Suwarnadwipa, ketika belum
terkenal; 29 Agustus 2015.
Akhirnya,
setelah setahun lebih sebulan. Masih dalam rangka mengurangi jumlah postingan
yang menumpuk dan membuat kesan bahwa blog ini tetep update *kemudian
dikeplak*.
Waktu itu adalah kali pertama aku having one-day trip sama temen-temen
kantor. Bahkan lintas departemen. Kebayang gimana susahnya bikin mereka
akhirnya ‘jadi’ pergi setelah berunding entah berapa lama. Maklum, meskipun
masih pada single pada saat itu,
kecuali satu orang diantara kami, lima hari yang dihabiskan bersama dunia
pekerjaan bikin kami terkadang memilih kegiatan lain. Apalagi di masa kabut
asap yang melanda sebagian besar Sumatra dan Kalimantan lagi jaya-jayanya, Waktu
itu Suwarnadwipa pun belum seperti tiga pulau yang udah popular duluan, yaitu
Pagang, Pamutusan dan Pasumpahan, yang bahkan sampai saat ini aku juga belum
pernah kesana #kode. Maksudnya sih biar anti-mainstream.
|
dari sinilah bermula grup SP Malala |
|
pemnadangan terbatas karena asap
|
|
touch down!
Berhubung
lagi pada males buat repot-repot urus ini itu, kami memutuskan untuk memakai
salah satu jasa tour agent yang cukup oke punya di Padang. Kebetulan,
waktu itu, agen wisata yang kami pilih adalah satu dari sedikit agen yang punya akses kesana. Alasannya sih karena
pada saat itu Suwarnadwipa, Beach Club Resort, belum officially dibuka. Tapi sekarang
udah banyak banget kok yang nawarin paket kesana, dari agen wisata resmi
sampai orang-orang yang sekedar menyewakan kapal aja.
Kami
berangkat jam 10 pagi dari meeting-point
di Pesona Beach, Bungus. Meskipun kesal karena mesti nunggu satu rombongan
keluarga yang ngaret banget, perjalanan selama kurang lebih 30 menit cukup
menyenangkan. Dan bener aja, ketika merapat di dermaga kami melihat pantai yang
sepiiiiiiiii banget! Cuma ada sepasang muda-mudi dari negara tetangga yang lagi
diving. Itupun mereka udah nginep di penginapan yang tersedia. Sedangkan beberapa
cottage yang letakanya bersebelahan
dengan penginapan utama, masih dalam pembangunan. Saking sepinya, tempat ini berasa
milik sendiri! Udah gitu masih bersih banget, ga hanya pantai, tapi juga main cottage dan kamar mandinya.
|
|
kamar mandi dengan nuansa |
|
Pemandangan dari cottage |
|
masih bersih |
|
baru ada ayunan aja
|
Namanya one-day trip, kami mesti memaksimalkan
waktu disana. Kami memutuskan untuk ngider-ngider pantai, makan dan shalat,
baru kemudian puas-puasin main air. Ada yang main voli pantai, tapi ada juga
sih, satu orang yang langsung nyemplung ke laut -_-“. Setelah itu, kami
snorkeling, main banana boat, dan foto-foto!
|
ceritanya voly pantai sebelum makan siang |
|
Congklak! |
|
tim 1 |
|
tim 2 |
|
ceritanya masih mengumpulkan niat buat snorkeling
|
|
sesungguhnya ada perjuangan panjang demi mendapatkan foto 'ala kadarnya' ini |
Suwarnadwipa,
pada dasarnya bukan pulau sih. It’s ‘just’
a beach. Pantai yang juga menyediakan penginapan dan wisata air, seperti snorkeling, banana boat, dan canoe-ing, tergantung paket tur yang
disediakan. Alam bawah lautnya masih terjaga. Buktinya waktu kami kasi makan ikan
demi keperluan foto underwater yang
waktu itu lagi trending banget, masi
banyak ikan-ikan yang bersedia deketin kami. Karangnya juga masih banyak. Dan di
sanalah aku baru tau kalau karang itu punya mulut! Jadi, mesti hati-hati
nginjeknya. Selain menghindari luka-luka di kaki, juga kan kasian sama
karangnya kalau tersakiti #eaaa. Tapi, nggak tau deh sekarang ya. Kata
temen-temen yang kesana setelah grand opening pada Desember (or, Januari?) Suwarnadwipa
jadi rame banget. Bahkan disana udah ada ayunan di bibir pantainya. Ala ala Lombok
gitu.
|
dapet bonus ke Pulau Pagang. Sebentar.
|
Namanya
liburan, nggak lengkap kalau nggak foto fullteam!
|
We have a great weekend! |
|
abaikan pose kami yang nggak jelas |
Sayangnya,
ini adalah liburan pertama dan terakhir yang bisa begini. Selain udah punya
kesibukan dan keluarga masing-masing, ngumpulinnya juga udah susah banget.
bahkan salah satu dari kami udah ada yang pindah bekerja ke kota asalnya. At least,
we have something to remember, rite?
|
muka-muka bahagia pulang liburan |