Judul : Please Look After
Mom: Ibu Tercinta
Penulis: Kyung Sook Shin
Penerbit : Gramedia Pustaka
Utama
Halaman : 296 halaman
Cetakan Keempat: April
2015
ISBN: 9789792274868
Rumah adalah benda yang sungguh aneh. Benda-benda lain jadi semakin usang kalau sering digunakan, dan kadang-kadang kita bisa merasakan racun seseorang kalau kita berada terlalud ekat dengannya, tapi tidak demikian halnya dengan rumah. Bahkan rumah yang bagus pun akan hancr dengan cepat kalau tidak ada yang mampir mengunjunginya. Rumah hanya terasa hidup kalau ada orang-orang yang tinggal di dalamnya, menyentuhnya, menjadi penghuninya. – hal. 245
Sudut
pandang yang membingungkan. Sampai di bab ketiga aku nggak tau siapakah yang
menceritakan cerita ini? meski lama-kelamaan dengan sedikit pemikiran ‘anggap
aja bener’”, aku cuek aja, tetep lanjut baca, dan akhirnya ngerti sendiri.
Full
of Question.
Jadi
si Ibu kemana?
Sosok
lelaki yang diceritakan di bagian IV itu siapa?
Ketemu
nggak akhirnya?
Pertanyaan-pertanyaan
ini yang kemudian muncul tanpa terjawab.
Tapi
mungkin karena that unanswered pints, buku ini jadi banyak kejutan yang nggak
disangka-sangka.
Dan
karena aku perempuan, yang paling menarik adalah potongan cerita bersama
Chi-Hon dan si bungsu.
Kalau
dilihat dari isi cerita, mengguggah adalah kata yang aku piker tepat, untuk
kita kembali merenungkan bagaimana kita bersikap ke orang tua, khususnya Mama,
selama ini. kita diingatkan lagi bahwa semakin kita dewasa, orang tua kita juga
semakin tua. Ibu, yang kita lihat sekarang, toh tidak semerta-merta menjadi
Ibu. Ibu kita sekarang dulunya jugalah seorang anak, yang punya mimpi dan
harapan tentang kehidupan pribadinya, jugalah seorang adik atau kakak yang
pernah bertengkar, pernah bergai dan pernah bersama. Tipe-tipe aku nggak
mungkin deh nggak mewek baca buku beginian. Langsung kangen Mama pastinya. Some part of story, bakal mengingatkan
kita tentang beberapa realita yang terjadi sekarang.
Kalau
dipikir-pikir, banyak kata-kata yang bagus disini. Sampe bingung sendiri mau
milih kalimat yang mau di-stabilo-in. Yang ada ntar malah kebanyakan stabilo
bukunya. Jadi yang ditulis disini ala kadar aja deh:
Kalau dipikirkan baik-baik, sebagian besar hal di dunia ini tidak terjadi dengan tiba-tiba. Bahkan sesuatu yang dianggap tidak biasa, kalau dipikir-pikir, sebenarnya sesuatu itu sudah ada gelagat akan terjadi. Menemukan kejadian-kejadian yang tidak biasa seringkali berarti kau tidak memikirkan hal-haltersebut baik-baik – hal. 39
Mana bisa kita hanya melakukan hal yang kita sukai? Ada hal-hal yang mesti dilakukan entah suka atau tidak. Kalau kau hanya melakukan apa-apa yang kau sukai, lalu siap yang akan mengerjakan apa-apa yang tidak kau sukai? – hal. 74
Tapi ku bahagia waktu kalian, anak-anak, tumbuh dewasa. Bahkan waktu aku sibuk bukan main sehingga tidak sempat membetulkan ikatan handuk di kepalaku, kalau melihat kalian duduk di seputar meja, sambil makan dan membunyikan sendok dengan berisik di mangkuk-mangkuk, rasanya tidak ada lagi yang kuinginkan di dunia ini. – hal. 75
Ibu melakukan hal-hal yang tidak akan sanggup dilakukan satu orang sendirian. – hal 269
Tweet |
0 komentar:
Post a Comment