Pages

September 27, 2015

Nongkrong Itu Nggak Mesti Di Kafe

Setelah sekian lama nggak ngumpul, hari ini beberapa Blogger kota Padang mendadak kopdar. Bermula dari aku yang mono bin bosen, maka aku berinisiatif ngajakin siapa aja yang bisa buat nongki cakep via grup whatsapp. Biasanya yang jadi korban kebosanan aku adalah adek-adek komisariat. Tapi entah kenapa kali ini aku kangen temen-temen blogger. Cieee... dikangenin ni yeee.

Lokasi kopdar kali ini agak beda dari biasanya, yaitu tempat yang paling nge-hits yang pasti semua orang Padang tau. Dimana lagi kalau bukan TAPLAU. Merupakan singkatan dari Tapi Lauik (bahasa Minang dari Tepi Laut), di sini merupakan spot nongkrong paling luas *ya iyalah* dan paling banyak pilihan tempat duduknya. Bisa cari spot yang duduknya di atas bebatuan aja, bisa juga cari tempat yang ada warungnya dan duduk di kursi kayu atau plastik. Dan yang seperti orang Padang tau, kalau ke taplau, hal yang bisa dinikmati adalah pensi, langkitang dan kerupuk mie. Karena kelapa muda di tepi pantai is too mainstream

lautnya keliatan nggak? sama putih sama kabut asap soalnya

taplau tempat kami duduk sebenarnya menyatu dengan Taman Muaro Lasak


Berhubung aku udah lama nggak lewat jalan ini, aku baru tau kalau sepanjang tepi pantainya sudah mulai dibangun taman-taman kota gitu. Juga ada tempat duduknya. Bahkan di sebrang jalannya udah ada bangunan  yang katanya nanti disediakan (atau disewakan? I dunno) buat orang-orang yang mau jualan. Biar lebih rapih gituh. Bangunan ini dibuat bertingkat dua untuk tempat foto-foto atau selfie dengan latar belakang Pantai Padang. Sayangnya, saking keasikan ngeliatin jalan, aku malah lupa fotoin. Well, call me kudet karena ternyata ini udah ada lumayan lama juga -___-.

Enaknya duduk di taplau adalah murah meriah sekaligus bisa menikmati pemandangan lepas. Harga seporsi langkitang atau pensi hanyalah Rp 5.000,- dan Rp 4.000,- untuk kerupuk mie. Namun sayang, pas kami ngumpul masih ditemenin sama kabut asap. Nggak bisa lihat langit, apalagi sunset. Aih, betapa aku kangen senja yang berwarna oranye. 

pensi dan langkitang yang udah kita keroyok

Tempat makan pensi dan langkitang yang kami pilih atau tepatnya dipilihin Kak Ferdi adalah warung Amak Sikumbang. Kalau kita masuk dari Taman Muaro Lasak, warung ini terletak di jalur kanannya. Seperti warung-warung lainnya, warung ini menyediakan dua pilihan tempat duduk; lesehan atau kursi plastik yang dilengkapi payung besar. as you can see in the picts, we choose the second one.

Namanya kopdar, ada-ada aja yang diobrolin. Mulai dari nano block dan buku yang baru aku beli, Aul yang lagi sakit dan nggak bisa ikutan, galau-galau skripsi beberapa Palanta-ers, isu-isu event yang bakalan diadain di seputar Sumbar, sampe ke pemilihan gubernur, eeeaaaa. Iya donk. Kita kan generasi muda yang peduli.  

And there it goes.
Nongkrong kali ini memberi warna baru dalam kopdar blogger Palanta.
Thanks for today, guys!

mendung? bukan, ini kabut asap.

1 comment: