Judul: Lelaki
Harimau
Penulis: Eka
Kurniawan
Penerbit: Gramedia
Pustaka Utama
Tahun Terbit:
Desember 2015 (pertama terbit 2004)
Halaman: 198
Rating: 4 of 5
Another
Eka Kurnawan’s.
Buku setipis 198 halaman ini ‘nyelip’
diantara masa-masa aku membaca O, yang bahkan sampai hari ini belum selesai. Mungkin
karena lebih tipis. Mungkin juga karena ceritanya lebih realis. Masih tentang
manusia, bukan tentang monyet seperti O. Hahaha…
Pernah menjadi Man Booker International Prize Nominee for
Longlist (2016), dengan judul Man
Tiger, versi terjemahannya.
Cerita yang sederhana. Meskipun
dengan menggunakan gaya bahasa yang tidak biasa, tidak megurangi nilai
keindahannya. Dalam beberapa percakapan ada gaya melayu lama, namun masih bisa
dimengerti. Jika mesti dibandingkan dengan Cantik Itu Luka atau Seperti Dendam,Rindu Harus Dibayar Tuntas, sepertinya aku lebih menyukai Lelaki Harimau. Penokohannya
pun diceritakan dengan baik. Eka is
really showing, not telling.
Berawal ketika Margio
melakukan hal yang nggak disangka-sangka, menghabisi nyawa Anwar Sadat hanya
dengan menggigit lehernya hingga putus. Sejak kecil, Margio sudah tahu tentang
legenda harimau yang turun-temurun dipelihara oleh keluarganya. ‘Inyiak’ kalau
bahasa Minangnya. Tentu ia mengira harimau tersebut akan diwariskan kepadanya. Well,
sepertinya dugaan tersebut semakin kuat ketika harimau yang ada dalam dirinya
muncul dengan beringas. Tenang, ceritanya tidak semenakutkan begitu karena
masih ada cerita cintanya.