Judul: Perempuan Patah
Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi
Pengarang: Eka
Kurniawan
Penerbit: Bentang
Pustaka
Tahun terbit: Maret
2015
Halaman: 170
Rating: 4 of 5
Lagi-lagi
karena judulnya. Bikin baper. Impulsif banget sih kamu, fia. *keplak*.
Untung aja penulisnya Eka Kurniawan *keplak lagi*.
Setelah membaca Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas dan Cantik Itu Luka,
aku nggak ragu-ragu buat ambil buku ini.
Sebenarnya
sih buku ini kumcer. Jadinya cepet kok diselesaiin padahal sendirinya
negbiarin buku ini mendem di tas berhari-hari.
Berisi
15 cerita pendek yang ‘nendang’. Bukan cerita yang biasa-biasa aja, kalau kata
orang. Dan yep, aku setuju deh sama statement itu. Tema yang diambil adalah hal-hal
yang dekat dengan lingkungan, sehingga pembaca nggak mesti bingung terhadap unsur
sastra yang membalut setiap cerita.
Cerita
favorit aku adalah tiga cerita pertama *favorit kok
banyak gitu*, yaitu gerimis yang Sederhana, Gincu Ini Merah,
Sayang, dan Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi.
Cerita
ketiga, yang diambil sebagai tajuk utama kumpulan cerpen ini berkisah tentang
Maya yang batal menikah karena diggalkan kekasih semalam sebelum hari
pernikahan. Lalu Maya memutuskan ke Pangandaran, mengikuti apa yang ia alami dalam
mimpi selama berhari-hari. Di sana ia bertemu Sayuri, perempuan tua yang kelak
menjadi kunci atas mimpi-mimpinya selama ini.
Twist
yang terletak di menjelang ending bener-bener bikin jleb deh. Meskipun beberapa
cerita terakhir aku malah bosen karena ga se-wah sebelumnya. Di buku ini aku
melihat lebih dalam kemampuan Eka Kurniawan dalam mengeksplorasi gaya bercerita
dan penokohan. Ada-ada saja deh pokoknya.
Kalau
yang nulis anak filsafat emang beda sih ya
Tweet |
3 komentar:
Wah aku mau beli ini belum jadi euy. Hehehe
Cerpen-cerpen Mang Eka ini emang sesuatu, tapi sayang, di blognya dia pernah curhat ga bakalan bikin cerpen lagi.
@Mbak Afrianti Eka PUtri : Beli aja Mbak, Nggak nyesel..huehehehe.. :D
@Mas Arif Abdurahman: seriusan Mas? *baru tau*
Post a Comment