WARNING: Bagi yang sedang
berkutat dengan skripsi, postingan berikut tidak bermaksud mengiris hati anda.
Kalau
kalian kira postingan kali ini berisi tentang tips dan trik buat cara bikin
skripsi biar asyik, itu SALAH BESAR!! Sebagai eks-mahasiswa yang bikin
skripsi nya juga lama banget aku terinspirasi buat mengungkapkan sedikit
rasa (cieee...) dan cerita tentang skripsi.
Let me clarify something.
Masa
studiku memang 5 tahun 7 bulan. Seluruh mata kuliah selesai selama 4 tahun.
Maka 1 tahun 7 bulan dihabiskan untuk skripsi. Is it? The thruth is, aku mulai benar-benar berkutat dengan skripsi
terhitung November 2012 sampai Februari 2013. So it takes only 4 months.
But
why it takes so long overall?
Nah,
inilah dia. Nulis skripsi itu banyak tantangannya. Orang-orang bilang Faktor
X(es). Mulai dari judul yang gonta-ganti, pembimbing yang bisa jadi gonta-ganti
juga, susah nemuin pembimbing, susah nyari bahan, nggak ngerti mau bikin apa,
atau nggak bisa SPSS (buat yang pake SPSS). Pada saat itu juga kita mengenal
yang namanya revisi, ganti metode penelitian, di-php-in sama dosbing, LDR-an
sama dosbing. Apalagi kalau dosbingnya pejabat. Makin susah ketemuan.
Janji
jam 2 bisa jadi jam 4. Dsuruh balik 3 hari lagi ternyata si dosen keluar kota.
Bisa juga hasil revisi yang belum dibaca. Mahasiswa bimbingan tentunya pernah
merasakan hal-hal itu.
Belum
lagi mood yang ilang entah kemana, sampai pembimbing yang hilang entah kemana.
Dan ujung-ujungnya kita yang hilang entah kemana. Kalau ada yang kurang silahkan
ditambah di kolom komentar. *tetep*
Apalagi
kalau ada dunia lain yang bikin kita lebih tertarik. Bisa kerja, organisasi,
game online, atau cuma sibuk nggak jelas. Itulah awal mulanya folder skripsi
bisa didiemin berlama-lama.
Persamaan
dengan ngeblog paling ada dua. Sama-sama bakal berdebu kalau ditinggal.
Sama-sama nggak boleh plagiat. That’s it.
Bedanya,
nulis blog itu memang jauh lebih seru. Kadang-kadang kita nggak pusing mikirin
bentuk bahasa. Sepanjang orang lain mengerti, it’s ok. Sebagai sesuatu yang bersifat
formal kita mestiu berkutat dengan tanda baca, bentuk bahsa, bentuk kalimat
buat nulis skripsi. Apalagi peraturan sekarang, yang juga dijadikan jurnal
on-line kalau skripsinya udah selesai. Nggak mungkin kan nulisnya sembarangan
atau dengan bahasa 53P3RT1 1N1. Kemudian juga, silahkan bandingkan blogwalking
dengan skripsiwalking.
Beberapa hari lalu aku sempat
nge-twit. And these are what they twit:
B.A.M.B.A.N.G (bukan nama
sebenarnya) adalah salah satu korban kekejaman revisi lagi revisi lagi.
Mudah-mudahan ini nggak akan
pernah ada. Jangan sampe deh kalau iya.
Naah...kalau doanya gitu kan
asyik.
Tapi
memang itu semua nggak bisa disamain sih. Setelah aku pikir-pikir, dengan
skripsi kita bisa belajar menyelesaikan apa yang pernah dimulai. Juga belajar
mennghadapi segala tantangan internal ataupun eksternal. Gimana mengontrol diri
sendiri biar nggak tergoda sama yang lain daripada skripsi. Gimana juga melatih
kesabaran dalam mengahadapi dosen pembimbing. (bisa jadi juga sih dosen pembimbing
yang latihan kesabaran gara-gara kita)
Iya,
nulis skripsi nggak selamanya sulit. Nggak selamanya juga makan waktu lama. Buktinya
banyak juga yang bisa nyelesaiin tepat waktu. Intinya memang satu, dikerjain.
Well,
buat yang belum merasakan sensasi nulis skripsi, jangan takut dulu, jangan
gentar dulu. Ini cuma sekedar menupahkan isi pikiran. Setiap orang punya cerita
seru tentang skripsinya.
Buat
orang tuaku dan keluarga besar, terima kasih sudah mau menunggu lebih lama dari
orang tua lain menunggu anaknya. tapi tenang, aku juga memang lain dari
orang-orang itu.
Buat
para dosen pembimbing, terima kasih telah membimbing dan membantu mahasiswanya
dalam penyelesaian skripsi. Kalau nggak ada dosbing, aku nggak akan kenal sama
yang namanya skripsi. Nggak akan juga merasakan sensasi seminar hasil.
Sudah...sudah..ini bukan
lembar ucapan terima kasih.
Tweet |
5 komentar:
bahahak.. ada screenshot Uda. Kita do'akan si Uda skripsinya cepat slesai kak. Berdo'a mulai :)
udah minta ijin kok men..
iya..buat Uda dan teman" seperjuangan dan yang pernah senasib lainnya..
Beruntunglah ayah yang tidak pernah berurusan dengan skripsi :-)
#Nggak usah dibahas nggak penting amat :-(
ijin ninggal jejak min pakarnya ide skripsi
ijin ninggal jejak min pakarnya ide skripsi
Post a Comment