Judul: Muhammad: Sang
Pewaris Hujan (Muhammad #3)
Penulis: Tasaro G.K.
Penerbit: Bentang
Pustaka
Tahun terbit: 2016
Cetakan: Pertama,
Januari 2016
Halaman: 592
Rating: 5 of 5
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki kerinduan kepada Tuhannya. Meski itu setitik kecil di dalam batinnya. Manusia berangkat meninggalkan Tuhan melalui kelahirannya di dunia. Lalu, kembali melalui perjalanan panjang di dunia hingga kematiannya. – hal. 152
Jebakan dosa begitu rupa-rupa. Salah satunya adalah penggunaan akal ketika engkau seharusnya memakai imanuntuk memahami perbuatan Tuhan – hal. 264
After years, the book is on my
hand! Dan bela-belain pre-order biar termasuk yang duluan baca meskipun nggak duluan
nulis review. Biar dapet kata-kata ‘dengan tjinta’ dari penulisnya juga. Tsaaah.
Dijanjikan
terbit di tahun 2013, lanjutan dari serial Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan
dan Muhammad: Para Pengeja Hujan, akhirnya muncul di 2016. Beneran surprise awal tahun banget. Semacam angin
segar di tengah kesibukan kantor karena final audit yang bikin ngos-ngosan,
meskipun buku ini baru dibaca di akhir Maret, dan baru direview sekarang. Hosh!
Dan
yang bikin tambah surprise lagi,
ternyata Muhammad #3 dibikin gantung! Nggak jadi trilogy sodara-sodara! Untungnya
ketika review ini diketik, buku Muhammad #4 udah sampe di tangan. Jadi nggak
perlu menunggu lama untuk tau lanjutan ceritanya :-)
Mengapa kita harus berdoa? Bukankah Allah Mahatahu kebutuhan kita? Agar manusia menjadi rendah hati. Tahu diri siapa hamba dan siapa Tuhannya. Ketika engkau melakukanya, engkau mengusir sikap sombong, malas, apalagi berharap kepada selain Allah – hal. 351
Masih
dengan gaya tutur Tasaro G.K yang khas; indah, halus, puitis. Bikin aku pengen
nge-lama-lamain gitu bacanya. Apalagi kisah tentang khalifah. Siapa yang bakal
bosen? Yang ada jadi makin pengen tahu dan terinspirasi untuk baca buku lain
tentang sahabat Nabi. Yakin deh, nggak banyak dari kita yang tau cerita tentang
kehidupan masa-masa khalifah dan sahabat-sahabat Rasulullah yang lain. Muhammad
#3 bercerita tentang masa-masa kepemimpinan Umar bin Khatab yang bikin
merinding dan bikin jleb, karena pasti jadi kepikiran: ‘coba ada pemimpin kayak
begini di jaman sekarang’. Meskipun buku bantal, rasanya mengalir begitu aja. Sama
sekali nggak ngebosenin.
Permasalahannya, manusia sering menganggap hidupnya begitu panjang sehingga sibuk memikirkan apa-apa yang hendak mereka lakukan. Padahal, di hadapan sejarah, berapa sebenarnya nilai riwayat hidup kita? – hal. 321
Membaca
serial Muhammad, selalu meninggalkan kesan yang sulit dideskripsikan. Terlalu panjang
untuk diceritakan. Baca sendiri aja kali ya. Bagi aku, atau siapapun, yang
tidak banyak mengetahui kisah-kisah Rasulullah dan khalifah, buku ini mampu
membuat semuanya menjadi lebih mudah. Kalau mesti membaca lagi buku Karen
Armstrong tentang Muhammad, kayaknya sekarang berat deh. Jaman kuliah dulu aja
nggak selesai bacanya. Hahaha.
Satu hal yang bikin aku
penasaran adalah gimana cara Tasaro G.K mempertemukan tokoh-tokoh fiksi yang
ada dengan tokoh nyata?
Kita tak pernah tau apa yang menunggu pada masa depan. Menjalaninya akan memberi tahu kita jawaban dari setiap pertanyaan – hal 425
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment