nilai moral yang tinggi terhadap kesetiaan kepada teman dan, di atas semua, keluarga. Bagi
dia, keluarga adalah hal yang utama. Pada saat
yang sama, ia dikenal sebagai
seorang tradisionalis yang
menuntut penghormatan sepadan
dengan statusnya. Again, just like what he said:
"A man who doesn't spend time with his family can
never be a real man."
Tweet |
1 komentar:
Fhia orang pdg ?? Bisa dong ikut ngantri jg buat minjam novelnya wkwk
Post a Comment