Judul: The Ghost: Sang Penulis
Bayangan
Pengarang: Robert Harris
Alih Bahasa: Siska Yuanita
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
November 2008 – 320 hlm
Berawal dari
hunting buku diskon di Gramedia, secara nggak sengaja ngeliat buku ini. And suddenly something cross my mind; “Hey, I recognize this book”. Yang ternyata setelah beberapa menit mikir baca synopsis
di cover belakang akhirnya aku baru inget kalau ada film yang diangkat dari
novel ini: The Ghostwriter.
Ada semangat
yang berbeda saat akan membaca novel ini. Semangat untuk membuktikan: Ah, pasti
bukunya jauh lebih bagus dari filmnya. Pasti kecewa nih nanti.
Halaman demi
halaman terlewati sembari mengingat gambaran-gambaran seperti yang disajikan di
filmnya. Semakin menuju ke akhr cerita, ada sebentuk kesadaran muncul: ‘ceritanya
persis seperti yang di film. Persis.’
Somehow, I feel relief.
Novel ini
mengangkat sesuatu yang uncommon alias nggak
biasa di Indonesia. Seorang “penulis bayangan” yang bekerja
untuk menulis autobiografi seorang tokoh. Yang berarti, nggak autobografi lagi
donk, karena yang bikin adalah orang lain. Si penulis bayangan ini –yang sampe
akhir cerita nggak diketahui namanya siapa (atau mungkin aku yang nggak nemu?)—adalah
penulis pengganti karena penulis sebelumnya, Mc Ara yang juga merupakan ajudan
si tokoh, tewas secara mendadak dan tidak wajar. Alhasil, sembari menulis
autobiografi Adam Lang, mantan perdana mentri Inggris yang menghadapi tuduhan
penjahat perang, ghostwriter ini juga secara nggak sengaja tergiring untuk
mengungkap realita tentang bagaimana sebenarnya Mc Ara tewas.
Alur ceritanya
bagus. Dan aku sangat berterima kasih buat sang alih bahasa karena hasilnya
tetap bisa membuat pembaca mengikuti cerita dengan penuh gejolak rasa penasaran sehingga pengen cepet-cepet menyelesaikannya. I must confess that it had kept me turning the pages. Meskipun ada sedikit kekecewaan tentang bagaimana
pengarang mengakhiri cerita yang membuatnya menjadi sedikit anti-klimaks.
Tetep saja, aku tetap pilih buku ketimbang filmnya.
Sensasinya beda.
Words on The Ghost: Sang Penulis Bayangan
Penulis bayangan yang hanya memiliki
pengetahuan awam mengenai subjek akan dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mungkin juga akan diajukan pembaca awam, dan oleh karenanya membuka day
abaca potensial buku tersebut kepada audiens yang lebih luas.
~ Hlm 26
Faktanya, nama besar saja tidak bisa
menjual buku. Kita sudah mengetahuinya dengan cara yang tidak enak. Yang bisa
membuat terjualnya buku itu—atau film, atau lagu—adalah hati.
~ hlm 29
Kesamaan di antara buku-buku jelek
ini, entah itu novel atau memoir, adalah tidak
terasa kebenarannya. Bukan maksudku mengatakan bahwa buku yang bagus harus
benar, hanya saja buku itu harus terasa
benar pada saat kita membacanya.
~ hlm 64
Memori manusia adalah rumah harta
karun. Yang diperlkan hanya menemukan kunci yang pas.
~ hlm 97
Dan tidakkah Anda mendapati dengan
cara yang aneh, di antara kesediahn itu, Anda menjadi kebih kuat. Tahu bahwa
hal terburuk yang dapat terjadi sudah terjadi, dan Anda sanggup bertahan melaluinya.
Bahwa Anda bisa tetap berfungsi meskpun seorang diri.
~ hlm 105
Dari semua aktifitas manusia, menulis
adalah salah satu kegiatan yang paling mudah dicarikan dalih untuk tidak
dimulai.
~hlm 151
Tweet |
3 komentar:
jadi penasaran nyari bukunya..
:)
waaaah sama.. rian juga beli buku ini. tapi baru selese setengahnya. bukunya keren :D
@widie: cari aja di Gramed, mudah"an masih ada
@rian: buruan selesaikan..bukunya tipis ini -_-"
Post a Comment