Masih
dalam edisi menyelesaikan tulisan-tulisan yang terbengkalai, postingan ini
adalah lanjutan perjalanan dari acara jalan-jalan keluarga pada tanggal 24
April 2015. Iya, kejadiannya udah lama. Nggak usah diperjelas.
|
penampakan Pantai Batu Kalang setelah jalan masuk |
Jadi ceritanya sekeluarga lagi pengen wisata
pantai. Awalnya tercetus ide untuk ke Pantai Carocok, Pesisir Selatan. Buat urang awak yang tinggal di Ibu Kota dan
jarang pulang, spot ini ternyata bener-bener menjadi buah bibir. Ya gimana
nggak, beberapa tahun terakhir pemerintah Pesisir Selatan kan bener-bener fokus
sama Pantai Carocok dan Bukit Langkisau. Setelah tau pengennya ke daerah
Pesisir Selatan, sebagai guide
yang baik, aku justru menawarkan ke pantai lain yang bahkan aku sendiri
belum pernah kesana. Ini gara-gara tulisan di akun twitternya Info Sumbar
tentang pantai yang keindahannya menunggu untuk kamu kunjungi. Nah, pantai yang
nomer satu langsung menarik hati. Ketika
aku tunjukin fotonya ke Papa, eh malah Papa yang semangat. Kayak Belitung,
katanya.
Berlokasi
di Nagari Ampang Pulai, Kec. XI Tarusan, Kab. Pesisir Selatan, Pantai Batu
Kalang cukup ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam, karena jaraknya hanya
berkisar 56 km dari Kota Padang. Nyarinya pun nggak susah. Kalau dari Padang,
ikutin aja jalan yang biasa ditempuh kalau mau ke Painan. Nanti cari aja
simpang tiga yang ada petunjuk jalannya yang bisasanya warna hijau itu lho,
alias Simpang Tarusan. Well, begitulah pertama kali kami nemuin daerah Tarusan
itu. Pake nanya ke penduduk sekitar sih sebelumnya. Hihi... Setelah ketemu,
ambil jalan kanan, terus ikutin aja deh petunjuk jalannya sampai ketemu
persimpangan lagi. Untuk ke Pantai Batu Kalang, kita harus ke kiri sedangkan ke
kanan katanya sih ke Mandeh. Masuk dari sana tunggal lurus aja sampe ujung
jalan. menjelang ke ujung jalan itu kami nemuin banyak nelayan yang lagi jualan
atau sekedar memasukkan hasil tangkapannya ke dalam kotak-kotak penyimpanan.
Sumpah deh, segala jenis ikan yang aku liat malah bikin ngiler.
Waktu
kami kesana, sebelum parkir kendaraan kita mesti melewati jembatan yang
terbilang sempit. Kondisinya belum terlalu ramai oleh para pengunjung. Hanya
beberapa keluarga dan mahasiswa yang kayaknya lagi jalan-jalan sekaligus
penelitian biota laut gitu. Jadi masih asik banget buat foto-foto tanpa takut
bakalan terganggu photo bomb. Sudah
ada beberapa warung yang menjual makanan dan minuman ringan yang juga
menyediakan tempat duduk-duduk menikmati pinggir pantai meskipun masih belum
tertata rapi.
|
masih sepi |
|
tulisannya nggak jelas |
Awalnya
aku heran, kenapa kok tempatnya beda sama yang di foto karena aku nggak melihat
batu-batu besar yang menjadi ciri khas Pantai Batu Kalang seperti di Belitung
sana. Ternyata, kita masih harus jalan sedikit ke arah ujung. Namanya pantai
yang ‘baru buka’, sepanjang jalan itu masih agak kotor karena sisa-sisa
potongan kayu dan daun-daun yang jatuh dari pohon-pohon di sisi satunya. Bahkan
ketika aku sampai di kelompok batu besar pertama, ada bapak-bapak yang sedang
merambah alias membersihkan batang-batang pohon yang menutupi jalan supaya
batu-batu besar tadi bisa diinjak tanpa terganggu ranting-ranting pohon. Berhubung
pada saat itu air sedang pasang, aku nggak bisa berjalan melalui pantainya dan
mesti menjadikan batu-batu yang gede itu sebagai pijakan.
|
mesti masuk 'hutan' & manjat dulu |
|
Pantai Batu Kalang dari ketinggian |
But hey, it’s worthed in the end.
Aku
akhirnya nemuin spot persis kayak yang aku liat di twitter tadi.
|
air pantai lagi pasang |
|
abaikan pose sok foto model |
|
kalau lagi surut, pohon yang ini kelihatan 'utuh' |
|
karakter batu-batu yang besar juga yang katanya mirip sama Belitung |
|
ya kali bisa didorong -___- |
|
jalannya masih bisa terus kesana |
Oiya,
kalau mau berenang di sini sepertinya harus hati-hati karena aku nemuin banyak
sekali ubur-ubur. Lucu lho, apalagi warnanya ungu transparan gitu. Awalnya aku
nggak tau donk itu apa sampai bapak-bapak tadi ngeliat aku lagi towel-towel
ubur-ubur mati yang udah ke bibir pantai pake kayu. Trus si bapak neriakin aku
jangan sampai kepegang. Bisa bikin gatel-gatel katanya.
|
ubur-ubur |
|
beberapa yang 'terdampar' di bibir pantai |
Hampir
lupa, untuk masuk kesini kami nggak ipungut bayaran kecuali parkir. Tariff parkirnya
pun murah binggo. Cuma Rp 3.000,-. Yah mungkin karena belum diresmikan sebagai
spot wisata sama pemerintah setempat kali ya.
Yang nggak nyangka juga, seminggu setelah aku sekeluarga ke sini, tepatnya 02 Mei 2015
salah satu acara tv yang selalu berhasil bikin aku mupeng yaitu My Trip My Adventure tayang di kawasan
Mandeh dan Pantai Batu Kalang. Nggak tau deh kapan tepatnya mereka kesana. Dan
bener aja, spot ini jadi langsung terkenal abis itu.
|
bukan manusia aja yang bisa mantai |
1 komentar:
kalau ke pantai jangan lupa sun block nya, soalnya bakalan kebakar dan jadi item kulitnya hhe
Post a Comment