Finally,
i can finish this book!
Kali ini Victor Hugo
memecahkan rekor terlama dalam nemenin aku kemana-mana. Sejak ke Solo, Padang,
Payakumbuh, di tiap sela waktu. Entah kenapa Si Cantik dari Notre Dame nggak
bisa menggoda aku buat nuntasin bacanya dengan waktu yang cepet. Atau emang
dasarnya aku males? Mungkin, sih. Alhasil banyak buku tipis lain yang
nyelip dan diselesaikan sementara Si Cantik ditinggalin dulu.
I
just don’t want to abandon this book.
Buku pinjeman soalnya J
Karya sastrawan besar Prancis yang
berjudul The Hunchback of Notre Dame dalam Bahasa Inggris memiliki beberapa tokoh penting seperti La
Esmeralda, Quasimodo, Gringoire, Frollo, dan Phoebus. Seperti judulnya, tokoh
utama dalam buku ini adalah si Cantik Esmeralda. Namun mungkin pembaca akan
sedikit kebingungan dengan bebarapa potong cerita yang kita ‘pikir’ adalah
pusat cerita padahal hanya penguatan karakter dari masing-masing tokoh penting.
That’s the plus point of Hugo. Hugo selalu mampu mendeskripsikan karakter dan
kondisi emosi tokoh serta latar tempat dengan pas sehingga pembaca bisa
langsung membayangkannya.
Cari aja bagaimana tokoh La Esmeralda dan
Quasimodo digambarkan.
Sama seperti Les Miserables, Si Cantik dari Notre-Dame berakhir tragis. Bukan saja tentang kiash
cinta La Esmeralda kepada Phoebus, atau Quasimodo dan Frollo kepada La
Esmeralda tapi cinta lain yang hilang selama lima belas tahun kemudian bertemu
kembali walau hanya semenit.
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment