Judul: Ma Yan –
Perjuangan dan Mimpi Gadis Kecil Miskin di Pedalaman China
untuk
Meraih Pendidikan
Pengarang: Sanie B
Kuncoro
Penerbit: Bentang
Pustaka
Edisi: III Cetakan
Pertama
Tahun Terbit: Juli
2014
Halaman: 237
Rating: 3 of 5
Bahwa di suatu belahan bumi, pada salah satu sudut terjauh yang terabaikan, ada sepsang tangan ibu yang dengan segala keterbatasannya berjuang sepenuh daya membuka pintu pendidikan bagi anak-anaknya. - hal. 231
Sebenarnya
ingin memberi bintang lebih untuk buku ini karena secara substansi, Ma Yan
bener-bener menggugah dan bikin mewek di beberapa potong ceritanya. Tapi
akhirnya, cuma jadi 3 bintang.
Kenapa?
Well,
inti ceritanya keren banget. Diangkat dari kisah nyata seorang gadis kecil di
pedalaman China untuk merasakan nikmatnya bersekolah. Gaya penulisan cerita ini
pun sederhana dan mudah di mengerti. Karena ceritanya seru dan bukunya
tergolong tipis, jadi cepat deh buat diselesaikan.
Hanya
saja, entah kenapa ada hal-hal yang cukup mengganggu. Sudut pandang cerita pada
beberapa bab mendadak berubah, dari tokoh Ma Yan (sudut pandang orang pertama)
menjadi sudut pandang Ibu Ma Yan (juga sudut pandang orang pertama). Jangan
bingung kalau tiba-tiba yang bercerita adalah Ibu Ma Yan. Sayangnya juga, ada
beberapa hal penting yang entah kenapa tidak dimasukkan dalam cerita ini. Misal,
tentang siapa orang-orang asing di akhir cerita. Bab terkahir yang mestinya
menjadi kunci, malah seolah nggak nyambung dan terkesan ‘berdiri sendiri’. Penulis
tiba-tiba aja ‘loncat’ ke Prancis dan meninggalkan cerita sebelumnya begitu saja.
Sayang banget, karena sebenarnya di bab inilah penulis bisa menunjukkan jawaban
atas semua pertanyaan tentang kisah Ma Yan. Karena ceritanya diangkat dari
kisah nyata, wajar donk kalau akhirnya pembaca mikir, bagaimana orang-orang
akhirnya bisa tau that this Ma Yan is exist, karena nggak ada ‘jembatan’
yang dibangun antara dia dengan lelaki yang bernama Pierre Haski. Mungkin penulis mikir, kalau pembaca udah tau
aja siapa dia. Hihi.
Jadi
gimana aku bisa tau?
I’m googling it!
Ternyata
kisah Ma Yan berasal dari buku yang pertama kali di terbitkan dalam Bahasa
Prancis berjudul The Diary of Ma Yan: The
Struggle and Hopes of a Chinese Schoolgirl. And yes, semua cerita ini
diketahui dari buku catatan Ma Yan yang diberikan Ibunya kepada orang-orang
asing yang pernah datang ke desa.
Oya,
ada lagi sih yang mengganjal dan lagi-lagi aku googling untuk tahu
jawabannya yaitu Ma Yan dan keluarga diceritakan sebagai seorang Muslim. Awalnya
aku curiga sih, ini bener apa nggak. Dan ternyata memang Ma Yan adalah gadis Muslim
Hui, salah satu suku di Tiongkok dan banyak tinggal di wilayah Ningxia, yang
memang menjadi latar tempat buku ini.
A li’l out of topic, mungkin di Indonesia ada banyak anak-anak seperti Ma Yan. Or worse…
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment