January 28, 2011

Dysmenorrhea: antara perempuan dan kekuatan

Banyak yang bertanya ketika aku berkicau di twitter: this Dysmenorrhea is killing me.


Sedikit info:

Menurut google, Istilah dysmenorrhea atau nyeri haid hanya dipakai jika nyeri haid demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaannya untuk beberapa jam atau beberapa hari.


Ada 2 jenis dysmenorrhea, yaitu dysmenorrhea primer dan dysmenorrhea sekunder.

Dysmenorrhea primer adalah nyeri menstruasi yang terjadi tanpa adanya kelainan ginekologik yang nyata. Rasa nyeri timbul sebelum atau bersama-sama dengan menstruasi dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung sampai beberapa hari. Sifat rasa nyeri ialah kejang yang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat merambat ke daerah pinggang dan paha. Rasa nyeri dapat disertai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare, juga keringat dingin.

Dysmenorrhea sekunder dikaitkan dengan penyakit pelvis organik, yang,,,yaaah intinya emang ada kelainan atau penyakit dari ovarium atau salurannya.


Nah,. Aku adalah pelanggan setia dari ‘penyakit’ ini.

Meskipun aku tau, salah satu penyebabnya adalah factor genetik, tetap saja sedikit mengganggu rutinitas.

Kalau si tamu sudah datang, yang bisa kulakukan adalah tidur menunggu kondisi perut stabil. Tidak jarang kuliah hari itu jadi korban. Obat pereda rasa sakit pun sudah tidak mempan lagi. Kecuali keadaan terpaksa, beberapa aktifitas yang tidak mungkin ditinggalkan tetap saja kulakukan. Belum lagi rasa pegal-pegal yang mendadak muncul di seluruh badan, khusunya kaki dan pinggang.


Dengan kondisi yang kualami setiap bulan, terkadang aku berpikir…

wajarkah rasanya kalau aku bilang perempuan itu sebenarnya kuat dan tangguh.


Pertama, Setiap bulan perempuan (terutama yang belum bersuami) diuji kekuatannya dengan rasa sakit seperti ini. Laki-laki tidak pernah mengalaminya kan?


Kedua, bahkan dengan kondisi badan yang tidak stabil karna pengaruh hormon, perempuan tetap saja harus beraktifitas karena memang tidak bisa ditinggalkan.

Maka, wajar ketika kondisi perempuan pada masa-masa ini sensitive sekali. Toh, kami tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya di dalam tubuh. Yang kami tahu, badan langsung berubah tidak enak.


Ketiga, meskipun sedang berada dalam masa sensitive, ada juga perempuan yang mampu mengontrol perasaan dan emosinya. Toh, banyak juga perempuan yang bias menetupi rasa sakitnya dengan tersenyum. Coba bayangkan para pegawai bank, customer service, front officer, atau pramuniaga perempuan. Mereka dituntut untuk bersikap professional meskipun ada rasa sakit yang mengganggu.


Itu baru tentang perempuan belum menikah. Bagi perempuan yang sudah menikah dan sedang mengandung…akan lebih banyak lagi bukti kekuatan perempuan.

Mulai dari membawa kandungannya selama 9 bulan, menahan sakit dan kontraksi ketika akan melahirkan, sampai mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan. Juga mengenai jam kerja. Bukankah Ibu yang bangun paling pagi untukmenyiapkan sarapan dan tidur paling larut untuk menjaga anak-anaknya sampai tertidur.


Kalau kemudian ada yang mengatakan: semua yang kamu sebut itu kodrat wanita

Mari kita artikan. Menurut kamus, kodrat berarti ketentuan dari Tuhan.

Naah,,,menurut QS Luqman: 14

è “Dan Kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan payah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun….

Dari situ kodrat seorang Ibu (perempuan) adalah Mengandung / melahirkan dan Menyusui.


Aku toh tidak menyalahkan takdir, kodrat, atau apapun itu. Tapi dengan segala yang Allah berikan, sudah semestinya perempuan bersyukur karna telah diciptakan sebagai perempuan. Meskipun dengan packaging yang lembut, diakui ternyata perempuan bisa lebih unggul dari segi pembentukan kekuatan mental.


Tiba-tiba teringat lagu minang lama Sabai Nan Aluih..:

Didanga kaba Sabai Nan Aluih

Jikok bajalan siganjua luluah

Samuik tapijak nan indak mati

Alu tataruang nan patah tigo,

28.01.11 – 01:09 am. Rumah

3 komentar:

nadiaazarine said...

perempuan itu memang kuat dan tangguh!!!..

hidup perempuan!! :)

Fhia said...

hidup!!
sudah saatnya kita bahagia jd perempuan..

Fhia said...
This comment has been removed by the author.
 

tentangku © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates