Idealnya, semangat baru bisa dimunculkan lewat
suasana yang baru.
Bisa interior
design kamar yang baru, teman baru, dunia baru, komunitas baru, hobi baru,
baju baru, bahkan sekedar hal kecil seperti tampilan blog baru. Keinginan yang
sudah lama baru sebatas niat akhirnya direalisasikan juga. Dikerjain dari
selesai tarawih sampe sahur, diem-diem di kamar biar nggak ketahuan begadang,
nahan ngantuk karena koneksi yang anti lelet itu ternyata lumayan menguji
kesabaran. Ya sih, tumben mau!
Perubahan sesimpel itu ternyata memang memberikan
dampak yang ‘lumayan’. Kenapa cuma lumayan? Karena dari sejak tampilannya
diganti, jadi semangat ngerjain beberapa tulisan, nuangin ide, dan nyelesaiin
baca buku biar bisa langsung direview. Meski sedikit ternoda dengan ketakutan
akan ‘angek-angek cik ayam’ alias semangatnya cuma pas di awal aja.
I
must confess, kalo lagi males, nggak niat, dan
sejenisnya, pasti bakal nyari-nyari excuse
alias alasan buat nggak ngerjain sesuatu. Nyalahin kecepatan koneksi lah,
capek, nggak ada ide, nggak sempat, dll, dsb, dsj.
Padahal kondisi bakal bisa berbalik kalau memang
lagi pengen banget. Tuh buktinya pas ganti template
blog.
Makanya kadang-kadang buat menumbuhkan semangat
kita sengaja memunculkan kondisi-kondisi baru di sekitar. Confess it. Teorinya, kita selalu tahu gimana caranya bikin hati
dan fikiran jadi lebih fresh. Kita selalu ganti susunan kamar dengan harapan
biar lebih rapi dan semakin rajin beresin kamar. Atau kita sering menyengajakan
(atau bahkan tidak) jalan-jalan.Kemana
aja, baik yang punya tujuan tertentu atau sekedar ngider-ngider aja. Harapannya
supaya otak bisa lebih segar.
Itu
baru hal kecil, sih.
Is
there something bigger? Absolutely.
For
me, Status baru.
Setelah lulus ujian komprehensif 11 Maret lalu dan seremonial perpindahan
kuncir toga 1 Juni, status mahasiswa resmi lepas dari pundak. Mau tidak mau aku
memasuki sebuah dunia baru. Kata orang namanya Dunia Nyata.
Maka, akupun menyandang status baru; jobless
jobseeker. Iya, sampai saat ini, masih dengan semangat baru. Demi orang tua,
adek-adek, dan aku sendiri pastinya. Ah, tentang yang ini dibahas di postingan
selanjutnya saja ya (udah beda tema soalnya J).
Back to topic. Berarti pada dasarnya emang kita
bisa memunculkan semangat baru dengan mengkondisikan diri pada hal-hal baru. Memang
di point ini, keberanian kita untuk memulai hal baru bisa saja dipertanyakan. Sanggupkah
kita melangkah dari zona nyaman untuk mencari dan menemukan apapun yang mungkin
selama ini belum pernah kita temui? Atau justru kita enggan menghadapi hal tak terduga
jika saja kita melangkah keluar dari tepat kita berpijak sekarang? Nggak bosankah?
Emang
sih ada juga dari yang ‘baru’ itu nggak bikin semangat.
Eng
ing eng......... Judul Baru.
*pernah
jadi korban soalnya* #IfYouKnowWhatIMean
Lantas,
kalau pacar baru?
Err...itu..hmm...have
no idea.
#eaaa #gagalmoveon.
Ok,
Sekian dan terima pitih.
Tweet |
2 komentar:
cieee tampilan baru nih. Traktir dong kak.. hakhakhak
hubungannya apa toh men *toyor emen*
Post a Comment