Pages

June 27, 2012

Hujan Bulan Juni


Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu…
Hujan turun. Kau bisikkan puisi itu di depan perutku yang membuncit. Di sebuah sofa kumal dalam rumah sederhana. Dengan tangan saling terkait.
…Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu…
Dug. Ada tendangan kecil. Genggaman tanganku semakin kuat. Kamu tersenyum. Aku melepas genggaman tangan kita. Kemudian meraba matamu yang tertutup. Aku yakin, mata hatimu dapat melihat selengkung garis itu juga muncul di bibirku.
Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni, dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
(SDD - Hujan Bulan Juni  – hal. 90)

2 comments: