Judul:
1Q84 (Jilid 3)
Penulis: Haruki Murakami
Penulis: Haruki Murakami
Penerbit:
Kepustakaan Populer Gramedia
Halaman:
562
Pengetahuan besar menuntut tanggung jawab besar – hal. 19
Here
it comes, jilid 3!
Dimana
akhirmya, dalam latar waktu Oktober-Desember, pertanyaaan-pertanyaan tentang
kelompok Sakigake, hubungan Fuka Eri dengan pimpinan Sakigake, apa itu
kepompong udara (which is still so absurd
to me), dan kelanjutan hubungan Tengo dengan Aomame terungkap. Di jilid 3,
semua mengalir tanpa kejutan berarti. Seolah hanya ingin menyelesaikan apa yang
telah dimulai di 1Q84 jilid 2. Beberapa bagian cerita pun sebenarnya jadi mudah
ketebak. Sayangnya lagi, cerita tentang Fuka Eri dan kelanjutan tentang
Sakigake malah hilang begitu saja.
Meskipun
buku ini lebih tebal daripada jilid 1 dan jilid 2, tapi ceritanya tidak serumit
dua buku sebelumnya. Bahkan menurut aku sih, kurang kerasa greget apalagi di
bagian akhir. It seems so,.. ‘yah,
gini aja?’, meskipun aku suka karena happy
ending. Begitulah,
finally buku yang dibeli 3 tahun lalu selesai dibaca hari ini. #eh
Dimana ada harapan disitu ada cobaan – hal. 37
Kau harus melalui cobaan berat. Saat berhasil melewatinya, kau akan melihat segala sesuatu sebagaimana mestinya. – hal 244
Setiap orang pasti punya pola berpikir dan pola bertindak. Dan di mana ada pola di situ ada kelemahan. – hal 309
Tiap-tiap rasa sakit memiliki ciri khas. Kalau boleh menyadur ungkapan terkenal Tolstoy, semua kesenangan itu serupa, tapi tiap rasa sakit menyakitkan dengan cara masing-masing. – hal 461