Selama ini banyak orang yang ketika ditanya
tempat wisata Payakumbuh jawabannya adalah Lembah Harau. Padahal Lembah Harau
berlokasi di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Mungkin karena
jaraknya yang cukup dekat dari Kota Payakumbuh, yaitu sekitar 18 km, dan
Payakumbuh adalah daerah yang lebih dikenal oleh orang-orang di luar sana. Mungkin
juga karena Payakumbuh dan Lima Puluh Kota sering dibilang masih saudaraan. Kayak
Bukittinggi-Agam gitu kali ya? Nggak tau deh. Bagi yang tau boleh deh certain ke
aku. Just contact me or write the comment
box below #eh
So,
that day, kebetulan keluarga-keluarga dari ibu kota pulang kampung,
kami memutuskan buat jalan-jalan. 5 spots
in 2 days. See how many post(s) I have to write here? Haha... salah satu
tempat yang jadi tujuan wisata adalah Lembah Harau. Maka resmilah ini kali
kedua aku ke Harau.
|
sebelum pintu masuk kawasan wisata Lembah Harau |
Untuk ke Lembah Harau ini sebenarnya gampang. Apalagi
kalau naik kendaraan pribadi. Dari pusat kota Payakumbuh mah tinggal lurus aja.
Maksudnya tinggal ikutin jalan besar. Setelah masuk ke pusat kota eh pusat kabupaten
Lima Puluh Kota, yang ditandai dengan kantor bupatinya, tinggal lihat bagian
kiri jalan ada gerbang bertuliskan ‘Selamat Datang di Harau Resort’. Sedangkan kalau nerusin jalan berbelok ke
kanan, bisa-bisa sampai di Pekanbaru. Dari jalan masuk sana aja, udah bisa liat
pemandangan tebing-tebing tinggi. Apalagi kalau udah masuk ke spot wisatanya.
Untuk
masuk ke dalam kawasan wisatanya, cukup bayar tiket masuk Rp 5.000,- per orang
dan untuk anak-anak Rp 3.000,-. Untuk rombongan yang pake bus, ada tariff tersendiri
karena dapet diskon. Tapi aku lupa deh berapa pastinya.
Setelah dari tempat pembelian tiket masuk, akan
ada 2 persimpangan. Kiri dan kanan. Terserah mau masuk yang mana. Sama-sama ada
air terjunnya kok.
|
air terjun sebelah kiri dari pintu masuk |
|
kalau beruntung, bisa lihat pelangi juga |
|
Lembah Harau sebenarnya adalah Cagar Alam seluas 669 hektar |
Meskipun udah dua kali kesini bukan berarti aku
udah tau betul seluk-beluk Lembah Harau. Iya, sayang banget kan. Maklum aja
kalau kadang-kadang ada kecemasan dari orang tua kita yang bikin mereka selalu
bilang; ‘Jangan jauh-jauh, Nak’. Makanya, ketika aku dan adek-adek menaiki
tangga untuk melihat Lembah Harau dari atas, langsung deh disuruh balik lagi.
|
Foto Keluarga dulu... meskipun minus Uni. Taken by: Hafizh |
|
tangga untuk melihat Lembah Harau dari ketinggian |
|
dikit lagii...pasti lebih bagus |
Untuk persimpangan yang sebelah kanan, ada spot
wisata tambahan yaitu bisa naik rakit di sungai. Kalau dulu pilihan
penginapannya terbatas di Echo Homestay,
sekarang ada beberapa rumah gadang yang baru selesai dibangun dan bisa
disewakan. Dan entah kenapa aku bela-belain ngambil foto berupa contact
personnya . Mungkin suatu saat nanti kalau udah dibolehin karena sekarang
mesti efisiensi kantor aku mau ngadain family
gathering di sana. Berdoa boleh donk ya?
|
daerah sebelah kanan dari pintu masuk |
|
all around the valley |
|
taman dan sungai untuk main rakit |
|
salah satu homestay |
Oya, Lembah Harau merupakan kawasan yang bebas
dari sinyal. Apalagi yang persimpangan sebelah kiri. Jangankan internetan,
telfonan aja rada susah. Entahlah beberapa tahun ke depan. Tapi anggap aja
kesini itu buat nikmatin pemandangan dan sekedar foto-foto aja dulu. Upload foto
di sosmednya bisa di tunda kalau udah keluar dari kawasan ini.
Karakter daerah Payakumbuh dan Lima Puluh Kota
sepertinya memang dikelilingi oleh tebing-tebing. Bagi yang hobi bisa nih
dijadiin spot buat panjat tebing.
|
ada yang jual batu akik juga |
|
contact person yang ditempel di pintu rumah gadangnya |
3 komentar:
aduh indahnya, kapan bisa ke sana mupeng sih
Hayuk mbak..jalan" ke Sumatra Barat. Banyak spot bagus di sini.
Harau .... Sy akan datang
Post a Comment