Ngeliatin hujan.
Sekedar melihat
kumpulan air yang jatuh dari awan gelap, lalu menyentuh bumi. Aspal, tanah,
genteng rumah, mobil yang lewat, payung, bahkan badan manusia yang nekat
melewatinya. Lihat deh, saat satu tetes itu menyentuh bumi. Kadang pengen tau,
rasanya gimana ya? Sakit? Atau lega?
Akhir-akhir ini
Padang memang musim hujan. Otomatis aktifitas ini jadi sering asuk agenda.
Mulai dari melihat
berbagai ekspresi manusia menyambut datangnya hujan. Kebanyakan kesal,
mengeluh, memilih berteduh daripada basah. Ada juga yang mengeluh tapi tetap
berlari, memasrahkan diri basah dan kedinginan. Buat yang bermobil,
bersyukurlah karena tidak harus mengeluh, tidak harus kedinginan apalagi kuyup.
Lalau kalau masih saja ada yang mengeluh, itu urusan anda. Cuma, ingat saja, nggak
semua orang merasakan kenyamanan yang anda rasakan.
Bagi yang bermotor
atau pejalan kaki yang tidak berpayung dan tidak mau basah, mesti bersabar
dulu. Berteduh di depan-depan emperan ruko, kedai, atau rumah yang punya
pelindung (lupa namanya) Sampai entah kapan.
buat orang-orang
seperti aku?
Kalau kata utopia,
Aku selalu bahagia, saat hujan turun…
Sudah, stop sampai
disana. Karena memang hanya satu kalimat itu yang pas.
Memang ga setiap
hujan itu bikin bahagia. Apalagi kalau ada janji keluar, ketemuan, pacaran, dsj
yang bisa bikin orang yang udah terlanjur janji itu lantas urung dengan janji
nya.
Buatku, Perasaan kesal
yang kemudian muncul toh akhirnya bukan menyalahkan hujannya. Lha kok Cuma gara-gara
ujan jadi batal. Hehe… J
Herannya ada manusia
yang membenci hujan. Sayang sekali. Padahal ini berkah yang Tuhan kasih. Bahkan
salah satu moment berdoa yang dikabulkan Tuhan bukankah saat hujan turun. Ya sudah,
kalau hujan turun, berdoa saja banyak-banyak.
Kalau banjir? Itu lain
cerita. Kapan-kapanlah ceritanya.
Dan hujan pun masi
turun. Ternyata salah satu hikmah beberapa hari berada di sini adalah bisa
menikmati hujan lebih leluasa. Dari balkon lantai dua ini semua terlihat jelas:
Lalu lalang
kendaraan, motor dengan segala jenis cara pemakaian mantel, sampai berbagai
warna payung, bahkan yang pengendara motor yang berpayung (itu payungnya nggak
diterbangin angina apa yak?).
Yang paling penting,
ceileeh, ya bisa ngoceh ga karuan sama keyboard. Mau sama siapa lagi, ya toh? Kalau
hujan semua orang mendadak malas. Malas kemana-mana, malas ngapa-ngapain, bahkan
males mandi.
Sudahlah, semakin
lama semakin tak jelas. Disudahi aja.
Selamat menikmati
turunnya hujan. Hujannya makin lebat lo…
18:02 – Balkon lantai
2
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment