Setelah
puas main air di Pantai Batu Kalang, aku sekeluarga melanjutkan perjalanan ke
Jembatan Akar yang berada di Nagari Pulut,
Kec. Bayang Utara, Kab. Pesisir Selatan.
Cukup cari simpang tiga Pasar Baru, perhatikan aja petunjuk jalan yang warna
hijau, bakal keliatan kok arahnya kemana. Nah, dari jalan utama itu, masuk lagi
ke dalam sekitar 18 km. Memang sih bakalan terasa jauh, karena jalannya yang
kecil dan masih sepi. Jangan takut bakalan kesasar, cukup lurus aja sampai
nanti keliatan gerbang masuknya di sebelah kiri. Aku lupa deh, kalau nggak salah uang masuknya sekarang Rp 3.000,- per orang.
|
gerbang masuk Jembatan Akar |
Berdasarkan
info dari Wikipedia dan akun twitter GNFI (Good
News From Indonesia), jembatan akar ini mulai dibangun *atau dibentuk?*
sejak tahun 1890 dan baru bisa dipakai tahun 1916. Silakan hitung sendiri udah
berapa umur jembatan ini sekarang.
|
butuh keseimbangan banget ini |
|
dari sisi sebrang |
|
sisi sebalah kanan jembatan |
|
sisi sebelah kiri jembatan |
Jembatan yang terjalin dari akar yang saling
berkaitan ini memiliki lebar kira-kira 1 meter saja dan panjang kurang lebih 25
m. Ceritanya jembatan ini dibangun untuk menghubungkan dua nagari yaitu Nagari
Pulut dan Lubuak Silau, supaya penduduk sekitar sana bisa tetap pergi mengaji
meskipun air sungai meluap.
|
bisa berenang juga |
Meskipun
keliatannya akar-akar yang terjalin cukup besar, kalau dicoba berjalan tetep
aja jembatannya goyang-goyang. Tapi jangan takut, jembatannya cukup kuat kok
meskipun beberapa orang berjalan bersamaan. bisa juga kok berenang di sungai di
bawahnya. Apalagi kalau percaya sama mitos-mitos di sana. Haha..
Kalau berani, silakan menyebrangi jembatan ‘hidup’
ini deh ketika juga ada orang yang lagi lewat. Biar deg-degan.
|
ini pohonnya |
|
nggak takut ^_^ |
1 komentar:
akar pohon bisa jd jembatan gitu ya,,,,berarti tua banget tuh pohon ya
Post a Comment