“Indonesia itu merdeka, karena jasa-jasa tiada tara
para pahlawan–yang sebagian besar diantara mereka adalah ulama-ulama besar,
juga tokoh-tokoh agama lain. Orang-orang religius, beragama.
Apakah ada orang komunis, pemikir sosialis, aktivis
HAM, pendukung liberal, yang pernah bertarung hidup mati melawan serdadu
Belanda, Inggris atau Jepang? Silahkan cari.
Anak muda, bacalah sejarah bangsa ini dengan baik.
Jangan terlalu terpesona dengan paham-paham luar, seolah itu keren sekali;
sementara sejarah dan kearifan bangsa sendiri dilupakan.”
Belakangan
kita dihebohkan dengan insiden ‘status update’
dari pages Tere Liye, seorang novelis
terkenal yang karyanya digemari dari berbagai kalangan. Status yang akhirnya
sudah dihapus, meskipun masih beredar di sosial media lainnya. Status yang
kemudian tidak hanya menjadi bahan olok-olok bagi sebagian orang, tapi juga
sampai menjadi bahan perdebatan dan bahan bully.
Bahkan di twitter sudah muncul hestek #SaveTereLiye beserta twitpictnya. Iya, aku masih sering main
twitter dan bukan termasuk golongan anak-anak gaul path.
Sebut
saja Saut Situmorang. Siapa dia? Googling
aja. Eh, well, to make it balance, let me
explain a few things. Jadi dia adalah penulis, penyair, kurator sastra,
dsb, silakan dibaca sendiri. Nah, di akun twitternya @AngrySipelebegu, Saut
bener-bener bikin Tere Liye skak mat (bener nggak sih gini tulisannya?). Silakan
kepo-in deh timelinenya.
Aku
sendiri sebenarnya suka dengan novel- novel Tere Liye. Suka juga dengan
beberapa quote dia yang
kadang-kadang, menyentuh dan memotivasi. Apalagi kalo lagi baperan. Haks. #Tereliyenisme,
begitu hesteknya di twitter.
Kalau
tulisan ini dibikin untuk membela Tere Liye, terus terang tidak. Lantas kalau
dibilang aku akan menyerang Tere Liye dengan tulisan biar terkesan lebih ‘terhormat’
dari sekedar ngomong doank, nggak juga sih. Aku mah apa atuh.
Aku
bukan sejarawan.
Aku
bukan sastrawan.
Aku
hanya pembaca. Kalau lagi cerdas aku bisa dengan mudahnya menyerap isi, makna,
hikmah dari apapun yang kubaca. Kadang bisa sampai menuliskannya juga, meski cuma
di personal blog begini. Tapi aku membaca apapun. Ralat. Aku pernah berada di
masa-masa mau membaca apapun. Aku pembaca Pram, juga Hamka. J.K Rowling dan N.H
Dini, termasuk penulis perempuan favorit aku. Belum lagi Dari Penjara ke
Penjara Jilid I, II, III – Tan Malaka, Capita Selecta-M. Natsir, atau beberapa
jilid Sejarah Kecil (Petite Historie)
Indonesia – Rosihan Anwar, juga boleh. Memang sekarang pilihanku lebih sering
ke novel dan hal-hal fiktif lainnya. Well,
lately, that’s my easiest escape from those serious things in this jokey world.
And I think I deserve it.
Maka,
ketika status Tere Liye yang bikin geger itu muncul, otomatis membuat kalangan
sastrawan, sejarawan, juga netizen seperti aku nggak bisa menahan diri untuk
tidak merespon.
Jadi
gini, Om Tere Liye yang nama aslinya Darwis adalah lulusan akuntansi UI. Memang
profil dia nggak pernah dibeberkan secara gamblang –p.s: one thing that I like, actually– entah apa motifnya menulis status yang debat-able banget.
Kenapa
bisa gitu?
Salah
tulis? Salah baca buku? Entahlah, yang jelas bukan salah akun.
Mungkin
Om Tere Liye lupa kalau ada periodisasi sejarah kemerdekaan Indonesia. Sebut saja
mulai dari zaman ketika bermunculan kerajaan-kerajaan, sampai masa penjajahan. Seiring
berakhirnya peperangan di beberapa daerah nusantara, kemudian ada yang namanya Politik
Etis sehingga muncul tokoh-tokoh intelektual yang ditandai
organisasi-organisasi kepemudaannya. Masa pergerakan nasional, masa pendudukan
Jepang, sampai masa meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Semuanya tidak lepas
dari perjuangan untuk ‘bertarung hidup & mati’, secara fisik ataupun
pemikiran. Ah, Terlalu panjang kalau harus dibahas di sini. Bukankah memahami
peristiwa dan peran tokoh di dalam sejarah tidak semudah ketika membaca novel
atau menonton movie? Temanku yang
pernah kuliah di jurusan sejarah pernah bilang sih; sejarah Indonesia tidak
hanya hitam dan putih, Begitu?
Well,
paling tidak Om Tere Liye mengajarkan aku beberapa hal. Pertama, untuk tidak
sembarangan bikin status update, apalagi kalau tentang ilmu yang kita sama sekali
tidak mendalaminya. Makanya Om, aku yang juga lulusan akuntansi bisanya cuma
baca buku, untuk kemudian berdiskusi dengan siapa saja. Discuss, not Debate, apalagi menjustifikasi. Kedua, untuk makin
rajin membaca apa saja.
Mana tau nih ada yang dari kalangan mahasiswa yang mau
baca blog ini. Sedikit pesan sih *mulai keliatan
tuanya*
makanya, rajin-rajin baca deh. Kalau bisa diimbangi, baca buku berat sama buku ringan
*apasih*. Kalau nggak bisa, ya
nggak apa-apa, yang penting baca buku. Tumbuhin dulu minat bacanya. Nggak lucu
kan, karena kejadian ini malah ketahuan kalau kita nggak tau siapa para pahlawan
yang juga tokoh agama, juga kita nggak tau apakah memang benar tidak ada pemikir
sosialis, komunis, aktivis HAM, yang ikutan melawan penjajah? Apalagi kalau
ditanya tentang arti sosialis, kapitalis, liberalis, dan -is -is lainnya. Atau jangan-jangan
justru kita nggak tau siapa itu Tere Liye, trus malah ikut-ikutan komentar. -______-“
As I told you. Tulisan ini tidak untuk menyerang ataupun membela. I'm a Moslem, and I'm proud of it. Aku masih suka dengan karya-karyanya Tere Liye. Dan mungkin masih akan terus
membacanya. Aku hanya harus mengingat bahwa tokoh idola, orang ternama, atau
siapapun mereka sepanjang masih berwujud manusia, tempatnya salah dan lupa.
Tweet |
5 komentar:
dulu suka banget baca buku, semenjak punya anak, agak susah bagi waktu *alasan* hehehe
Saya juga pembaca TL, bbrp bukunya udah saya baca tp emang agak kaget dengan kontroversinya akhir2 ini, terus terang kalau saya sih jd kurang simpati lg, dulu semua yg ditulis rasanya bagus dan benar, skrg agak mikir sih, ini beneran apa cuma fiksi2an aja kyk novelnya
Positifnya adalah saya diingatkan lg kesempurnaan hanga milik Allah, manusia mah banyak lupa dan salahnya nya
Maap komen panjang bener hehe
TFS mbak, salam kenal
Katanya sih gitu ya mbak..hehe..
Aku blm tau soalnya :p
Mbak @bulansujud, iyasih mbak. Tp positifnya bisa kita jadikan pelajaran yaa.. :))
Salam kenal juga Mbak,
Nice... :)
Post a Comment