Betapa kuat pun kekuasaan, seseorang tetap masih memiliki kemerdekaan untuk berkata ‘Ya’ atau ‘Tidak’, meskipun cuma di dalam hatinya.
--Arief Budiman (kakak Gie)
Kita tak pernah menanamkan apa-apa,kita tak ‘kan pernah kehilangan apa-apa.
--Gie
Berbeda dengan seorang moralis yang penganut etika absolute, walaupun dia mengetahui bahwa dia akan dibunuh, dia tak akan membunuh orang itu meski diapunya kesempatan. Menurut saya, itulah Soe Hok-Gie.
--Luki Sutrisno Bekti (wartawan senior Media Indonesia)
Tugas mahasiswa dengan demikian seperti sang jagoan:
Ia kembali ke kampus dan belajar dan kaan turun ke jalan, kalau keadaan kacau dan masyarakat memerlukan bantuan. Kami tak keberatan tokoh mahasiswa jadi politisi, tapi ia harus masuk partai dan tak mewakili eksponen mahasiswa.
--A. Dahana (guru besar sinology FIB UI)
Puncak Gunung salak, seakan mengingatkan kita untuk turun kembali ke bawah dan untuk selanjutnya menaiki puncak-puncak lain; mengingatkan kita bahwa masihbanyak perjuangan yang harus dilakukan. Masih banyak puncak yang musti didaki seberapapun beratnya.
--Nicolas Saputra (pemeran Gie, dalam GIE)
Sejarah tidak dibelah garis tegas yang membatasi ‘sini’ dan ‘sana’. Gie menyediakan ruang bagi kebimbangan dan ketidakpastian, wilayah abu-abu, yang tidak mungkin ada dalam dunia kontras hitam-putih.
--Hilmar farid (Sejarawan)
Semangat mahasiswa untuk tetap beregrak sebagai kekuatan moral, mudah-mudahan tidak memudar walau zaman telah berganti.
Mahasiswa akan tetap menjadi kekuatan moral yang diandalakan, meski mereka adalah kekuatan anomi yang tidak memiliki struktur organisasi yang baku.
--Ikrar Nusa bakti (Profesor LIPI Jakarta)
Setiap era selalu memilii momentumnya sendiri, dan biasanya sangat khas bagi zamannya, dan tidak berulang.
Satu hal yang utama dalam memperjuangkan sebuah cita-cita adalah pentingnya jaringan agar cita-cita memilik pijakan, tidak dipendam dalam kelompok sendiri yang sudah tentu terbatas kapasitasnya.
Kita tidak perlu lebih maju atau lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak menjadi bahan tertawaan saja rasanya itu sudah cukup.
--Aris Susanto (aktifis, lulusan FSUI/FIB UI)
Being modern meant being able to stand up to those in power and see them for what they really are.
--Ben Anderson (Profesor di Univ. Cornell)
Gie:
· Dalam peperangan, bagaimanapun tidak seimbangnya kedua kekuatan yang sedang berhadap-hadapan, di antara mereka pastilah ada usaha yang bagaimanapun kecilnya untuk menghabisi lawannya atau paling sedikit membela diri.
· Sesuatu tidak bisa dilihat dan ditengarai secara hitam-putih. Selalu ada ruang abu-abu dalam kenytataan sejarah, sehingga kita tidak bisa berpendapat yang ini benar yang ini salah. Selalu ada kemungkinan untuk melihat fakta peristiwa dari banyak sudut pandang yang beragam dan berbeda.
· Memberikan penilaian terhadap sikap seseorang bukanlah soal yang sederhana. Karena dunia bukanlah hitam danputih. Setiap tindakan mempunyai motif-motif yang bersumber pada pandangan hidup seseorang.
· Lebih baik bertindak keliru, daripada tidak bertindak karena takut salah. Kalaupun saya jujur terhadap diri saya, saya yakin akhirnya saya akan menemukan arah yang tepat.
30.01.11 – 02:14pm. Rumah
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment