Judul : Wuthering Heights
Pengarang : Emily Bronte
Penerbit : Qanita
Tahun : 2015
Halaman : 584
Pengarang : Emily Bronte
Penerbit : Qanita
Tahun : 2015
Halaman : 584
Rating : 3 of 5 stars
Li’l bit boring actually.
Kalau ga demi mengurangi timbunan dan ikut Read
Big Challenge sumpah males banget nyelesaiinnya. Aku baru menemukan
ketertarikan ketika udah memasuki halaman 400an gitu, ketika ceritanya bahkan
udah beda generasi.
Berkisah
tentang kisah cinta paling tragis, begitu kata tulisan di covernya. Merupakan salah satu buku sastra wow dalam jajaran literatur
Inggris pada abad 19 dan ternyata termasuk karya sastra klasik sepanjang masa.
Berkisah
tentang kehidupan keluarga Earnshaw yang tinggal di Wuthering Heights dan keluarga Linton di Thrushcross Grange. Well, dari sini aku baru tau kalau Wuthering
Heights ternyata nama sebuah rumah besar di Inggris. Tokoh-tokoh awal cerita
ini adalah Catherine dan Hindley, anak dari Mr. Earnshaw, Edgar dan Isabella,
anak dari Mr. Linton serta Heathcliff, anak angkat Mr. Earnshaw. Bisa
ditebak,kisah cinta ini terjalin antara siapa dengan siapa. Catherine yang
awalnya dekat dengan Heathcliff pada akhirnya memilih menikahi Edgar Linton
karena lebih terpandang. Heathcliff yang udah tergila-gila sama Catherine,
berubah menjadi sosok yang kejam dan penuh kebencian. Ia malah nekat menikahi
Isabella dan bertindak kasar ke istrinya. Padahal awalnya Isabella rela kabur
demi jadi istri Heathcliff. Hebatnya, kerumitan kisah cinta ini berlanjut
bahkan setelah kematian Hindley, Catherine, Isabella, dan terus sampai ke
anak-anak mereka.
Kesemua
cerita ini dikisahkan melalu sudut pandang orang kedua dalam cerita, yaitu Miss
Ellen Dean, pelayan rumah tangga yang menjadi saksi atas kejadian-kejadian dua
keluarga tersebut. Di buku ini Ellen bercerita kepada Mr. Lockwood seorang
penyewa rumah, yang muncul di bagian awal cerita ini. Mr. Lockwood yang heran
karena sikap Heathcliff yang kasar memutuskan untuk kepo dan bertanya-tanya ke
Miss Ellen.
Novel
ini sebenarnya anti mainstream. Bercerita
tentang cinta tapi bahasanya suram dan penuh kebencian. Pokoknya nggak biasa
deh. Ditulis oleh Emily Bronte pada tahun 1847 saat berusia 29, yang kemudian
meninggal di usia 30. Wuthering Heights jadi satu-satunya buku yang ia tulis. Meskipun
begitu, novel ini merupakan generasi awal karya-karya kontemporer.
Tweet |
2 komentar:
Pengen deh sekali-kali baca novel berat dan dalam semacam ini kak
asli belum pernah
Pas kopdar bawa dong kak fhiaaa
Aul mo minjemmmm
Awalnya agak ngebosenin gitu ya? Hmm.. Bukunya kayaknya berat nih ._.
Post a Comment