Judul : Tintenblut: Inkspell
Pengarang : Cornelia Funke
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Halaman : 680
Pengarang : Cornelia Funke
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Halaman : 680
Rating : 4 of 5 stars
Yeay!
680 halaman!
Buku
bantal ketiga yang diselesaikan dalam waktu sehari saja.
Berkebalikan
dengan Inkheart, TintenBlut a.k.a Inkspell berkisah tentang Meggie sekeluarga
yang ‘masuk’ ke dalam cerita. Ceritanya makin seru, makin kompleks dan makin
banyak konfliknya. Semakin penuh drama juga, atau mungkin karena aku bacanya
lebih serius jadi lebih ngena gitu. Alurnya sedikit lebih lambat jadi agak
terasa boring setelah memasuki halaman 400-an.
But still, it was amazing.
Ada
beberapa kejutan yang dimunculkan di Inkspell. Contohnya tentang Staubfinger
yang ternyata punya 2 anak perempuan dan istri yang cantik banget, *mungkin
karena ini dia ngotot mau balik ke dalam buku Tintenhertz kali ya*. Juga tentang
Fenoglio yang depresi karena semua tidak berjalan seperti yang ia tuliskan. Sejujurnya
aku juga penasaran sih, kalau ternyata beda dengan jalan cerita seharusnya,
jadi siapa yang ‘berkuasa’ atas jalannya cerita Tintenhertz.
Satu
lagi yang jadi kepikiran adalah: kalau ini adalah buku anak-anak, mungkin nggak
ya mereka bakalan betah baca buku setebal ini. Dengan karakter tokoh yang lebih
banyak dari buku sebelumnya dan konflik yang lebih complicated pula. Haha...
Sayangnya
aku belum punya sambungannya, Inkdeath.
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment