Aku mungkin tidak bisa melakukan banyak
hal yang aku inginkan. Tapi aku bisa mencoba melakukan apa yang bisa aku
lakukan. Aku tidak bisa bicara banyak tentang hidup, kecuali menjalaninya
dengan sedikit-sedikit memahami. Hidup memang tidak mudah, tapi juga tidak
sulit. Aku dianugrahi Tuhan hati dan pikiran untuk kemudian berpikir dan
merasa. Menggabungkan potongan-potongan rasa; manis, pahit, tawar, atau
mereka-reka rasa yang tak pernah kutahu sebelumnya.
Hampir 23 tahun, usiaku, aku menyadari
banyak hal yang tidak aku ketahui. Sedikit hal yang mampu aku ingat. Bahkan kesadaran
yang kerap datang terlambat untuk mengerti situasi. Mereka bilang kalau sudah
kepala dua itu dewasa. Bagiku, menjadi dewasa juga membuat serba salah.
Aku tumbuh tidak seperti yang aku
inginkan, melainkan seperti kenyataan yang aku saksikan, alami dan rasakan. Yang
terjadi hanyalah apa yang sudah terjadi. Aku memerlukam keberanian untuk
percaya bahwa segala sesuatunya telah terjadi dan meyakini bahwa aku masih bisa
berharap untuk melanjutkan. Kemudian menghadapi pilihan-pilihan yang terbentang
di hadapannya. Selanjutnya tinggal memilih. Untungnya, aku lumayan mengerti
tentang konsep ‘pilihan’. Choice is not about good or bad ending, but about consequences.
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment