Ada apa dengan malam minggu? Ada apa dengan gerhana? Ada apa dengan Padang?
Sekian tahun di Padang udah aku lewati banyak malam minggu. Memang sih,
lebh sering di rumah. Tapi memang kenapa kalau di Padang? Memang kenapa kalau
sendiri?
Mungkin kita berbicara tentang momen. Untuk dikenang. Lalu berujung
pada sebuah makna. Bahwa dulu seperti ini, sekarang seperti itu, dst. Lalu untuk
apa momen itu? Untuk dikenangkah?
Haruskah kita mengalami Flashback?
Atau tidak usah saja?
Supaya kita nggak perlu mikir yang aneh-aneh.
Lalu buat apa momen itu dikenang? Apa karena ingatan manusia nggak
akan mampu menampung kehidupan yang sudah berpuluh-puluh tahun? Dan makna yang
ada pada tiap momen kehidupan yang membuat kita selalu mampu mengingat sesuatu.
Begitukah?
Berarti kita harus bisa menghadirkan sebuah makna pada momen-momen
hidup kita agar tak terlupakan begitu saja.
Lalu makna sebayak itu buat apa? Hanya untuk dikenang?
Lalu bagaimana kalau nanti manusia sudah mati? Untuk apa kenangan?
Untuk apa makna? Untuk apa momen?
Yah, terlepas apapun jawaban dari pertanyaan tadi mungkin akan
menenangkan hati. Setenang hatiku yang tidak melakukan apa-apa di malam minggu
di Padang. Hanya memandang bulan yang tengah gerhana.
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment