Judul : The Rossetti Letter
Pengarang : Christi Phillips
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2010
Halaman : 528
Pengarang : Christi Phillips
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2010
Halaman : 528
Rating : 4 of 5 stars
Kau akan segera tahu bahwa perempuan paling cantik pun akan semakin tua – hal. 71
It
was wonderful!
Membaca
The Rossetti Letter seperti membaca
sejarah berbalut fiksi tentang Konspirasi Spanyol. Bukan…bukan tentang
konspirasi trio Spanyol melawan seorang Italia di Moto GP 2015 kok. Eh tapi
mirip ya. Hahaha…
Diceritakan
dari dua zaman yang berbeda. Sudut pandang masa lalu, mengambil latar waktu
pada 1617-1618, bercerita tentang Alessander Rossetti, seorang wanita Venesia yang
memilih jalan hidup menjadi pelacur karena pada masa itu ia tidak punya harta
yang cukup banyak sebagai mas kawin karena baru ditinggal mati oleh ayah dan kakaknya.
Untuk menjadi biarawati pun ia tidak bersedia karena itu berarti mengorbankan
kebebasannya. Sedangkan pada sudut pandang masa kini, ada Claire Donovan, yang
sedang menyelesaikan disertasi mengenai Konspirasi Spanyol, berkesempatan
mengunjungi Venesia karena suatu yang ‘kebetulan banget’.
Sejarah jauh lebih dari sekedar menghafal tanggal, perang, atau presiden-presiden. Sejarah adalah tentang orang-orang – apa yang mereka capai, apa yang mereka ciptakan, apa yang mereka khayalkan. Sejarah adalah – cerita-cerita – hal. 148
Peralihan
sudut pandang ini membuat jalan cerita yang seru karena kita mesti menahan rasa
penasaran atas kelanjutan-kelanjutan ceritanya. Pendeskripsian penulis tentang
Venesia pun sangat jelas. Bikin pengen banget kesana. Tidak hanya mengenai
sejarah dan politik, The Rossetti Letter
juga penuh dengan romantisme dan konflik. Meskipun bukan happy ending, karena Claire nggak jadian dengan salah satu tokoh
yang aku harapkan, tapi tetap bikin hati senang dan bisa membuat senyam-senyum
pas selesai.
Awalnya
ragu buat beli buku ini di deretan rak buku diskon Gramedia. Selain pengarangnya
nggak pernah aku tau sebelumnya, juga karena sampul depannya yang kurang
menarik. Mungkin efek gambar perempuannya yang ‘asli’, bukan lukisan atau
karikatur. Tapi ternyata, nggak nyesel, sumpah. Berlaku banget deh don’t judge the book by its cover. Halah.
Eiya, dari novel ini aku baru tau kalau Venesia pernah hampir direbut oleh
Spanyol.
Manusia bisa menahan rasa sakit yang lebih besar daripada yang kau alami dan tetap bisa melanjutkan hidup – hal. 128
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment