Pages

June 08, 2015

[review] Please Look After Mom: Ibu Tercinta - Kyung Sook Shin



Judul : Please Look After Mom: Ibu Tercinta
Penulis: Kyung Sook Shin
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 296 halaman
Cetakan Keempat: April 2015 
ISBN: 9789792274868


Rumah adalah benda yang sungguh aneh. Benda-benda lain jadi semakin usang kalau sering digunakan, dan kadang-kadang kita bisa merasakan racun seseorang kalau kita berada terlalud ekat dengannya, tapi tidak demikian halnya dengan rumah. Bahkan rumah yang bagus pun akan hancr dengan cepat kalau tidak ada yang mampir mengunjunginya. Rumah hanya terasa hidup kalau ada orang-orang yang tinggal di dalamnya, menyentuhnya, menjadi penghuninya. – hal. 245

Sudut pandang yang membingungkan. Sampai di bab ketiga aku nggak tau siapakah yang menceritakan cerita ini? meski lama-kelamaan dengan sedikit pemikiran ‘anggap aja bener’”, aku cuek aja, tetep lanjut baca, dan akhirnya ngerti sendiri.  

Full of Question.
Jadi si Ibu kemana?
Sosok lelaki yang diceritakan di bagian IV itu siapa?
Ketemu nggak akhirnya?
Pertanyaan-pertanyaan ini yang kemudian muncul tanpa terjawab.
Tapi mungkin karena that unanswered pints, buku ini jadi banyak kejutan yang nggak disangka-sangka.

Dan karena aku perempuan, yang paling menarik adalah potongan cerita bersama Chi-Hon dan si bungsu.

Kalau dilihat dari isi cerita, mengguggah adalah kata yang aku piker tepat, untuk kita kembali merenungkan bagaimana kita bersikap ke orang tua, khususnya Mama, selama ini. kita diingatkan lagi bahwa semakin kita dewasa, orang tua kita juga semakin tua. Ibu, yang kita lihat sekarang, toh tidak semerta-merta menjadi Ibu. Ibu kita sekarang dulunya jugalah seorang anak, yang punya mimpi dan harapan tentang kehidupan pribadinya, jugalah seorang adik atau kakak yang pernah bertengkar, pernah bergai dan pernah bersama. Tipe-tipe aku nggak mungkin deh nggak mewek baca buku beginian. Langsung kangen Mama pastinya. Some part of story, bakal mengingatkan kita tentang beberapa realita yang terjadi sekarang.  

Kalau dipikir-pikir, banyak kata-kata yang bagus disini. Sampe bingung sendiri mau milih kalimat yang mau di-stabilo-in. Yang ada ntar malah kebanyakan stabilo bukunya. Jadi yang ditulis disini ala kadar aja deh:

Kalau dipikirkan baik-baik, sebagian besar hal di dunia ini tidak terjadi dengan tiba-tiba. Bahkan sesuatu yang dianggap tidak biasa, kalau dipikir-pikir, sebenarnya sesuatu itu sudah ada gelagat akan terjadi. Menemukan kejadian-kejadian yang tidak biasa seringkali berarti kau tidak memikirkan hal-haltersebut baik-baik – hal. 39

Mana bisa kita hanya melakukan hal yang kita sukai? Ada hal-hal yang mesti dilakukan entah suka atau tidak. Kalau kau hanya melakukan apa-apa yang kau sukai, lalu siap yang akan mengerjakan apa-apa yang tidak kau sukai? – hal. 74

Tapi ku bahagia waktu kalian, anak-anak, tumbuh dewasa. Bahkan waktu aku sibuk bukan main sehingga tidak sempat membetulkan ikatan handuk di kepalaku, kalau melihat kalian duduk di seputar meja, sambil makan dan membunyikan sendok dengan berisik di mangkuk-mangkuk, rasanya tidak ada lagi yang kuinginkan di dunia ini. – hal. 75
Ibu melakukan hal-hal yang tidak akan sanggup dilakukan satu orang sendirian. – hal 269

No comments:

Post a Comment