Judul: The Coffee
Memory
Pengarang: Riawani
Elyta
Penerbit: Bentang
Pustaka
Tahun terbit: Maret
2013
Halaman: 232
Rating: 3 of 5
Bukan,
aku bukan pecinta kopi dan tau banyak tentang per-kopi-an. Jadi bukan karena
itu aku mengambil buku ini. Aku hanya penyuka kopi hitam biasa, yang sampai
hari ini baru menemukan kopi terenak itu adalah buatan Pak Agus, assistant-man di kantor. Bahkan kopi
buatanku nggak seenak itu, eeaaa. Hal menarik yang membuatku mengambil buku ini
di leretan buku diskon gramedia adalah sampulnya yang unik. Kayak bungkus kopi.
Menarik hati eh mata.
Cerita
ringan dan sederhana dari sepasang suami istri pemilik coffee shop ternama di daerah Batam, Nia dan Andro, dimulai dengan
klimaks; Andro meninggal. Dibayang-bayangi aroma kopi yang selalu mengingatkan
Nia tentang Andro dan kecintaannya dengan kopi, membuat Nia kesulitan
melepaskan diri dari kenangan bersama Andro. Di saat yang sama, Nia harus meneruskan
usaha coffee shop yang sebelumnya lebih dominan dikelola oleh Andro. Masalah
demi masalah muncul, mulai dari loyalitas pegawainya, adanya pesaing baru yang
ternyata milik ‘teman’ lama Nia, sampai masalah hati. Tiba-tiba ada pria lain yang mendekat dan ingin menggantikan sosok Andro dalam hidup Nia, padahal Nia belum siap. Meskipun begitu, buatku konflik-konflik
baru yang dimunculkan nggak terlalu kerasa gregetnya. Penyelesaian konflik
barunya juga kecepetan sih. Coba dibikin lebih dramatis #anaknyalagipenuhdrama
Hmm…satu
hal lagi yang aku kurang suka adalah karakter Ratih yang secara langsung
disebut plegmatis oleh penulis. Kenapa dia nggak menggambarkan kecenderungan
orang-orang plegmatis itu bagaimana dalam cerita ini, instead of langsung nyebutin Ratih adalah orang yang plegmatis. Lantas,
kenapa yang lain nggak disebut sebagai orang sanguine atau koleris sekalian?
*kemudian ditabok*
Trus…apa
lagi yaa..
Cukup
menghibur.
Happy ending, off course.
Buat
para penikmat kopi dan ingin tau banyak tentang kopi, atau pengen buka usaha
kedai kopi, The Coffee Memory bisa
deh jadi alternatif bacaan yang ringan dan menarik.
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment