March 31, 2012

Ada Hujan yang Tumpah Di Balik Jendela

0komentar

Ada hujan yang tumpah di balik jendela,.
Apakah hujan terbuat dari partikel rindu? Yang membuatku ngilu karena mengingatmu

Sebentar Saja

0komentar

Sebenarnya aku punya banyak alasan untuk menulis. Suasana malam dingin sepi dan insomnia yang berkunjung menjadi moment yang pas. Berfikir, merenung, dan merangkum segala jenis catatan perjalanan hidup.
Tapi ketika sudah tepat berhadapan dengan layar monitor semua seolah hilang.
Atau.
Tepatnya aku yang memilih diam.
Berhenti sebentar. Berhenti membicarakan yang personal dalam kehidupan ini.
Sebentar. 

March 30, 2012

Rembulan Tenggelam Di WajahMu

0komentar
Judul: Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Grafindo / Republika
2009,  456 halaman / 428 halaman

Ray, diberikan kesempatan untuk menerima 5 jawaban atas 5 pertanyaan terbesar dalam hidupnya. Alur maju mundur yang disuguhkan membuat kita terbawa dalam lika-liku hidupnya. Beranjak dari Ray ‘dewasa’ yang tengah ‘koma’ di rumah sakit lalu diajak untuk kembali menjelajah masa lalunya bersama seseorang. Awal cerita adalah tentang seorang anak perempuan yang tinggal di panti asuhan, yang mana saat dia menangis langit senantiasa menurunkan hujan untuk menemaninya. Tidak ada koherensi langsung antara anak perempuan ini dengan Ray. Namun, seiring berjalannya cerita kita benar-benar dikejutkan bahwa setiap sisi kehidupan Ray menjadi sebab akibat untuk orang lain.

Ya. Sebab akibat. Itulah nilai filosofis yang diangkat dari novel ini. Diracik dengan ringan dan sederhana. Alur maju mundur ternyata tidak selamanya membuat bingung. Dan itu dibuktikan oleh Tere Liye.  

Sepertinya Tere Liye akan menjadi penulis Indonesia favorit aku. Selalu mengangkat tema yang beda dari kebanyakan novel religi yang beredar. Kehebatannya mengangkat kisah-kisah sederhana menjadi sesuatu yang penuh hikmah terbukti dalam setiap novelnya yang pernah aku baca (Hafalan Shalat Delisha, Moga Bunda Disayang Allah, Bidadari-Bidadari Surga). Pendekatan spiritual yang tersirat menjadi salah satu nilai jual dalam setiap bukunya.   
 I do! Highly recommend this novel. 4,5 out of 5.

Baca saja potongan-potongan kalimat sederhana namun mengungkapkan banyak hikmah:
Quotes from Rembulan Tenggelam Di Wajahmu:

Banyak mereka yang tidak menyadari kalau penjelasan itu sudah datang. Mungkin karena mereka terlalu dibutakan oleh kehidupan itu sendiri, mungkin karena mereka tidak pernah memiliki kemampuan untuk menggapai penjelasannya. Mungkin juga karena mereka terlalu berharap penjelasan itu datang dengan amat fantastis. Dalam banyak hal, banyak kasus, justru penjelasan itu datanag dengan sederhana.
Hlm. 46-47

Bagi manusia, hidup ini juga sebab akibat. Bedanya bagi manusia sebab-akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi, kemudian entah pada siklus ke berapa kembali lagi ke garis kehidupanmu.
Hlm. 63

Tak ada niat baik yang boleh dicapai dengan cara yang buruk. Tak ada pula niat buruk yang berubah menjadi baik meski dilakukan dengan cara-cara baik.
Hlm. 75

Itulah mengapa tidak semua orang mengerti apa sebab-akibat kehidupannya. Dengan tidak tahu, maka mereka yang menyadari kalau tak ada yang sia-sia dalam kehidupan akan selalu berbuat baik.
Hlm. 89

Tahukah kau, kita bisa menukar banyak hal yang menyakitkan yang dilakukan orang lain dengan sesuatu yang lebih hakiki. Rasa sakit yang timbul karena perbuatan aniaya dan menyakitkan dari orang lain itu sementara. Pemahaman dan penerimaan tulus dari kejadian menyakitkan itulah yang abadi.
Hlm. 122

Orang-orang terpilih sekalipun terkadang lalai mengenali bentuk-bentuk keadilan itu, karena kita selalu berusaha mengenalinya dari sisi yang kasat mata.
Hlm. 182

Apapun bentuk kehilangan itu, kethuilah, cara tebaik untuk memahaminya adalah dari sisi yang pergi. Bukan dari sisi yang ditinggalkan.
Hlm. 339

Orang-orang yang memiliki tujuan hidup, baginya semua kesedihan yang dialaminya adalah tempaan, harga tujuan tersebut.
Hlm. 342

Apapun bentuk kejadian, semua pasti terlampaui, diberingas oleh waktu, dimakan oleh detik-detik kehidupan, menyisakan kenangan. Hanya itu.
Hlm. 445

Begitulah kehidupan. Ada yang kita tahu, adapula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidaktahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan melindungi kita dari tahu itu sendiri.
Hlm. 451


Si Anak Panah

0komentar

Buku ini udah terlalu lama tergeletak di atas lemari. Entah kenapa nggak ada ketertarikan padahal kayaknya ni buku udah manggil-manggil. Mungkin karena belum baca buku pertamanya, Si Anak Kampung, jadi takut nggak seru. Tapi kemudian, niat itu muncul karena saran seorang teman. Dengan modal pede bakalan ngerti walau tanpa baca buku pertamanya, yah, dibaca juga akhirnya. 

Mengangkat kisah Syafii Maarif saat muda. Sebuah novel bertemakan pendidikan yang sangat memotivasi. Sarat nilai dengan cara penyajian yang simpel untuk menggambarkan seorang yang dianggap tokoh di Indonesia. untuk mengerti alurnya dan menangkap nilai yang terkandung dalam cerita juga cukup mudah karena bahasa yang dipakai bukanlah bahasa ilmiah modern yang cenderung berat. Sayangnya, potongan-potongan cerita yang diangkat penulis seolah kurang memiliki koherensi satu sama lain. Banyak potongan cerita yang datang 'tiba-tiba' dan kadang tidak di bungkus dengan baik di akhir sehingga menimbulkan kesan 'gantung'.
         
Quotes dari Si Anak Panah:
Tidak perlu memusingkan hal-hal yang tidak perlu. Karena kadang-kadang ketakutan bisa lebih besar daripada masalah yang ditakuti.
Hlm. 46

Pergilah kemana kau harus pergi, tapi jangan sampai keadaan mendesakmu melakukan apapun yang sedang kau lakukan. Kau harus melakukannya karena kau memang memutuskan untuk itu. Jangan biarkan orang lain mendikte jalan hidupmu.
Hlm. 99

Mengetahui tapi tidak berani menyuarakannya adalah sama saja dengan tidak mengetahui apa-apa.
Hlm. 113



March 29, 2012

For the Love of My Son

2komentar

Judul: For the Love of My Son
Penulis: Margaret Davis
Penerbit: PT. Elex Media Computindo

Berisi sebuah kisah nyata yang dialami Margaret Davis, seorang wanita Inggris yang putranya, Steven tinngal di Filipina bersama istri dan anak-anaknya. Di suatu pagi Margaret mendapat telfon dari Martin bahwa Steven telah mati ditembak oleh orang yang tak dikenal. Mendengar kabar tersebut, Margaret langsung berangkat ke Filipina bersama suaminya, Alan (ayah tiric Steven).


Buku ini berkisah tentang ketangguhan dan keberanian Margaret dalam mengungkap misteri kematian anaknya. Margaret rela mengabiskan uang, waktu dan pikirannya untuk bertahan di Filipina meski hal tersebut berati juga membahayajan nyawanya sendiri; karena pembunuh Steven masih berkeliaran. Secara tidak langsung pembaca juga diajak untuk mengetahui bagaimana sistem hukum di Filipina dan cara pemerintah Inggris menangani kasus warganya yang meninggal di negara asing. Sungguh menginsiprasi tentang bagaimana cinta seorang ibu kepada anaknya.

Quotes from For the Love of My Son:
Kukatakan pada diriku sendiri bahwa inilah inti dari peran orang tua: membantu anak-anak menggapai keberanian dan semangat kebebasan yang akan memimpin mereka membuat pilihan positif bagi hidup mereka sendiri.
Hlm. 16

Perasaan bahwa anda tidak sendirian dalam masalah-masalah anda adalah sesuatu yang sangat memberi kekuatan.
Hlm. 239 

Jika kenang-kenangan itu menguras air mata, biarlah begitu. Setidaknya aku punya banyak persediaan yang harus kusyukuri
Hlm. 260

Kamu yang Nyata

0komentar

Jemariku sudah beku menulis tentang kamu. Lelah sebenarnya. Tapi hatiku masih saja menerawang tentangmu. Aku tetap saja mengeja namamu. Lagi. Jadi biarkan aku memberanikan diri mengganggumu lagi. Bertanya kamu sedang apa. Kamu. Lagi-lagi kamu.

Kamu yang membuatku menjadi penulis. Memang bukan penulis berkualitas yang karyanya kemudian diterbitkan di koran atau dijadikan buku. Aku hanya penulis mimpi-mimpi agar dia abadi. Memang aku takut tulisan-tulisanku mengganggumu. Karena ternyata aku lebih sering memilih menulis mimpi ketimbang kamu. Ya sudahlah. Biarkan saja. Toh sudah menjadi tulisan.

 Lalu kamu? Ah, kamu tetap menjadi yang nyata bagiku.   

Berfikir Tentang Aku

0komentar

Aku mungkin tidak bisa melakukan banyak hal yang aku inginkan. Tapi aku bisa mencoba melakukan apa yang bisa aku lakukan. Aku tidak bisa bicara banyak tentang hidup, kecuali menjalaninya dengan sedikit-sedikit memahami. Hidup memang tidak mudah, tapi juga tidak sulit. Aku dianugrahi Tuhan hati dan pikiran untuk kemudian berpikir dan merasa. Menggabungkan potongan-potongan rasa; manis, pahit, tawar, atau mereka-reka rasa yang tak pernah kutahu sebelumnya.

Hampir 23 tahun, usiaku, aku menyadari banyak hal yang tidak aku ketahui. Sedikit hal yang mampu aku ingat. Bahkan kesadaran yang kerap datang terlambat untuk mengerti situasi. Mereka bilang kalau sudah kepala dua itu dewasa. Bagiku, menjadi dewasa juga membuat serba salah.

Aku tumbuh tidak seperti yang aku inginkan, melainkan seperti kenyataan yang aku saksikan, alami dan rasakan. Yang terjadi hanyalah apa yang sudah terjadi. Aku memerlukam keberanian untuk percaya bahwa segala sesuatunya telah terjadi dan meyakini bahwa aku masih bisa berharap untuk melanjutkan. Kemudian menghadapi pilihan-pilihan yang terbentang di hadapannya. Selanjutnya tinggal memilih. Untungnya, aku lumayan mengerti tentang konsep ‘pilihan’. Choice is not about good or bad ending, but about consequences. 

March 28, 2012

The Geography of Bliss

1 komentar


Judul: The Geography of Bliss: Kisah Seorang Penggerutu yang Mengelilingi Dunia Mencari Negara Paling Membahagiakan
Penulis: Eric Weiner
Alih Bahasa: M. Rudi Atmoko
Penerbit: Qanita
November 2011, 512 halaman




Buku ketiga yang aku baca selama seminggu di ruang pengelola saat Latihan Kader setelah Taman Rahasia dan Memilikimu.

Awalnya hanya tertarik dengan cover yang keren. Tambah lagi merupakan buku terjemahan yang dapet cap ’New York Times Bestseller’. Kemudian aku melirik bagian belakangnya. Sedikit mengutip:
“Ditulis dengan wawasan yang dalam dan kocak, buku ini membawa pembaca ke tempat-tempat yang unik dan bertemu dengan orang-orang yang, anehnya, tampak akrab. Sebuah bacaan ringan sekaligus memancing intelektualitas pembaca.”

Buku ini berkisah tentang sebuah memoar perjalanan Eric Weiner yang tengah ‘galau’ menemukan kebahagiaan hidup. Ia memulai perjalanan dari Belanda, Swiss, Bhutan, Qatar, bahkan Moldova, dll (silahkan baca sendiri) untuk mencari tahu apa yang membuat masyarakat negara tersebut bahagia. Kita diajak bertamasya sekaligus berfikir. Semua negara yang dikunjunginya diceritakan dengan deskripsi latar jelas. Yang paling penting, Eric menuliskan dengan lugas percakapan-percakapannya mengenai konsep-konsep kebahagiaan dengan penduduk setempat.


‘Memancing intelektualitas pembaca’ sepertinya menjadi sebuah warning. Karena memang buku ini mencampurkan ilmu sosial, antropologi, psikologi, dan berbagai pemikiran tentang fenomena yang terjadi dalam sebuah catatan perjalanan.  Hebatnya, Eric seolah mengajak kita untuk berhenti sebentar, memberi jeda pada kehidupan kita untuk sekedar berfikir tentang konsep kebahagiaan yang kita miliki dan membandingkannya dengan konsep dari negara lain. Di akhir perjalanan Eric tidak memberikan jawaban pasti, karena sepertinya ia membiarkan dirinya, juga pembaca untuk menjelajahi dan  menyimpulkan konsep kebahagiaan itu sendiri.   


Words on The Geography of Bliss:
Secara naluriah, orang Swiss tahu bahwa rasa iri adalah musuh besar kebahagiaan dan mereka melakukan segalanya untuk menghancurkan rasa iri.
Hlm. 60

Ketika melanjutkan perjalanan ke Buthan kita harus sungguh-sungguh menahan rasa tidak percaya. Realitas dan fantasi hidup berdampingan. Kadang-kadang keduanya tidak dapat dibedakan antara satu sama lain.
Hlm. 116

Rakyat Bhutan menganggap serius gagasan Kebahagiaan Nasional Bruto, tetapi yang mereka maksud dengan ‘kebahagiaan’ adalah sesuatu yang amat beda dengan versi wajah tersenyum bersemangat yang dipraktekkan di Amerika Serikat. Bagi rakyat Bhutan, kebahagiaan adalah usaha bersama.
Hlm. 126

Semua momen dalam kehidupan saya, setiap orang yang saya temui, semua perjalanan yang telah saya nikmati, setiap kesalahan yang saya buat, setiap kerugian yang saya tanggung adalah bukan masalah.
Hlm. 156

Apa yang dulu menyenangkan, sekarang tidak lagi. Para psikolog menyebut hal ini sebagai hedonic treadmill.
Hlm. 200

Tidak cukup uang untuk membeli kenyamanan atau ketentraman Anda, tetapi martabat Anda atau sedikit diperluas, kehormatan Anda: kekuatan pengendali di dunia Arab.
Hlm. 220

Barangkali keharusan merupakan induk dari penemuan, namun saling ketergantungan merupakan induk dari kasih sayang.
Hlm. 232

Di Islandia, menjadi penulis meruapkan hal terbaik bagi Anda. Orang Islandia memuja para penulis mereka.
Hlm. 236

Kita menciptakan kebahagiaan kita dan langkah pertama untuk menciptakan sesuatu adalah membayangkannya.
Hlm. 247

Apakah jejak sastra yang keras ini menjelaskan kebahagiaan di Islandia? Saya tidak yakin. Kecintaan itu memungkinkan anda mengekspresikan keputusasaan Anda dengan fasih dan itu cukup berharga.
Hlm. 252

Jika Anda bebas untuk gagal, Anda bebas untuk mencoba.
Hlm. 258

Terkadang hidup membawa Anda ke suatu tempat.
Hlm  276

Hanya karena budaya tertentu cocok tidak berarti bahwa kita harus memakainya. Selain itu tiap masyarakat memrlukan orang-orang yang tidak cocok dengan budayanya.
Hlm. 283

Kebahagiaan adalah sikap mental Anda dan bagaimana Anda mengejar sikap mental itu
Hlm. 287

Kehidupan yang baik tentu akan membawa pada kehidupan yang bahagia.
Hlm. 288

Tetapi jika ada sesuatu yang saya pelajari dalam perjalanan saya, itu adalah bahwa segala sesuatu jarang sesederhana kelihatannya.
Hlm. 303

Bukan demokrasi yang membuat orang bahagia, melainkan orang-orang bahagia jauh kebih mungkin membangun demokrasi. Lalu apa bahan-bahan budaya yang diperlukan agar demokrasi tumbuh? Kepercayaan dan toleransi.
Hlm. 308

Jepang. Mereka paham secara naluriah bahwa kesopanan adalah pelumas yang membuat gerigi masyarakat berputar dengan mulus. Tanpa itu, bagian-bagian mulai saling membentur dan saling mengauskan.
Hlm. 327

Menjadi berguna, bermanfaat adalah kontributor kebahagiaan yang tidak terucap
Hlm. 326

Bagaimana Anda bisa merasa senang dengan diri Anda jika Anda tidak tahu siapa diri Anda?
Hlm. 330

Namun ada situasi yang berada di luar kendali kita. Anda tidak bisa mengubah hal-hal yang berada di luar diri Anda. Jadi rubah saja sikap Anda. Saya kira, pendekatan ini berhasil untuk orang Thailand.
Hlm. 361

Jika Anda tidak bahagia sebaiknya Anda berhenti mengkhawatirkan ketidakbahagiaan dan melihat perbendaharaan apa yang Anda miliki dari ketidakbahagiaan Anda.
Hlm. 415

Yang menjadi persoalan para pemuja hedonis dan kebanyakan orang Amerika yang terus-menerus mencari kebahagiaan: mungkin kita cukup bahagia sekarang, tapi selalu ada hari esok dan suatu tempat yang lebih bahagia, kehidupan yang lebih bahagia. Maka semua pilihan terbuka.
Hlm. 479

Aku Ingin Menulis. Sebentar Saja.

1 komentar
Aku ingin menulis. Sebentar saja. Sebelum aku lupa bagaimana cara mengingat dengan baik tentang pertemuan-pertemuan kita. Tentang tawa canda kita. Tentang perjalanan yang telah kita tempuh.

Aku ingin menulis. Sebentar saja. Sebelum kamu memberikan warna-warna baru dalam lembar hidupku. Sebelum kamu kuizinkan melangkah lebih jauh ke dalam ruang hatiku.

Aku ingin menulis. Sebentar saja. Sebelum kita berlari. Melanjutkan perjalanan yang masih panjang. Sebentar saja. Sebelum semua kata tertahan dalam pikiran, hati, dan ujung pena ini. Sebelum aku tidak bisa lagi menulis banyak.


Sepotong tulisan.
Tertanggal 11 Maret 2012 


Memilikimu

0komentar


Judul: Memilikimu
Penulis: Sanie B. Kuncoro
Penerbit: Gagasmedia
November 2011, 292 halaman

Anom dan Samara adalah sepasang suami istri yang penuh cinta dan selalu berbahagia. Rasa mereka diuji ketika Samara divonis tidak bisa memiliki anak karena anovulasi. Kehidupan mereka berubah semenjak itu. Samara berubah menjadi sosok yang dingin dan kosong. Dilema yang dirundungnya karena tidak bisa memberikan generasi penerus membuat Samara diliputi rasa bersalah.  Anom, dengan segala upaya meyakinkan Samara, berjanji akan menerima kondisi ini dan tidak akan meninggalkan Samara. Mereka berjanji atas nama cinta dan kebaikan hati. Apa daya, keinginan Anom untuk memiliki seorang anak m=berubah menjadi obsesi yang merubah hidupnya, juga hidup Samara. Tawaran untuk mengadopsi anak yang ditolak samara membuat Anom tidak kehilangan akal. Dia memutuskan untuk menyewa rahim seorang perempuan, Lembayung, dengan ganti rugi sejumlah uang.  Semua berjalan dengan semestinya sampai beberapa bulan kemudian, ketika Anom meutuskan untuk jujur kepada Samara. Kejujuran yang menyakiti semua pihak; Samara, Lembayung, bahkan Anom sendiri. Kejujuran yang menguji kebaikan hati Samara.

Gaya penulian yang indah seperti puisi membuat kita terhanyut dalam emosi. Pilihan kata yang dipakai juga sederhana sehingga kita bisa langsung memahami cerita dan mengambil hikmah di dalamnya. Sayangnya tiap masalah diselesaikan dengan cepat dan mudah sehingga ‘greget’ novel ini kurang terasa. Kisah Lembayung yang tidak selesai juga membuat ceritanya menjadi ‘gantung’. Kisah fiksi yang mungkin saja terjadi dalam dunia nyata membawa kita untuk merenung dan berfikir kembali tentang kesetiaan dan pengkhianatan dalam sebuah pernikahan.

Quotes from Memilikimu:

Tidakkah disadarinya bahwa tidak semua perempuan memiliki anugrah kesempurnaan biologis untuk mengandung dan melahirkan generasi penerus? Tidakkah diketahuinya bahwa tidak semua perempuan mendapatkan kesempatan untuk menjadi ibu? Betapapun ingin dan memohon untuk itu.
Hlm. 18

Demikian juga kalau kau tak menangis, bukan berarti kau sekuat dan tabah seperti yang terlihat. Melainkan justru karena kehampaanmu itu menjauhkanmu dari banyak hal.
Hlm. 31

Disadarinya bahwa setiap tangis senantiasa membawa kepedihan dengan luka sayat yang tak selalu terdeteksi kedalamannya. Tangis adalah pintu pelepasan bagi sesuatu yang tak layak disimpan.
Hlm. 31

Cinta itu menguatkan sebuah pilihan.
Hlm. 37

Jagalah dirimu sebaik-baiknya. Jauhkanlah segala kemarahan dan kebencianmu terhadap apapun juga sehingga yang didapatkan anak ini adalah aura ketulusan dan kemurahan hatimu.
Hlm. 84

Mungkinkah manusia mendapatkan anugrah metamorfosis itu bagi dirinya? Bila ada anugrah itu niscaya lembaran hitam pada buku hidup manuisa tidak akan menjadi catatan yang menjadi bagian dari sejarah.

March 27, 2012

Taman Rahasia (The Secret Garden)

0komentar

Judul: Taman Rahasia (The Secret Garden)
Penulis : Frances Hodgson Burnett
Alih Bahasa: Barokah Ruziati
Penerbit: Gramedia
Maret 2010, 320 halaman.

Berkisah tentang Mary, seorang bocah perempuan berasal dari India yang berkepribadian manja dan pemarah. Sepeninggal orang tua dan pengasuhnya akibat wabah kolera, Mary terpaksa dipindahkan ke Inggris untuk tinggal bersama pamannya, Mr. Craven. Selama di Inggris Mary harus beradaptasi dan belajar mandiri, karena dia tidak terbiasa melakukan segalanya sendiri. Di tambah lagi kondisi rumah pamannya yang sangat besar dan taman yang luas namun sepi.

Dalam kesepiannya itulah, Mary mulai menemukan kejutan-kejutan yang tidak dia sangka sebelumnya. Mulai dari mencari tahu tentang sebuah taman yang ditutup selama 10 tahun, tepat ketika istri dari Mr.Craven meninggal, hingga mememcahkan misteri suara tangisan anak kecil yang terdengar ketika malam hari, yang ternyata adalah Colin, sepupunya. Mereka berdua bersama Dickon, seorang anak yang mempunyai bakat luar biasa, memulai petualangan memecahkan misteri Taman Rahasia.

Novel klasik yang sarat nilai, bagus untuk dibaca semua kalangan. Kenapa klasik? Karena telah berumur lebih dari seratus tahun (dicetak pertama kali tahun 1910). Bagi anak-anak, mereka dengan mudah bisa membayangkan latar dengan daya imaji masing-masing karena novel ini memiliki gaya penulisan yang deskriptif. Teruntuk kalangan dewasa khusunya orang tua, novel ini penuh dengan pembelajaran mengenai nilai-nilai yang bagus untuk penanaman karakter seorang anak. Tak ketinggalan apresiasi yang luar biasa untuk penerjemah yang membahasakan novel ini dengan kata-kata yang lugas dan sederhana sehingga mudah dipahami.   


Quotes on Taman Rahasia:
Anak gadis, coba dengar! Kau sibuk mengatakan tidak suka orang ini, tidak suka orang itu. Apakah kau menyukai dirimu sendiri?
(Martha - Hlm. 70)

Kau tidak bisa langsung melompat seratus kali, tapi kalau kau berlatih lama-lama akan bisa. Itu kata Ibu.
Martha – Hlm.80

Hujan sama keras kepalanya seperti aku dulu. hujan turun karena dia tahu aku tak menginginkannya.
Mary – Hlm.135

Ibu bilang seorang anak tidak seharusnya hidup tanpa udara segar dan tidak melakukan apapun selain berbaring, membaca buku bergambar dan minum obat.
Martha – Hlm. 155

Ibu bilang yang paling buruk adalah kalau seorang anak tidak pernah dituruti atau selalu dituruti.
Martha – Hlm. 198

Ibu adalah semua yang aku...aku inginkan
Colin – Hlm. 301


Ganti Baju

0komentar

Setelah satu tahun lebih...
akhirnya blog ini ganti baju juga...
mudah-mudahan ga terlalu sering diabaikan kamu ya...

March 08, 2012

The Ghost: Sang Penulis Bayangan

3komentar
Judul: The Ghost: Sang Penulis Bayangan
Pengarang: Robert Harris
Alih Bahasa: Siska Yuanita
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
November 2008 – 320 hlm


Berawal dari hunting buku diskon di Gramedia, secara nggak sengaja ngeliat buku ini. And suddenly something cross my mind; Hey, I recognize this book. Yang ternyata setelah beberapa menit mikir baca synopsis di cover belakang akhirnya aku baru inget kalau ada film yang diangkat dari novel ini: The Ghostwriter.
Ada semangat yang berbeda saat akan membaca novel ini. Semangat untuk membuktikan: Ah, pasti bukunya jauh lebih bagus dari filmnya. Pasti kecewa nih nanti.
Halaman demi halaman terlewati sembari mengingat gambaran-gambaran seperti yang disajikan di filmnya. Semakin menuju ke akhr cerita, ada sebentuk kesadaran muncul: ‘ceritanya persis seperti yang di film. Persis.’
Somehow, I feel relief.

Novel ini mengangkat sesuatu yang uncommon alias nggak biasa di Indonesia. Seorang penulis bayangan yang bekerja untuk menulis autobiografi seorang tokoh. Yang berarti, nggak autobografi lagi donk, karena yang bikin adalah orang lain. Si penulis bayangan ini –yang sampe akhir cerita nggak diketahui namanya siapa (atau mungkin aku yang nggak nemu?)—adalah penulis pengganti karena penulis sebelumnya, Mc Ara yang juga merupakan ajudan si tokoh, tewas secara mendadak dan tidak wajar. Alhasil, sembari menulis autobiografi Adam Lang, mantan perdana mentri Inggris yang menghadapi tuduhan penjahat perang, ghostwriter ini juga secara nggak sengaja tergiring untuk mengungkap realita tentang bagaimana sebenarnya Mc Ara tewas.     

Alur ceritanya bagus. Dan aku sangat berterima kasih buat sang alih bahasa karena hasilnya tetap bisa membuat pembaca mengikuti cerita dengan penuh gejolak rasa penasaran sehingga pengen cepet-cepet menyelesaikannya. I must confess that it had kept me turning the pages. Meskipun ada sedikit kekecewaan tentang bagaimana pengarang mengakhiri cerita yang membuatnya menjadi sedikit anti-klimaks.     


Tetep saja, aku tetap pilih buku ketimbang filmnya.
Sensasinya beda.

Words on The Ghost: Sang Penulis Bayangan

Penulis bayangan yang hanya memiliki pengetahuan awam mengenai subjek akan dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin juga akan diajukan pembaca awam, dan oleh karenanya membuka day abaca potensial buku tersebut kepada audiens yang lebih luas.
~ Hlm 26

Faktanya, nama besar saja tidak bisa menjual buku. Kita sudah mengetahuinya dengan cara yang tidak enak. Yang bisa membuat terjualnya buku itu—atau film, atau lagu—adalah hati.
~ hlm 29

Kesamaan di antara buku-buku jelek ini, entah itu novel atau memoir, adalah tidak terasa kebenarannya. Bukan maksudku mengatakan bahwa buku yang bagus harus benar, hanya saja buku itu harus terasa benar pada saat kita membacanya.
~ hlm 64

Memori manusia adalah rumah harta karun. Yang diperlkan hanya menemukan kunci yang pas.
~ hlm 97

Dan tidakkah Anda mendapati dengan cara yang aneh, di antara kesediahn itu, Anda menjadi kebih kuat. Tahu bahwa hal terburuk yang dapat terjadi sudah terjadi, dan Anda sanggup bertahan melaluinya. Bahwa Anda bisa tetap berfungsi meskpun seorang diri.
 ~ hlm 105

Dari semua aktifitas manusia, menulis adalah salah satu kegiatan yang paling mudah dicarikan dalih untuk tidak dimulai.
~hlm 151


March 07, 2012

On the Period Of Questioning

0komentar

How I wish everything is right on the path so I can focus on what I’m doing
If only I can handle this well.
Things are just unplanned.

I realize that we all go through a journey in our lives though differently. Some of us may go through pains or betrayal, being an option not a priority, or some stuff come and teach us a lesson, force us to be this and that, and then leave us with so many question; what am I suppose to do?
We also may have felt irrelevant to some people. Taken us for granted, just left us in the corner pretending we have not been a part of their lives. Some of us may have been tired and push ourselves too hard just to fulfill our dreams.

I think I’m on that spot at this moment.
I’m going through a period of questioning.
I had many tears some time. And if only I cold shout, I will.
Sometimes it’s hard to believe that every pain that I feel come with a purpose.
I may not see it now, though I am still waiting for my prayers to be answered.
But I know, my God is still here, listening to my every cry, my every pray.
let's assume that i'm on the test for getting to the next level of my live.

March 06, 2012

Sebentuk Apologia (Lagi)

2komentar

Akan terlalu banyak apologia kalau menjelaskan kenapa justru jumlah postingan di 2 bulan ini menurun drastis.
Mulai dari mengelola training berturut-turut, laptop rusak, mulai pedekate sama skripsi lagi, sampe sakit juga. Yaah…you name it!
Setelah mulai posting lagi pun isinya hanya berkisar tentang foto.
Trus buat menebus rasa bersalah, langsung bikin postingan banyak-banyak buat ‘bayar utang’.
Ahahaha…
tetiba pertanyaan 'layakkah saya disebut seorang blogger?' muncul -.-
Baru setahun terakhir blog nya aktif (lagi) ternyata udah banyak tantangan dan ujiannya di tahun kedua. Kayak pacaran gitu, banyak lika-lilkunya buat mempertahankan hubungan sampe ke tahap yang lebih serius. *eh
Yah, mungkin disini jugalah sebuah komitmen diuji. Komitmen seperti ini aja udah sulit menjaganya apalagi nanti komitmen pernikahan. *loh

Juga ada dua hal sih sebenernya yang jadi point.
Satu, manajemen waktu. Masih butuh pembelajaran.
Dua, rasa malas. Ah, yang terakhir ini nih biangnya. Anyone knows how to deal with this thing?

Rahasia Meede

1 komentar
Judul: Rahasia Meede: Misteri Harta Karun VOC
Pengarang: E.S Ito
Penerbit: Hikmah
Cetakan III: April 2008 – 675 hlm


A must-read novel !
E.S Ito selalu mampu memukau dengan karya-karyanya. Setelah terhipnotis ‘Negara Kelima’ aku berusaha mencari buku ini di seantero Kota Padang. Sayangnya, buku ini nggak ada lagi. Setelah sekian lama bahkan hampir melupakan bahwa aku pernah menginginkan buku ini, seorang teman memberikan satu folder berisi puluhan ebook. Ternyata eh ternyata, ada ‘Rahasia Meede’ diantara puluhan ebook yang ada.
Dengan gaya bahasa yang memikat, E.S Ito mengemas ide cerita yang luar biasa menjadi potongan-potongan kisah dari berbagai sudut pandang. Setiap detail kisah dipaparkan dengan baik terlebih dengan begitu banyak tokoh di dalamnya.
Pada saat membaca novel ini kita juga dituntut untuk memanggil memori tentang sejarah Indonesia masa lalu karena berkaitan dengan riwayat kolonialisme Belanda. Latar sejarah yang disuguhkan E.S Ito membuat aku berfikir tentang betapa kerasnya usaha penulis dalam mengumpulkan data, melakukan riset dan mensinkronkan setiap potongan fakta sejarah untuk membangun sebuah kerangka cerita yang begitu kuat.

Yang membuatku semakin terpukau adalah gaya khas penulis dalam mengakhiri cerita. Selalu unpredictable.

Satu hikmah yang bisa aku ambil adalah; mungkin kita, pemuda Indonesia, lupa bahwa kita memiliki kisah sejarah yang luar biasa.
This novel, reminds me of it.

Words on Rahasia Meede:
Petaka bagi sebuah ilmu pengetahuan apabila jatuh pada orang yang salah.
Itulah yang terjadi pada ilmu akuntansi. Dia tumbuh menjadi perawan t ua yang membosankan. Luca Pacioli mempopulerkan formula itu menyebutnya dengan istilah Deve Dare dan Deve Avere. Dalam dasar-dasar ilmu akuntansi formula itu bertahan hingga saat ini. Tidak ada perubahan berarti, itu membuat ilmu akuntansi tampak seperti perawan tua yang membosankan. Tetapi, di tangan JP Coen, formula itu jadi menakutkan.
-         Guru Uban, hlm 82

Hanya lewat catatan kita bisa meneropong masa lalu
-         Suhadi, hlm 92

Ilmu pengetahuan memang anggur yang memabukkan. Dan esensi mabuk sebagaimana diungkapkan Nietzsche, adalah perasaan berpunya banyak dan berenergi meningkat. Dari perasaan itu, manusia menyerah pada berbagai hal.
-         Hlm 351-352

Tidak ada penguasa sejati yang menampakkan rupanya di depan khalayak manusia. Itulah sifat Ilahiah yang ditiru manusia. Penguasa sejati senantiasa mengendalikan kekuasaan di luar alam sadar khayalak umum. Di luar batas kesadaran itulah mereka memiliki kemerdekaan untuk berkehendak.
-         Hlm 356

Bukan seragam, badan atau langkah tegap yang membuat kita berbeda, tapi disiplin pribadi. Bahkan dalam chaos pun kita butuh disiplin pribadi. Kebebasan tanpa disiplin pribadi adalah bunuh diri.
   -   Kalek, hlm 637

March 05, 2012

Words

1 komentar

I notice something today.

That some people enjoy killing other people’s dreams or vision.
Maybe, unintentionally, they do it through their very few words and innocent faces.
People said that we shouldn’t sweat small things.
But for me, small word works.
Words carry real meaning.
Never think that words are just words.
They really affect one’s world.
Words can also cure. They can be the birth of changes, spirit, or innovation.
The impossible and possible happen from a mindset.
And mindset develops through the words we speak, or we tell to ourselves.

When people talkimg about impossibility, I prefer closing my ears. When I believe, I believe.
Have faith, me…
Be strong. Be always strong.

Komisariat Ekonomi at Malibo

0komentar
26 Februari 2012
Akhirnya jalan-jalan jugaaaa…..
Setelah komisariat ngadain acara yang ‘serius’ kayak pelatihan jurnalistik beberapa waktu lalu, kali ini diadain refreshing sebelum menghadapi uts bagi yang merayakan. Sebenarnya juga acara buat menyambut 8 orang kader baru pasca LK 1 Kedokteran-Ekonomi. 

here we are...





penampilan bakat oleh ketum





 

tentangku © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates